PART 27. DAVID & SEUTAS JANJI

560 51 4
                                    

Aku harap janji yang kamu buat, akan bertahan sedikit lama.
—IMELDA ALAYA—


Mobil David memutari air mancur, sebelum akhirnya sampai di depan teras mansionnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil David memutari air mancur, sebelum akhirnya sampai di depan teras mansionnya.

Para bodyguard yang tengah berjaga diluar dan di dalam mansion segera mendekat ke arah mobilnya.

Sudah 1 minggu, sejak David tidak pernah mengunjungi mansionnya. Mereka pun merasa senang saat mengetahui bos mereka punya niatan untuk pulang ke mansion. Sorak sorai kegembiraan saling bersahutan.

David keluar dari mobil ferrari-nya dengan angkuh, manik matanya menatap tajam ke-setiap bodyguard yang berani menyorakinya.

Tanpa bicara, David memerintahkan mereka untuk diam.

Semua tertunduk dalam. Mereka melupakan fatwa bahwa David adalah pria kejam yang tak segan membunuh siapa saja yang berani membantah perintahnya.

David berjalan memutari mobilnya, membuka pintu mobil dengan sekali tarikan. Dimana Imelda tengah terduduk lemah disana, dengan perlahan David membopong Imelda.

Kerumunan bodyguard tadi, membuka jalan, mereka berjajar di kanan kiri sepanjang jalan menuju pintu utama mansion.

Tak ada yang berani bertanya, siapa gadis berjilbab yang kini tengah dibopongnya. Semua menunduk hormat.

David melangkahkan kakinya masuk kedalam mansion. Para maid pun sudah berbaris rapi di sepanjang ruang tamu hingga di depan tangga.


David tetap berjalan dengan angkuh, tiba-tiba langkahnya terhenti di depan seorang maid. Maid itu pun merasa gelisah, apakah dirinya melakukan kesalahan?

"Bawakan alat kompres ke kamar saya!"

Suara David yang berat membuat maid itu terkejut sekaligus merasa lega.

"Ba-Baikk... Tu-Tuan..."

David melanjutkan langkahnya, perhatiannya kini jatuh ke dalam gadis yang digendongnya, wajah Imelda sangat pucat.

David menaiki tangga dengan perlahan, ia sangat berhati-hati dalam mengambil pijakan. Salah-salah mereka akan terjatuh dan Imelda akan terluka, David tidak menginginkan hal itu.

Sampailah David di kamarnya, Ia segera merebahkan Imelda di ranjangnya dengan perlahan, Imelda masih tak bergeming.

Sekali lagi David meletakkan punggung tangannya pada kening Imelda.

Run Away Imelda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang