44

3.8K 249 35
                                    

Vote!!!![-_-]

Saat ini alena dan alvin sedang berada di kamar alvin yang ada di rumah lea beserta kembar yang sedang bermain-main dengan tangan alvin.

Mereka di paksa untuk menginap lagi karna budhe yang dari jogja memaksa. ening namanya tapi keluarga besar sering memangil nya dengan sebutan budhe ning,atau ning-ning.

Alena baru pertama kali bertemu dengan budhe ning,mereka hanya videocall saja, saat budhe ning tau bahwa ponakannya itu mempunyai anak awalnya ia ingin ke jakarta tapi di cegah suaminya karna,yah selangkangan pastinya.

Ngomong-ngomong budhe ning itu anak paling tua tapi dia di langkahi oleh adiknya sendiri-fandy,papah nya lea dan parahnya lagi mereka menikah tetapi belum lulus SMA,parah bukan?

Alena beranjak dari rebahannya lalu membukakan pintu,di depan ada budhe ning yang berdiri dengan senyum yang mereka."masuk budhe."alena membukakan pintu agar budhe bisa masuk.

Badan budhe memang besar tapi tak sampai obesitas hanya kelebihan lemak.
"Ga usah,kembar nya ada?"tanya budhe sambil celingak-celingukkan ke sana ke kemari untuk mencari kembar.

"Mau bobo,udah jam 7."jawab alena,ia menunjuk ke arah ranjang yang berisi tiga orang yang sedang tiduran.

"Ya udah,besok pagi aja."budhe menghela nafas nya kasar."kembar besok sama budhe ya?"lanjutnya sambil melambaikan tangan ke atas.

"Iya,budhe."ucap alvin dengan suara seperti anak kecil,"eh,vin bisa juga kamu ubah suara,55555."

Kebiasaanಠ◡ಠ

"Ya udah ya."budhe menepuk bahu alena lalu berjalan menuju kamarnya.

"Malam budhe."alena tersenyum singkat lalu menutup pintu kamar."al,jaga kembar bentar gw mau ambil minum."perintah alena pada alvin yang masih sibuk dengan kembar.

"Gw ambilin minum sekalian."teriak alvin pada alena yang sudah menutup pintu,dari luar kamar alena mengangguk walau pun tak terlihat.

"Kenapa len?"tanya bunda alvin sambil mengaduk gula yabg ada di dalam cangkir berisi teh,"ambil minum."alena berjalan memutar i meja pantri lalu mengambil air di dispenser.

"Gw anterin ke atas,"tiba-tiba angel mengambil gelas alena yang sedang di isi air oleh alena dengan paksa.

Air yang ada di dalam gelas sedikit jauh ke lantai,"ga papa len?"bunda menghampiri alena yang masih sedikit kaget karna angel.

"Ga papa kok bund."jawab alena dengan senyum."gw bawa sendiri aja."alena merebut kembali gelas yang di ambil angel.

"Oh,ya udah."angel berjalan meninggalkan dapur.

"Bentar bunda ambil pel dulu."belum sempat alena mencegah,bunda sudah pergi dulu ke arah tempat penyimpanan alat pembersih.

"Geser len,"perintah bunda sambil menunjuk ke lantai yang tak basah.
"Sini,biar lena aja yang bersihin."alena mencondongkan tangannya ke arah bunda yang sedang mengepel.

"Udah selesai."ucap bunda dengan bangga "eh?"alena melihat ke bawah dan benar saja air yang ada di lantai tadi sudah tam bersisa.

"Ngapain bawa pel?"tanya nenek dengan tiba-tiba,"air nya tumpah."ucap alena dengan tersenyum.

"Nuang air aja gak bisa!"dengan pedasnya nenek mengucapkan itu."tapi angel yang numpahin nek."bunda menunjuk ke arah atas,kamar angel dan lea memang terlihat dari dapur jadi bunda masih bisa menunjukkan bukti.

"Tapi yang bawa gelasnya itu dia!"nenek menunjuk alena,"pasti dia nyuruh kamu buat bersihin kan?"

"Eng-"belum sempat alena berbicara,nenek sudah pergi dari dapur dengan terlatih karna faktor usia kaki nenek pun bisa saja keropos.

"Udah sana kamu ke kamar,besok sekolah."bunda memeluk tubuh alena singkat."malam bunda."alena mengangguk lalu pergi ke atas sambil membawa nampan yang berisi dua gelas air putih, penuh.

_______
Pukul dua dini hari.
Alvin bangun dari tidur nya karna mendengar suara dari kamar mandi,"al?" Alvin meraba-raba sebelahnya di sana hanya ada kembar.Posisi mereka pun seperti akan jatuh karna tak ada penyangga di sisi kanan.

Alvin bangun lalu mengambil bantal miliknya ia menaruhnya di sisi kiri alda lalu ia mengambil bantal milik alena dan menaruhnya di sisi kanan aldo.

Berjalan ke kamar mandi dengan pelan agar tak membangunkan kembar,"al?" Alvin membuka pintu kamar mandi pelan.
Dan benar saja alena yang menimbulkan suara itu.

Alvin menghampiri alena yang terduduk di lantai kamar mandi sambil mencondongkan badannya ke dalam closet.

Alvin memegang kedua bahu alena agar bisa bangun."al,sakit!"alena meremas perut nya dengan lemas.tak ada isi apapun di dalam closet mungin sudah di buang?

"Udah?"alvin mengendong alena ala bridal style ia membuka air kran dan membasuh mulut alena agar nyaman.

Alena mengangguk,"sakit."cicitnya.
"Yok,ke kamar."alvin mengangkat sedikit badan alena untuk membenarkan gendonganya.alena semakin memeluk alvin untuk mengurangi rasa sakit di perutnya.

'panas.'batin alvin saat alena menempelkan kepalannya ke dada alvin.
Alvin membaringkan alena di ranjangnya ia menjauhkan alena dari kembar karna ia pikir alena demam.

"Bentar gw pindahin kembar dulu."alena tak bergeming karna ia masih saja mual dan sakit yang ada di perutnya semakin menjadi-jadi.

Alvin keluar dari kamar sambil membawa kembar pergi ke luar,"eh vin?mau di bawa ke mana itu anak kamu?"tanya budhe ening.

"Mau di bawa ke kamar bunda."jawab alvin sambil melirik ke arah kamarnya.

"Emang kenapa?"budhe mengambil alih alda saat melihat wajah alvin seperti kesusahan untuk membawanya.

"Al,alena demam."

"Ya udah kembar sama budhe aja."budhe langsung mengambil aldo dengan senang lalu pergi dari hadapan alvin dengan cepat.

Alvin menatap cengo ke arah budhe yang sudah memasuki kamar nya sendiri,"air!" Alvin turun untuk mengambil air panas.

"Panas!"cicitnya saat membawa baskom berisi air panas.saat akan menaiki tangga ia melihat alena berada di ujung tangga atas sambil membungkam mulutnya.

"Al?"alvin menghampiri alena yang masih terdiam di atas,tiba-tiba alena terjatuh ke lantai.

Alvin tak sempat memegangi karna ia membawa baskom,ia mondar mandir kesana-kemari karna bingung harus bagaimana.

"astagfirullah!"nenek yang melihat alena terjatuh dari bawah langsung menaiki tangga dengan hati-hati.walaupun ia benci pada alena tapi sesama umat manusia harus saling tolong menolong kan?

"Itu baskom nya taruh dulu!"alvin berlari turun lalu membuang air yang ada di baskom.nenek menaruh kepala alena ke paha keras miliknya,ia membuka tangan alena yang menutupi mulut.

Nenek langsung merintih kan air mata nya, "ya allah!"mulut alena mengeluarkan darah yang banyak nenek langsung memanggil alvin dengan keras,"alvin!!!"

Alvin langsung berlari menaiki tangga.
Berhenti sejenak untuk melihat keadaan alena yang miris nya ia khawatir,setelah itu ia langsung berlari ke kamar, mengambil kunci mobil dan juga dompet tak lupa ia juga membawakan dua jaket untuk nenek dan alena.

Ia kembali lagi ke nenek dan alena,"bismilah."alvin mengendong alena lalu menuruni tangga dengan hati-hati di ikuti nenek di belakang.

Alvin membawa alena ke rumahsakit terdekat yang ada di sekitar rumah lea.ia sempat mencari ke dalam ponsel karna tak kunjung menemukan rumah sakit yang paling dekat.tapi akhirnya alvin langsung membawa alena ke rumah sakit milik mamanya sendiri.

________
Pukul lima pagi,lea bangun dan berjalan dengan gontai karna nyawanya belum terkumpul,saat keluar dari kamar pun ia masih mengunakan baju tidur yang pendek.

Lea menutupi mulutnya mengunakan tangan karna ia menguap,"aaaaa!!!"
"Papah!!"teriaknya dengan kencang.

Ia menjauh dari bekas darah yang masih menempel di lantai,mengangkat kakinya agar lantai yang lain tak terkena darah itu.


Vote!!!![-_-]
Typo?

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang