SELAMAT MENAMBAH DOSA◉‿◉
MY SWEETY♡<<Kalau ada typo di kasih tanda ya>>
↓
↓
↓
↓
↓
««Makan yang banyak sayang»»Alvin mengalihkan pandanganya dari alena ke arah bibi dengan wajah serius.
"Apa urusannya sama bibi?!"alvin menatap wajah pucat alena dan kembali mengelus perut alena.
Bibi diam,ia tau ada batasan antara majikan dan bawahan sehingga ia tak akan bertanya lagi.
'ceklek'
"Bos!"vano dan dokter masuk ke kamar alvin tanpa ijin."Bos,in...i."
Seketika vano berbalik badan karna melihat tubuh alena.Vano menutup mata dokter yang badannya lebih kecil dari dirinya.
Dokter itu menyeka tangan vano dari wajahnya dan bergantian dokter itu menutup mata vano mengunakan tangannya.
"Keluar!!"bibi segera mengambil kembar dan menyenggol lengan vano untuk membawakan salah satu.
"Ayo."bibi menyenggol kembali lengan vano.
Dokter itu malah berjalan ke arah alvin dan alena,"biar saya saja yang memakaikannya."ucap dokter pada alvin yang sedang menegakkan badan setengah telanjang alena.
Alvin mengalihkan pandanganya dari alena ke arah dokter itu.alvin mengibas²kan tangannya agar dokter itu keluar dari kamarnya.
"Saya perempuan loh,gakpapa."dokter itu meyakinkan alvin.
"Istrinya vano?"tanya alvin yang seketika menjadi pelupa.
"Bukan,saya dokter pribadi nya mas vano,nama saya tina."dokter itu meletakkan tas yang ia bawa di atas karpet.
"Permisi!"alvin menggeser tubuhnya ke belakang dan mempersilahkan dokter tina untuk memeriksa alena.
"Hanya demam biasa,sepertinya dia tadi syok."terang dokter tina,ia mengambil pulpen dan kertas dari tas nya lalu ia menulis resep obat.
"Hanya?"alvin memandang tajam ke arah dokter tina.leher dokter tina merinding ia merasakan hawa dingin menyerang.
"I,iya."jawab nya gugup,dokter tina mengangkat kepalanya ke arah atas untuk mengingat² nama obat yang dibutuhkan.
"Bodrexin?"alvin membaca kertas yang baru saja di berikan oleh dokter tina.
Kepala dokter tina mengangguk dengan spontan.
"Huh?!"alvin memandang remeh ke arah dokter tina"Badannya hanya hangat,mungkin nanti ia akan pusing saat bangun."dokter tina membuka selimut yang menutupi setengah tubuh alena.
"Hoh?"dokter tina menatap kagum pada alvin karna bisa menahan'ehem'.
"Gak kegoda?"tanya dokter tina ngelunjak,"tutup!"alvin mengucapkannya dengan dingin.
"Warna 'Cd' dan 'bra' nya hitam."dokter tina mengelus perut alena dengan kagum karna berbentuk.
"Perut berbentuk?"alvin memandang dingin ke arah dokter tina yang sengaja menggoda nya mengunakan tubuh alena.
"Keluar!"tanpa disuruh lagi dokter tina keluar dari kamar alvin sambil cekikikan.
"Kenapa?"tanya vano pada dokter tina,"mas vano kalo liat badan nya alena pasti langsung pengen!"dokter tina tertawa keras dan mengundang tangisan dari dua bayi yang di asuh alena dan alvin.
"Eh eh,aduh ada bayi."dokter tina langsung mengambil aldo dari gendongan bibi,dokter tina menggoyangkan badannya ke kanan dan ke kiri guna membuat aldo terdiam.
Sedangkan alda yang sedari tadi di gendongan vano yang lengan dan tangannya besar menggeliat tak suka karna tak nyaman.
"Susu nya?"vano berjalan ke arah dapur untuk mencari susu.
Dokter tina menciumi kedua pipi aldo berkali²,"ah,lucu!"bibi mengambil susu yang ia letakkan di meja dan menggoyang²kanya di depan wajah vano.
"Bibi gak bilang kalo ada sama bibi?"vano mengucapkannya dengan nada kesal persis seperti anak kecil yang merajuk.
................
"Katanya mau makein alena baju!"alvin mengambil hoodie miliknya dan mulai memakaikannya ke badan alena.
"Badan lo pengen gw terkam!"alvin menjilat telinga alena tanpa sengaja.
"Anjir!"alvin kaget dan menjauhkan badannya dari badan alena.
"Bego lo vin bego."alvin memukul²kepalanya berulangkali,setelah puas memukul kepala nya ia kembali mendekati alena.
"Nih biar lo anget!"alvin menaikkan selimut agar menutupi semua badan alena,"tambah selimut?"tanpa pikir panjang alvin mengambil satu selimut lagi dari almarinya dan mengumpulkannya pada selimut sebelumnya.
"Angetkan lo!"alvin berdacak pinggang karna bangga pada dirinya sendiri.
"Hp lo mana,anjing."alvin mencari² tas alena,ia keluar dari kamar.
"Bibi liat tas alena?"teriak alvin pada bibi.ketiga orang yang ada di ruang tamu memandang alvin dengan bersamaan dan ekspresi yang sama.kesal.
"Syuut."vano menempelkan telunjuknya pada bibir.alvin menganguk 'vano kek bocil' batin alvin,padahal vino kaya hotdaddy(author).
"Di mana?"tanya alvin berbisik,"di samping tv den."bibi menunjuk mengunakan jari telunjuknya.
Alvin berjalan ke arah tv,karna banyak barang di sana jadi ia sedikit sulit padahal dari kejauhan vano sudah jengkel dengan mata alvin' ngumpat bos boleh gak?padahal dari sini keliatan.'batin vano dengan jengkel.
"Nah ketemu!"dengan spontan alvin berteriak kegirangan.
Dengan polos nya alvin kembali ke kamar dan membuka hp alena.
"Hahaha gak di kunci."dengan kesenangannya alvin membuka aplikasi WA.
Mama✨❤️
Ma,lena nginep di rumah temen ya mungkin beberapa hari,tapi siangnya lena pulang kok malam nya lena nginep lagi
(Send)Ko gak persiapan?
Biasanya kan kamu beli jajan dulu?Mendadak maa
(Send)Ya udah
Baju kamu mau di anterin?Dianterin ke apart di jalan******** di taruh di lobi aja
(Send)Mama kira kamu nginep di rumah early
Ini temen lama lena ma,namanya vina
(Send)Owh ya
Jangan tidur malam
Jangan begadang
Besok sekolahIya mama ku sayang
(Send)
"Iya mertua."alvin mengucapkannya tanpa sadar.Jangan lupa makan malam
Jangan nyusahin vina ya?
(Read)"Huh,geli anjim."
"Degdegan gw."alvin memegang dadanya sambil mengatur nafas karna terlalu gugup.
"Gw salah gak ya?"alvin membaca kembali pesan yang ia kirim.
"Vina?alvin?alvina?hahahahhahaha."seketika alvin tertawa.
Seketika alvin menghentikan tawanya,"Vano ambil barang di lobi!"teriak alvin dengan nada dingin.
ಥ_ಥ
KAMU SEDANG MEMBACA
Al[Alvin+Alena] END
Novela Juvenil(part masih lengkap) Warning!!! Banyak kata-kata kasar!!!!! masih revisi ketika cewek bandel sama cowok nyebelin tapi dingin dititipin bayi "abang makan apa?" "Pap pa." "Kok papa?!"kesalnya. Sementara bayi itu sang bayi malah mengemut kepalan tanga...