29

5.3K 279 2
                                    

Pagi harinya,alena bangun lebih awal sekitar jam empat,biasanya ia akan bangun pada jam lima pagi.

Alena bangun dengan susah payah,sesekali merintih kesakitan saat berjalan.badanya terasa sangat pegal,apa lagi di bagian selangkangan.saat dirinya membasuh muka di depan cermin ia baru sadar jika dirinya telanjang.

Ia langsung menjerit,dan berlari ke arah ranjang.memukul alvin dengan brutal sambil menangis dan memaki alvin.kembar pun terganggu,mereka ikut menangis.

Alvin bangun karna kebisingan di kamar nya dan juga badannya yang di tindih i.

Alena masih saja memukul alvin,"al,kembar nangis!"alvin memegang kedua lengan alena yang masih menangis sesegukan.

"Hiks,hiks,hwaaaa,hiks."alvin menyingkirkan selimut yang menutupi badan telangangnya.ia merapatkan badan alena di badanya.mengelus lembut punggung telanjang calonya itu.

Alvin beranjak dari ranjang sambil mengendong alena ala koala,berjalan ke arah kasur kembar.menepuk-nepuk perut mereka dengan lembut,dan mencoba berdiri tegak.

Alena masih saja sesegukan,"al."ucap alvin dengan lembut.setelah kembar tertidur ia kembali lagi ke ranjangnya.duduk di pinggir ranjang,tangannya memeluk serta mengelus punggung alena.

Alena tak menjawab,ia bergerak ke depan karna ada sesuatu yang mengganjal,"al."alvin mengulangi lagi ucapannya.

Ia memalingkan wajahnya ke samping,alvin sudah dewasa dan wajar jika ia terangsang.

"Hm."jawab alena sambil merapatkan diri pada alvin."mandi yok?"alvin langsung berdiri sambil mengendong alena seperti koala ke arah kamar mandi.

Mereka melakukanya lagi dalam keadaan sama-sama sadar dan dengan paksaan alvin.

________

"Lo,pikir pas pertama lo nganu gw itu,gw sadar?!"teriak alena tepat di wajah alvin.

"Lo sadar!lo aja nganguk kok,kan gw gak salah."balas alvin dengan senyum remeh.
Ia membenarkan celana sekolahnya yang sedikit mencong.

"Alesan!"ucap alena,ia di sibukkan dengan foundation untuk menutupi cupang yang di berikan alvin di bagian leher dan pipi.

Alena benar-benar tak tau jika ia sadar saat pertama kali melakukanya.dan ia sedikit bingung mengapa alvin memberikan cupang nya di bagian pipi?

"Susah banget!"kesalnya.ia langsung menghempaskan foundtaion nya ke lantai.untung gak pecah.batinya.

__________

Sudah beberapa hari setelah peristiwa di apartemen,setelah itu pun alena selalu di kenalkan dengan keluarga besar alvin.

Kecuali lea,setiap alena datang di rumah nenek alvin,lea selalu di suruh pergi ke luar,itu pun karna suruhan bunda alvin.

Nenek alvin tinggal serumah dengan keluarga lea.setiap alena datang ke rumah lea,pasti nenek alvin selalu menatap alena dengan sinis dan jijik.

Awalnya alena merasa sungkan untuk datang,tapi karna di paksa oleh mamanya ia pun selalu datang.alvin pun sama selalu di kenalkan dengan keluarga besar alena.

"Assalamualaikum."alena masuk ke rumah bersama alvin dan kembar."waalaikumsalam."jawab nenek alvin yang bertepatan sedang berada di ruang tamu.

Alena berjalan ke arah nenek di ikuti alvin dan alda di belakang.alena datang sambil mengendong aldo.ia datang ke arah nenek dan bersalaman dengan nenek.

Ia juga memeragakannya pada aldo."gimana kabar nya nek?"tanya alena sambil menundukkan dirinya di sofa depan kursi goyang nenek.

"Baik."jawabnya singkat.
"Udah di pakai berapa orang kamu?"tanya nya dengan sinis.

"Maksudnya?"alena menatap bingung ke arah nenek,ia sedikit melirik kan matanya ke arah alvin.

"Eeh,lena."mamah lea berjalan dengan sedikit cepat ke arah alena.alena bersalaman dengan mamah lea di ikuti alvin.

"Udah lama len?"tanya mamah lea,ia mengambil alih aldo dari gendongan alena."belum tan."jawabnya.

"Kita ke sini cuman mau kasih ini."alvin menenteng kotak yang berukuran sedang agak besar lah.

"Resep baru?"tanyanya dengan antusias.

"Mungkin,"alvin mengangguk dengan malas,tiba-tiba nenek alvin berdiri di bantu dengan tongkat,saat alena akan membantu nya ke kamar.tanganya malah di tepis dengan kasar.

"Gak usah di bantu,gak sudi."jawabnya dengan angkuh dan pelan.,sehingga hanya alena saja yang mendengarnya.

"Ya udah ya tan,kita mau pulang."alvin langsung berpamitan pada mamah lea,alena mengambil aldo dari gendongan mamah lea dengan tergesa-gesa.

"Permisi tan."ia berlari kecil menuju alvin yang sudah berada di depan gerbang.

"Umur dah tua!malah sok sokan gengsi!"alvin mengambil aldo dari alena dengan kasar."ya gak usah di kasarin segala!"sewot alena.

"Maaf,sayang."alena langsung memasuki mobil dan menutupnya dengan kencang.

"Huft."ia menyusul alena dan mulai menjalankan mobilnya ke jalan raya.

"Al,mampir ke apotik."ucap alena dengan nada ketus,"buat?"alvin membuka google maps dan mencari di mana apotik terdekat di sekitar sini.

Beberapa kali alvin mampir ke apotik tapi selalu tutup hingga ia lupa hari apa sekarang.

Beberapa menit kemudian,alena keluar dari pintu apotik dengan menteng-teng satu plastik berukuran kecil.

Membuka pintu mobil,dan masuk."beli apaan?"tanya alvin yang tak di balas oleh alena.

"Di jawab tolol."gumamnya,ia menyalakan mesin mobil dan mulai melaju membaur dengan kendaraan lainnya.

Suasana di dalam mobil terasa sangat sunyi,alvin melirik ke arah alena,calonya itu sedang memegang perut sambil bermain hp.

Mobil alvin berhenti saat lampu berubah menjadi merah,ia membuka dasbor dan mengambil minyak.

Tanpa rasa malu ia membuka dress yang di kenakan alena lalu menuangkan minyak di kulit bagian perut,memijatnya dengan lembut.setelah lampu berubah menjadi hijau ia menutup dress alena dan mulai menjalankan mobilnya kembali.

Alena hanya memandang alvin dengan malas,lalu ia menatap tangan alvin yang masih ada bekas minyaknya."pegang!pegang!pegang!"pikirannya itu terus melayang ke tangan alvin.

Alena membuka dress nya kembali lalu menarik tangan alvin dengan kasar untuk mengelus perutnya.
"Eh?"

Alvin yang tak siap pun sedikit membelokkan mobilnya ke samping."bilang dong,jan marah ya sayang."alvin mengelus perut alena dengan lembut seakan-akan ia sedang berbicara pada makhluk lain di dalamnya.ia sangat ingin itu terjadi tapi ia sadar jika masih aja 'human' yang harus ia jaga.

"Biar gak hamil,wkwkwk."gumam alvin sambil membuka sedikit plastik yang tadi di bawa alena.

"Eh al,lu mau mahar nya berape?"tanya alvin sambil mengusap-usap perut alena.

"Emas 70kg,uang 50miliar."gumam alena yang masih bisa di dengar alvin.

"Ok!"alvin langsung menyetujuinya?padahal ia hanya bercanda.
Alvin memang tak memper masalah kan uang karna tak pernah terpakai.mungkin hanya dua bulan terakhir ini saja,itu pun belum ada ¼nya.

"Gw becanda tolol."alena langsung menegakan badannya dan menatap alvin dengan wajah kaget.

"Bodo."jawab alvin acuh.



_____________
Nenek!
Typo?
Next?
༎ຶ_༎ຶ

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang