23

6.4K 299 5
                                        

Alvin dan alena keluar dari kamar."kalian ngapain?!"murka kepala sekolah.

Menunjuk ke plastik yang di bawa alvin"itu apa?kok om gak liat tadi?!"alena diam.

"Pamit om."alvin menunduk sedikit dan langsung membawa alena pergi keluar dari ruang kepala sekolah menuju kantin.

"Ponakan gak sopan!"kepala sekolah mengambil gawai nya yang berada di atas mejanya dan mulai mengetikkan sesuatu yang pasti di kirimkan ke kembarannya-ayah alvin.

"Mbak titip ini,--mengangkat plastik yang di bawa--punya tante saya tapi malah ketinggalan di saya."ucap alena sebagai albib.karna mbak ina tau jika alvin yang memberikan plastik itu dan bilang dengan alasan yang diucapkan alena maka mbak ina akan mengintrogasi alvin.mbak ina sangat dekat dengan keluarga lea otomatis ia juga tau tentang setiap penghuni di keluarga alvin.

"Punya tante kamu?"tanya nya dengan curiga."mbak gak percaya amat sih?"alena berkacak pinggang,memandang mbak ina dengan galak.

"Iya iya."mbak ina membuka kulkas yang di sediakan oleh sekolah untuk menaruh makan dan lainnya,khusus untuk penjual yang ada di kantin!

"Kalian udah telat loh."mbak ina mengingatkan alvin dan alena sambil sesekali melirik ke arah jarum jam yang menunjukkan angka 11 kurang lima menit.

"Mau dhuhur,gak papa bolos sesekali."alena duduk di meja kantin depan alvin,sedangkan alvin sudah dulu duduk di sana.menelusupkan wajahnya di antara pangkuan tangannya.

Alvin mengusap-ucap rambut alena dengan gemas,"mama!"teriak seseorang dari kejauhan setelah melihat alena.
Alvin memiringkan kepala,keningnya menyatu.menyengit bingung.

______

Di dalan kelas,early gelisah mencari-cari keberadaan alena tak lain juga dengan yara dan lea yang sama gelisah nya dengan early.

"Siapa yang gak masuk?!"tanya guru nya dengan galak,"alvin sama alena bu."iqbal mengangkat tangan sambil mengucapkan kata itu dengan senang.

"Kok bisa sih dua orang itu sama-sama gak masuk?!"tangan guru itu membuka buku pelajaran dan menuliskan di white board yang ada di kelas.

"Ya gak tua lah bu."sekarang iqbal benar-benar senang.ia pikir alvin dan alena akan mendapatkan hukuman yang membuat mereka berdua menjadi berduaan emm atau?emm mungkin membuat mereka kelelahan?iqbal tolong buang pikiran kotor mu! Bagas sialan!

"Bal!"teriak guru tadi dengan keras dan dengan sengaja pula ia melemparkan penghapus papan tulis ke kepala iqbal.

"Sakit bu!"iqbal mengusap-usap keningnya yang sedikit memerah walau tak terlalu sakit ya tetap saja,sakit.

"Makanya kalo ada guru yang lagi njelasin itu di dengerin!"guru itu kembali menyibukkan diri dengan papan tulis di depanya.suara cekikikan siswa dan siswi pun masih bisa di dengar.

"Jangan ketawa!"tegur guru itu."hm "iqbal menjawabnya dengan singkat.

______

"Mama!"teriak seseorang dari kejauhan setelah melihat alena.

"Hah?"alena menatap orang itu dengan wajah yang bingung dan risih."mama."ucap nya dengan manja dan berlari kecil menuju ke arah alena.

Ia berhenti di samping alena sambil membawa sapu."Alena mak lo!"tanya alvin dengan wajah yang terlihat marah."lo aja manggil lena mama kok."sahutnya tanpa dosa.

"Ngapain lu bawa sapu?di hukum?pftt."alvin menahan tawa ia sudah menduganya.alena menghirup nafas nya dalam² dan menghembuskan nya ,memberanikan diri untuk berbicara,"gas,bagas.sayang!"
"Astagfirullah geli anjim."teriak alena setelah mengucapkan kata²nya.

"Ok!ulangi.gw bukan mama lo tapi mama nya al!"alena memberanikan diri untuk bicara,ia berbicara begitu karna,yah tak mungkinkan bagas tau kembar?gak kan?pasti yang bagas tau 'al' itu 'alvin'.

"Lo mama nya alvin?."tanya bagas memastikan.alena hanya mengangguk²kan kepala,bibirnya mengucapkan kata 'hm'.

"Lo beneran di hukum?"alvin membuka gawainya,membuka aplikasi game mobile legends sambil bertanya pada bagas.

"Ya iya lah,aggh kenapa gak satu kelas aja sih?!"teriak bagas sambil mengacak² rambutnya asal.duduk di samping alena,tepatnya menempel pada lengan alena.

"Gak usah deket² lo sama mama gw!"alvin langsung mematikan hp nya,meletakan di meja kantin dengan kasar dan berdiri menyeret alena untuk duduk di bangku sebelahnya.

"Iya,yang manja sama mama."gerutu bagas ia menepuk dada kirinya.bangga.setelah melihat teman²sekelasnya yang ikut di hukum sedang menyapu dengan tak ikhlas.
"Huu anak manja."gumam bagas yang masih bisa di dengar oleh alvin dan alena.

"Bagas!!"tiba-tiba ada teriakan yang teramat keras menyebutkan nama bagas,ia yang merasa terpanggil pun melihat ke kanan dan ke kiri untuk mencari siapa yang memanggil namanya.

Bagas merasakan telinganya di tarik,panas,sakit,dan perih.
"Eh bu,jangan di tarik ya!"suara bagas terdengar tenang walaupun ia marah.karna kesakitan.

"Kamu itu di hukum malah asik ganggu orang pacaran!kalian lagi ngapain gak ke kelas malah pacaran!saya aduin ke pak kepala sekolah!"ucap guru bk dengan sekali nafas."bu jadi reaper aja bu."Bagas menatap guru BK dengan wajah kagum.guru BK malah menambah jeweranya pada telinga bagas.

"Ah-iya iya,ini mau nyapu kok,tapi lepasin dulu bu telinga saya."bagas ancang-ancang untuk berlari,setelah guru BK itu melepaskan jeweranya bagas lari dengan cepat ke luar kantin dan berlari ke UKS.

"Heleh,bocah gak tau diri."umpat guru BK sambil menatap kepergian bagas."kalian balik ke kelas!"guru BK pergi dari hadapan alvin dan alena yang tak memperdulikan ucapannya.

"Bodo~."alena mengejek dari arah jauh karna guru BK itu sudah pergi ke luar kantin.

'kringg'bunyi bel istirahat ke dua dan berpapasan dengan azan dhuhur.

"gw ambil mukena."alena menepuk pundak alvin dan berjalan keluar kantin dan menuju ke kelas.

"Len,sumpah!gw nyariin lo!"early terlihat senang sekaligus khawatir saat melihat alena memasuki kelas.sedang kan alena yang di khawatirkan hanya menunjukkan senyum konyolnya.

"Eek!"yara mendekat ke arah early dan alena di ikuti lea di belakang."abis dari mana lo?"tanya lea sambil merapikan mukena nya yang akan di bawa.

"Di panggil kepala sekolah."bohongnya,mengeluarkan mukena dari tas yang ia bawa,"yok,yar duluan!"alena keluar terlebih dahulu dari kelas."ya."jawab yara.

"Di suruh apa sama papa?"tanya lea dengan penasaran."ya gitulah,"jawab alena dengan kikuk,masa harus jawab 'habis meres susu?'gitu gak lah.udah di keluarin dulu dari sekolah kalo tau apa lagi di kamar cuman berdua Cctv di tutupin,pintu di kunci,buka baju bagian atas dan yah,susah di jelasin.

"Woy!"teriak lea pada alvin,bagas,dan iqbal."apa yank?"tanya iqbal dengan manis.

"Solat!,jangan bolos kalo solat!"ujar lea dengan teriak."iya."bagas menjawab dan mengedipkan satu matanya pada alena sambil mengucapkan kata 'mama' tanpa suara.

Alena yang tak sengaja melihat bagas mengucapkan kata 'mama' padanya ia memandang bagas dengan wajah risih.
Padahal ia sedang melihat ke arah alvin yang memberi kode 'masih sakit?' sambil menunjuk kan ke dada nya sendiri setelah itu alena menggeleng,dan melihat ke arah bagas yang mengedipkan satu matanya dan mengucapkan kata 'mama'.

"Iyuhh."alena membuang muka ke samping agar tak melihat wajah bagas yang menggodanya.

"Napa len?"tanya early dengan heran,ia melihat ke arah bagas yang mulai berjalan menjauh dari jangkauan mereka.

'lena,suka bagas?'seseorang melihat alena yang terlihat malu saat di tatap bagas,ia salah paham tetapi ia tak tau apa yang terjadi melainkan menyimpulkan kejadian yang ada.


HEY...
JANGAN LUPA VOTE YA SAYANG
⁄(⁄ ⁄•⁄-⁄•⁄ ⁄)⁄♡

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang