PART 62. KEJUTAN UNTUK KESEMBUHAN

220 10 2
                                    

RUN AWAY IMELDA

Imelda terbangun dari pingsannya, mata coklatnya perlahan terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina. Ia Silau.

'Dimana aku? Bau obat? Ruangan apa ini?'

Tubuh Imelda rasanya kaku untuk digerakkan, ia menoleh ke samping.

"Ah sakit..."

Imelda memekik saat tangannya bergerak, ternyata jarum infus melekat sempurna di tangan kirinya.

"Udah sadar?" tanya David dengan suara seraknya.

"Dimana aku?"

"Tenang aja, lo lagi di rumah sakit," jelas David, sambil sesekali menguap.

"Ah pusing...," racau Imelda, saat ia berusaha mengingat-ingat kejadian terakhir yang ia lihat.

"Mana yang pusing?" tanya David khawatir, sambil memegang tangan Imelda.

Pandangan mereka bertemu. Untuk sekejap, jantung mereka terdengar bergemuruh.

"Jangan banyak gerak dulu, nanti infusnya copot." David mencari objek lain untuk ditatap.

"I-iya...," jawab Imelda gugup.

Hening.

Tidak ada percakapan, keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Tadi pagi, Imelda dibawa ke rumah sakit oleh David. Ia tak mau membawanya ke UKS. Meskipun fasilitas disana sangat memadai, namun ia enggan.

David masih memikirkan perasaan Siska, apa jadinya kalau tau David membawa Imelda? Bisa-bisa Aditama akan marah besar dan semua anak di sekolah pasti akan bergunjing tentangnya.

Perihal darimana David tahu Imelda sedang berada di lapangan indoor, itu karena Veno.

Semenjak Imelda di teror, David tak tinggal diam. Meski keberadaan Veno jauh darinya, kemampuan intelegensinya tak bisa disepelekan. Banyak mata-mata yang tersebar di sekitar David dan Imelda, tentu saja di bawah perintah Veno.

Saat David berada di kantor ayahnya, Veno memberitahu bahwa Gavin telah kabur dari rumah sakit dan sedang menuju ke sekolah.

David tentu saja mengambil kesimpulan, bahwa tujuan Gavin ke sekolah adalah untuk menemui gadisnya. Imelda.

Benar saja, ketika David sampai di area sekolah. Ia langsung pergi ke kelasnya, XII IPS 1. Matanya menelisik bangku di deret terakhir, dan Imelda tidak ada disana.

>>> FLASHBACK ON<<<

David mengepalkan tangannya.

'Awas aja kalo sampai lo nyentuh gadis gue satu benang pun, lo mampus!'

David membalikkan badan, yang pertama kali ia lihat adalah Ardi. Pria itu tertangkap basah sedang memperhatikannya sedari tadi.

David menghampirinya, Ardi hanya diam sambil bersandar pada tembok di belakangnya.

"Gue tau lo merhatiin gue dari tadi!" ucap David datar. Ardi tetap tak bergeming.

"Gue tau lo lagi nyari milik lo kan. Dia ada di lapangan Indoor. Ck! Pergi sana gue muak liat muka lo!" Ardi sebenarnya sedikit takut saat mengatakannya, namun Ia mencoba untuk menutupinya.

"Cih! Awas kalo lo sampe bohong! Tamat riwayat lo!" David mengancam. Ardi mengangkat alisnya lalu pergi begitu saja.

David terhenyak, ia segera berlari ke lapangan Indoor. Koridor sekolah sangat sepi, derap langkah David tentu saja mendominasi.

Run Away Imelda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang