"berisik!mending kalian pulang!"alvin menunjuk pintu depan mengunakan tanganya.
"bacot!"fean langsung berdiri lalu menuju ke arah kembar,tangisan mereka tak terdengar tetapi masih sedikit sesegukan jika di dengar dari jarak dekat.
"twins kenapa nangis sih?"fean berjongkok lalu bertanya pada kembar yang masih menyusu pada alena.
alena membiarkan saja karna mereka sama-sama perempuan."udah."alena mengelus kepala alda,"ini siapa kak?"tanya fean sambil menunjuk ke arah mbak ririn.
"saya ririn,pembantu sekaligus yang mengasuk kembar,mbak nya siapa?"ucap mbak ririn sambil memperkenalkan diri.
"oh,aku adiknya bang alvin.fean."
alena tersenyum,"yang cowo aldo kan kak?"tanya fean pada alena.
alena mengangguk,"boleh gendong?"alena menatap aldo lalu melepas putingnya yang ada di dalam mulut aldo.sedangkan aldo yang merasa sesuatu yang ia sukai terlepas langsung menatap mamanya dengan tajam.
"apa liat-liat?"alena memelototi aldo yang menatapnya tajam,aldo langsung melemaskan matanya menjadi lemah.
"sama kak fean dulu ya?"mbak ririn mengangkat aldo lalu menaruhnya di pangkuan fean.
fean yang sudah menantikan aldo langsung memekik kegirangan,"maat ya tadi bikin kaget."fean mencium kening aldo tetapi aldo memalingkan wajahnya ke arah alena yang mulai memasukkan sesuatu yang ia sukai ke dalam wadahnya.
entah sengaja atau tak sengaja aldo memukul kening alda,mungkin ia ingin meraih baju alena tetapi tak sampai.
alda langsung menangis kencang jari-jari aldo meremas mata alda karna jengkel.fean diam saja ia masih takut untuk membopong aldo yang sekecil laptop dirumahnya tetapi ini lebih berisi dan lunak.bisa di bilang gampang hancur lah.
"lo apain sih!"ucap alvin dengan emosi, sedari tadi ANAN membuatnya emosi saja.
alena berusaha memasukkan putingnya ke dalam mulut alda agar alda diam,"udah,gak papa."alena mengelus kening bekas remasan aldo.
aldo langsung di tangani alvin,sebagai papa yang selalu siaga alvin akan melaksanakan tugasnya.
alda langsung mengenyot puting yang di sodorkan alena lalu tak berapa lama ia terdiam,"mbak kembar belum makan banyak."bisik mbak ririn pada alena."al,aldo di suapin."alvin mengangguk lalu menerima mangkok kecil yang berisi makanan kembar dari mbak ririn.
"kak,asi enak gak?"tanya fean pada alena,ia sangat penasaran mengapa bayi sangat menyukai sesuatu yang bernama asi."gak tau."mbak ririn berdiri lalu mengambil pompa asi milik alena dan berjalan ke arah kulkas.
"kalian gak sekolah?"fean mengeleng."males banyak tugas,gak mudeng lagi."fean mendesah kesal.
"sayang,bentar.ganti dulu ya?"alena mencopot putingnya dari mulut alda ia membalikan alda ke arah yang satunya agar ukuran dadanya sama.
"kak,wisudanya kakak kapan?"
"dua bulan lagi mungkin."alena tak tau pasti kapan ia akan wisuda yang pasti setelah dua bulan ia akan di sibukkan dengan kegiatan di kampus.
"kamu mau SMA atau SMK?"alena membuka ponselnya untuk mengecek apakah ada sesuatu yang penting tidak.
"mbak."panggil alvin pada mbak ririn sambil mengangkat mangkok yang tadi ia bawa,sekarang sudah habis tak tersisa.
"udah ya,nanti mun-tah."alena mengangkat tubuh alda ke bahunya agar alda bisa leluasa untuk menghirup udara.
"engak tau,bingung.tapi mungkin SMA."jawab fean."mau main?"tanya fean pada alda yang terlihat mengemaskan dengan wajah yang penuh dengan tetesan air asi."kak,gak sekolah?"
"gak dong,anak pinter mana mau sekolah."
"pinter bikin anak masudnya."baru beberapa detik setelah alena berucap akhirnya fean mengerti arti dari ucapan alena,mereka pun tertawa karna pikiran mesum di otak mereka sendiri.sementara alvin duduk di ruang tamu bersama ke tiga adik laki-lakinya,tak lupa anaknya pun ikut.
"bang,lu jago ya kalo gitu-gitu."sean menyengol lengan alvin yang sedang bermain dengan aldo."berisik!"
"imut,pengen punya satu deh."gumam zean dan dean secara bersamaan."bang, dia udah di tangkep loh,dua minggu yang lalu."ucap sean pada alvin,alvin menaikkan alisnya ke atas untuk bertanya siapa?siapa yang mereka bicarakan.
"yang ngeracunin kak alena,gimana sih!"kesal sean.
"oh."datar alvin."bang,mama ngerestuin fean pacaran loh,nanti kalo ke blabasan kek abang gimana?"ucap zean pada alvin dengan anda mengoda.alvin langsung menatap zean dengan tajam,masa mamanya memperbolehkan fean pacaran?engak mungkin.
"beneran loh,bang sampek pacarnya jemput setiap pulang sekolah,setiap minggu selalu di ajak jalan tapi minggu kemarin gak di ajak kata fean cowoknya lagi ada acara."jalas dean yang membuat hati alvin terbakar,walau adiknya menjengkelkan tetapi apa mamanya memperbolehkan mereka pacaran di umur mereka yang masih di bawah 17 tahun?
emang gak waras sih mamanya.
"lo pada kenal sama pacarnya?"alvin menaikkan alisnya ke atas saat bertanya."gak."jawab mereka secara serempak.
"anjing!bikin penasaran aja."sinisnya pada ke tiga adiknya.tiba-tiba aldo tertawa entah karna apa tapi tawanya tak berhenti seperti ada yang menghibur aldo di belakang alvin.
"kenapa ketawa?ada yang lucu."tanya alvin dengan gurauannya,aldo malah semakin kencang saat tartawa.tiba-tiba saja muncul alena sambil mengendong alda di belakang di ikut fean."liat kak,abang aja gak nangis lago loh."ucap alena sambil menepuk-nepuk pantat alda yang tak mau berhenti bergerak di gendonganya.
alda menghadap ke arah papanya dengan wajah memelasnya.zean,sean dan dean langsung terkesima saat melihat wajah alda yang seakan ingin menangis seperti kasih sayang di rebut?
"mau sama papa?"tangan alda keluar dari gendongan alena itu berarti alda ingin bersama papanya."toling ambilin kursi yang sama kayak punya aldo di sana."alena menunjuk ke arah tempat tadi ia duduk.
dengan gerakan cepat dean berdiri dan langsung berjalan cepat ke arah tempat yang di tunjukkan alena."duduk anteng ya."ucap dean saat meletakkan kursi yang di minta alena.
"makasih."
dean mengangguk,alda ia tempatkan tepat di samping aldo,lalu tangan alda memegang satu jari alvin,lalu bergumam dengan bahasa bayinya.
aldo pun ikut bergumam,alvin langsung menangapi dengan sepintarnya,"mau jari papa juga?"aldo semakin memperbanyak gumamanya dan alvin langsung menempatkan jari-jari aldo ke atas jari telunjuknya yang besar.
"aku ke atas."alena mengandeng fean agar ikut ke atas yaitu kamarnya.
"bang setiap minggu kasih uang jajan yah." goda zean pada alvin,alvin pun hanya mengangguk pasrah,"yang penting lo,lo,lo sama fean gak perlu dateng ke rumah gw, berisik!"jelas alvin datar.
mereka mengangguk dengan cepat.yang pentingkan uang,yekan?
🌛🌜
MAKIN KE SINI MAKIN DIKIT YANG KOMEN,MAKIN DIKIT YANG VOTE MAKiN DIKIT LAGI YANG LIATHARGAI AUTHOR YA?
KAMU SEDANG MEMBACA
Al[Alvin+Alena] END
Fiksi Remaja(part masih lengkap) Warning!!! Banyak kata-kata kasar!!!!! masih revisi ketika cewek bandel sama cowok nyebelin tapi dingin dititipin bayi "abang makan apa?" "Pap pa." "Kok papa?!"kesalnya. Sementara bayi itu sang bayi malah mengemut kepalan tanga...