PART 13. KECEPLOSAN

789 76 2
                                    

Pikiranmu memakan hatimu sendiri!
David.

-IMELDA ALAYA-

[BACK TO NOW!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[BACK TO NOW!]

Di ruangan yang didesain khusus sebagai tempat untuk bekerja sekaligus bersantai, David tengah menyesap rokok-nya pelan. Dengan posisi duduk di kursi dan kaki menyilang lalu ia letakkan diatas meja.

Jemarinya mengetuk-ngetuk papan meja, dengan ritme yang semakin cepat. Sebelum akhirnya David mengambil ponsel di saku jaketnya.

Bola mata David ikut bergerak naik-turun seiring dengan nama kontak yang belum juga nampak di layar ponselnya. Setelah menemukan nama kontak yang ia cari, barulah David menekan icon panggil.

Cukup lama, hingga orang di seberang sana menjawab teleponnya.

"Halo, kenapa telepon jam segini! Gue udah tidur!"

"Gue udah tunggu lo dari tadi, gue udah bilang kalo lo ke apart gue tadi sore kalo lo lupa."

Dahi Veno berkerut dan matanya membulat seketika, orang yang meneleponnya adalah David. Bisa-bisanya Veno lupa kalau tadi sore setelah David memukulinya habis-habisan, ia disuruh ke apartemen David.

"Heh! Tidur lagi lo!" suara David meninggi karena Veno hanya diam tak menjawab pertanyaannya.

"Eh.. Enggak..." Veno menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Cepet kesini.. Gue tunggu 30 menit! Kalo nggak lo bakalan tau akibatnya."

"Iya gue otw."  jawab Veno frustasi.

Setelah menutup teleponnya, Veno bergegas memakai jaketnya. Melirik jam tangannya sekilas, kemudian matanya menelisik ke arah Bara. Dimana Bara tengah tertidur pulas di sana, tak lupa perban dan plester menghiasi wajah Bara sama seperti dirinya.

'Gue janji nggak bakal terjadi hal mengerikan lagi!' monolog Veno, sebelum akhirnya keluar dari kosan dan menjalankan motor Sportbike merahnya dengan kecepatan tinggi.

Bagaimana tidak, sekarang sudah hampir tengah malam. Veno tak habis pikir, kenapa dengan mudah David memintanya untuk datang ke apartemennya. Bahkan setelah apa yang dia lakukan tadi sore.

'Cihh dasar manusia tak monster!'

•••
[APARTEMEN DAVID]

Dua orang itu saling menatap, namun mereka hanyut dengan pikiran masing-masing. Kejadian tadi sore membuat mereka canggung hanya untuk mengawali pembicaraan. Atmosfer di ruangan ini menambah jarak antara keduanya.

"Ehem,"  David berdehem.

Veno yang duduk di sofa kemudian melipat tangannya di depan dada, menunggu orang sangar ini angkat bicara.

Run Away Imelda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang