59

2.1K 144 4
                                    

"permisi,pak tolong buka kan gerbangnya. tadi saya sudah di suruh ke sini."ucap ezra pada satpam di rumah yang akan ia tempati.

"masnya beneran udah di suruh ke sini?"satpam ini sangat mengintrogasi ezra.

"iya,pak hp saya mati.adik saya nanti kedinginan ini pak."ezra membuka sedikit tudung kepala ellie agar satpam ini dapat melihat dengan jelas wajah ellie.

"astaga,pasti kedinginan banget adek kamu,ini udah malem loh."satpam itu membukakan gerbang sambil mengomeli ezra.

"makasih pak."ezra berjalan masuk sambil membawa satu koper dan satu koper lagi di bawa kan satpam tadi.

"saya taruh sini ya mas."satpam hanya mengantarkan ezra sampai depan pintu masuk."iya,pak gak papa.bapak juga harus jaga di depan."ezra tersenyum lalu membenarkan letak tubuh ellie.

"huft,habis ini abang buatin kamu susu ya?kalau kita di terima."ezra menghela nafas, tangannya mengelus pipi merah ellie dengan lembut.

'ting tong'
ezra membunyikan bel dengan perasaan gugup.

"ya?"early membukakan pintu lalu menatap orang di depannya dengan heran.

"cari siapa ya?"

ezra menelan ludahnya,"om ardan ada?"tanya ezra pada early dengan gugup takut ia tak akan di terima di rumah ini.

"ada masuk dulu,kak udah."early mempersilahkan ezra masuk,saat ezra berjalan maju ia melihat satu koper di belakang,early berinisiatif untuk membawakannya ke ruang tamu.

"eh?t-terima kasih."ucap ezra saat menghadap belakang."duduk dulu kak."dengan secepat kilat early berlari ke arah kamar mama dan papanya.

early mengamati dekorasi dan foto-foto yang ada di ruang tamu ini,lalu bergumam sesuatu 'mirip' itu yang ia gumam kan. "pengap ya?"ezra membuka selimut yang menutupi wajah adiknya dengan perlahan.

beberapa menit kemudian early dan om ardan atau papanya turun,"siapa ya?"tanya papa early sambil duduk di depan ezra.

ezra melihat ke arah early,dan early mengerti akan tatapan ezra,"early masuk kamar dulu ya?"ucap early dengan nada manis kepada papanya.

papa early mengangguk,early tersenyum pada ezra lalu berjalan ke kamarnya."pertama-tama perkenalkan saya ezra,ezra.......... ini adik saya dan juga anak om."ucap ezra dengan serius.

"anak saya?"papa early menyatukan dahinya karena bingung,ezra membuka selimut dan tudung ellie lalu memperlihatkan ke arah papa early.

"saya gak pernah punya anak selain anak perempuan yang tadi itu."suara papa early menjadi tegas.

ezra merogoh sesuatu dari saku Hoodie nya"om ingat ini siapa?"ia memberikan foto yang ia rogoh dari dalam saku Hoodie nya.

"ini-."
'orang yang pernah ku perkosa.'batin papa early dengan wajah kaget.

"sudah ingat?dia mama saya dan setelah om perkosa mama saya hamil."ezra tersenyum dengan mata terbuka dengan lebar.

mungkin anak kecil akan takut saat melihatnya,"k-kamu."ucap papa early dengan terbata-bata.

"mama saya meminta saya untuk menjual rumah dan tinggal di rumah om untuk menebus dosa om pada mama saya."

"sekarang di mana mama kamu?"jantung papa early berdetak dengan kencang pikirannya sudah melampaui batas,ia takut istrinya kecewa,anaknya membencinya karena ia bukan papa yang baik dan istrinya akan menceraikan dirinya.

"mama saya meninggal,tadi siang."ezra menghadapkan kepalanya ke atas takut air matanya keluar.

"astagfirullah,innalilahi wa inalilahinrojiun."papa early menutup mulutnya dengan wajah kaget.

"jika om tak bisa menerima kehadiran kami,saya dan adik saya akan pergi sekarang juga."ezra bangkit dari duduknya lalu memegang satu kopernya.

"tunggu,tetaplah di sini om akan menebus kesalahan om."papa early memegang lengan ezra yang akan pergi.

_____________

"kak,kok lambat banget sih."alena menggerutu di samping alda yang belum bisa membalikkan badan dengan sendirinya sedangkan aldo sudah bisa membalikkan badan lalu mengangkat kepala juga.

"bener gak al?"alena menghadap ke belakang ke arah alvin yang sedang bermain dengan aldo di depan tv sambil senderan di ranjang.

"hm."alvin langsung mengelitiki perut aldo."kakak gak bisa balik sendiri."dengan suara cempreng alvin.suara tawa aldo terdengar di kamar mereka.

"kak,mau coba makan?"tanya alena tepat di telinga alda dengan berbisik.

alda menendang-nendang kasur dengan cepat,"ayo."alena bangun lalu mengendong alda keluar dari kamar.

"mau ke mana al?"tanya alvin saat melihat alena bangun dari tempat tidur."mau nyobain alda makan,kata mama karna kembar udah enam bulan udah bisa di kasih makan."jawab alena dengan sedikit panjang.

"tapi kan dah malem sayang."

"mau besok?sekarang tidur ya?"alena kembali lagi ke tempat tidur lalu menepuk-nepuk pantat alda dengan lembut.

alvin ikut tiduran di ranjang,ia meletakkan aldo di samping alda,"abang sama papa dulu ya?"ucap alena sambil menatap aldo yang sudah akan membalikkan badan ke samping.kalau aldo membalik otomatis alda akan tertumpuk dengan badan aldo yang gembul nya masyallah.

"susu in langsung berdua bisakan?"ucap alvin dengan santai tanpa beban.

"pegangin tapi."ucap alena dengan nada memelas,ia membuka baju dan bh yang ia pakai."satu-satu aja bisa gak?"alvin mengalihkan tatapannya ke samping karena malu.

"bacot lu!"alena mengangkat alda ke atas badannya,"pegangin abang."titah alena pada alvin.

alvin mendekatkan aldo ke puting susu alena,lalu membiarkan aldo menyusu dengan leluasa.

"gimana tuh bang angga?masih frustasi?"tanya alena dengan sedikit berbisik agar tak mengejutkan kembar yang mencoba untuk tidur.

"gak tau,kata bunda besok mau nginep."

"siapa?"

"bunda!!!!sayang."alvin mengeretakkan giginya karena gemas.

"makanya kalo lo ngolong itu yang jelas!udah bapak-bapak kok malah gak jelas."

__________

"yar,mama masuk ya?"mama yara membuka pintu kamar yara dengan hati-hati.

"eh ma?"yara membalikkan badannya ke belakang saat merasa pintu kamarnya terbuka.

"kenapa gak bilang kalo masuk ma?"

"mama udah bilang yah,kamu nya aja yang gak denger."yara kembali memfokuskan dirinya kembali kepada buku tugasnya.

"udah malem,kamu gak tidur?"tanya mama yara saat yara tak memperhatikannya dirinya lagi,"bentar lagi yara mau lulus,jadi yara harus belajar."jawab yara dengan semangat.

"kan gak perlu sampai jam 10 malam juga, besok kamu sekolahkan?kamu gak mikirin keadaan bayi kamu kalo gini caranya."mama yara mendekat ke arah yara lalu mengelus rambut panjang yara yang menjuntai ke belakang.

"yara gak bermaksud buat mama khawatir tapi kan yara emang harus belajar."jawab yara lembut ia melepaskan tangan mamanya yang mengelus rambut miliknya.

"yara juga gak butuh ini.yara gak peduli mau dia sakit atau apa pun.kalo mama suruh yara buat khawatirin bayi ini yara udah gak peduli paling bentar lagi juga udah ilang."mama yara menatap anaknya dengan tatapan kosong yara,pasti itu bukan anaknya.anak yang ia lahirkan dan ia rawat dengan penuh kasih sayang tak akan berbicara seperti ini.

pasti ini bukan anaknya.








PUSING BANGET(●__●)

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang