56

2.4K 163 8
                                    

"permisi,di mana UGD nya?"tanya ezra dengan tergesa-gesa pada resepsionis.

"tuan tenang dulu,anda lurus terus saja."tangan resepsionis itu menunjukkan ke arah di mana UGD nya berada.

"terima kasih."ezra langsung berlari dengan kencang.

"permisi."menabrak orang-orang yang ada di lorong sambil mengelap air matanya dengan menyedihkan.

di depan pintu ugd ezra berjongkok sambil berdoa di dalam hati."mama!!"perlahan air mata ezra turun,hanya mamanya di dunia ini yang ia percaya.

ezra tak mau kehilangan orang yang di cintai nya dengan paksa,ia mau hidup bertiga bersama adik dan mamanya hanya bertiga!itu yang ia mau.

tangisan ezra semakin menjadi seakan akan ia melihat kematian papanya dulu.
"mama,tolong jangan tinggalin ezra!"

pintu UGD terbuka dokter membuka masker yang ada di wajahnya,"anda keluarga pasien?"tanya dokter itu dengan wajah yang terlihat frustasi.

"ya."

"kami menyarankan untuk melakukan operasi,untuk mengeluarkan janin."jawab dokter."dan kami memerlukan izin dari keluarga."lanjutnya.

"ya,saya setuju."

______________

"ck!"
"ganggu!"gumam alvin sambil mengeratkan pelukannya pada alena.

"alvin,kamu ngapain ga masuk kelas hah!malah berduaan!"

"bang angga!!!!!mending lo pergi ganggu!."ucap alvin dengan kesal.

alena bangun tetapi di tarik lagi oleh alvin.
dan bergantian alvin duduk lalu memangku alena di atas pahanya.

'anjing,malu-malu in.'batin alena,ia menundukkan kepalanya karena malu akan kelakuan alvin di depan ada bang angga,bukan masalah bang angga itu sepupu alvin tapi masalahnya bang angga bakal jadi kepala sekolah.malu kan.

"stop!jangan pamerin kemesraan di depan gw dong."bang angga membuka tirai di samping brankar alena lalu duduk di sana.

alvin mengambil selimut yang tersedia lalu menutupi paha alena yang terekspos.
"pacar gw ngilang,bantu cari lah."bang angga mengusap wajahnya dengan kasar.

alena dan alvin bertatap-tatapan,'ya lah,orang lu telantarin!'-batin alvin sambil menatap sinis bang angga.

'gw colong!mampus lu,kagak punya lobang buat di masukin kan!'-alena tersenyum sinis saat memandang bang angga yang terlihat sangat menyesal.siapa juga yang hamilin dan yang tanggung mbak izza kan?

buat kalian cewek yang masih fresh,tolong di jaga,kalau cowok gak akan kelihatan udah copot paling orang tertentu yang bisa liat.sedangkan cewek kalau pas masa subur?hamil?keliatan kan,masih untung kalau laki nya mau tanggung jawab kalau ga?kalian bakalan di caci maki sampai stres dan bayi yang ada di kandungan kalian bakalan ikut stres.

"makanya kalau punya pacar tuh di jaga bang."ucap alena dengan halus padahal dalan hati suaranya berkobar-kobar ingin memasukkan nya ke neraka yang paling dalam.

"kan,gw-."belum sempat bang angga melanjutkan ucapannya alvin lebih dulu memotong."al,pulang yuk."alvin menempelkan wajahnya tepat di bawah tali bh alena lalu menggesek-gesekkan hidungnya ke sana.

"al,ada bang angga."bisik alena sambil mencubit paha alvin,"ahh,sayang jangan di cubit.oh pulang sekarang?ayo?"tiba-tiba alvin mengendong alena ala koala lalu mengambil tasnya dan juga tas punya alena.

"bang ijin pulang,anak gw kangen katanya."alvin membenarkan letak gendongan alena,saat berjalan keluar alena memukul-mukul punggung alvin agar ia bisa turun.'malu tau akuh tuh.'

"vin!alvin!!lo udah kelas 12!masuk kelas!!"teriakan bang angga yang mengikuti alvin keluar.

dengan cepat-cepat alvin berlari ke arah
motornya.

_______

"mbak lena,adeknya imut banget sih."ucap zidan anak sekitar komplek rumah baru alena dan alvin.

beberapa hari yang lalu alena dan alvin sudah melakukan rutinitas yang biasa orang lalukan saat pindah rumah,kalian tidak tahu?pikirkan sendiri.

dan sekarang alena mengundang anak-anak sekitar komplek untuk datang ke rumahnya,sekedar berkenalan dan makan jajanan yang biasa di sukai anak-anak.mereka mengelar karpet berukuran sedang dua pasang di halaman depan,tak begitu luas tetapi nyaman.

ternyata di tempat mana pun banyak ibu-ibu syirik ya?di sekitar sini banyak ibu-ibu sosialita yang bergosip ria tentang alena dan alvin mulai dari,anak SMA kok udah punya anak lah,pasti hamil dulu lah,ga sayang tuhan lah dan sebagainya.

alena sih biasa aja tapi dia pernah pikir 'pasti dulu mbak izza juga di gini in.'

"mbak lena,suaminya lagi kerja ya?"tanya ibu zidan yang datang ke rumah alena untuk mengambil anaknya.penitipan kali.

"iya buk."jawab alena sambil tersenyum.alena pun sekarang sudah mempunyai art sekaligus suster yang menjaga kembar selagi mama dan bundanya sibuk.rinin namanya usianya 43 tahun punya anak satu kelas enam SD, singleparents mereka bercerai karena merasa tak cocok.

"kerja di mana?pasti di cafe-cafe ya?"tanya tante astuti dengan nada sindiran yang kebetulan juga akan mengambil anaknya,dia teman ibu zidan yang bernama nita,lalu menatap rumah alena yang rasanya lebih besar dari rumah miliknya."kerjanya berapa lama kok bisa beli rumah gede."lanjutnya,masih dengan nada sindiran.

"gak kerja di cafe,tapi di gedung-."ucapan alena di potong oleh tante astuti."oh OB di gedung."tante astuti mengangguk-anggukkan kepalanya karena mengerti."ck!"alena menatap tante astuti dengan tatapan tajam.

setelah anak-anak pulang,alena masuk dan bi rin,pulang karena bi rin sendiri yang tidak mau tinggal di rumah alena anaknya lebih suka di rumah dan juga pemalu dengan orang baru.

suara mobil terdengar oleh telinga alena,"assalamualaikum."penampilan alvin sangat berantakan, "waalaikumsalam."alena melirik sekilas lalu kembali menonton tv sambil memakan keripik pedas yang ia beli beberapa hari yang lalu.

"kok aku di cuek kin."alvin mempolutkan bibirnya sambil berjalan ke arah alena dengan manja,alvin melepas dasi yang ia kenakan lalu duduk di samping alena.tanpa aba-aba alvin mengangkat alena dan mendudukkannya di atas pahanya.

"kangen."alvin memperlihatkan wajah imutnya,kepalanya ia gesekan-gesekan ke perut alena.

tersenyum singkat lalu mengelus kepala alvin sambil memeluknya erat,"masa tadi tante astuti bilang lo kerja jadi OB."

"tante asu?tante siapa?namanya kotor."sambil menyatukan keningnya.

"ihh!"alena memukul alvin mengunakan tangan kanannya yang masih ada bekas bumbu keripik pedas.

"aduh,sakit sayang."
"olah raga yok."




















BYE


Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang