05

14.6K 691 4
                                        

SELAMAT MENAMBAH DOSA◉‿◉
MY SWEETY♡

'Ceklek'

jam enam lebih dokter dan suster masuk untuk memeriksa mbak izza.

"Sus tolong catat!"perintah dokter kepada suster yang berdiri di belakangnya, sedangkan dokter itu sedang memeriksa keadaan pasien yang ia periksa.

"Baik dok."

Beberapa menit kemudian.
Suster itu menyadari ada sesuatu yang berada di atas sofa.

"Dok,dok!"panggil suster tersebut dengan menarik bagian belakang jas putih yang dokter itu kenakan.

"Ya,ada apa?"tanya dokter tersebut tanpa melihat ke arah suster.

"Apakah di ruangan ini boleh ada orang?"tanya suster yang badannya mulai sedikit merinding.

"Bukankah anda sudah tau!"kesal dokter pada suster karna ia sudah tau malah bertanya.

"Tapi,dok itu."ucap suster,jari telunjuk suster tersebut mengarah pada alena dan alvin yang sedang tidur sambil  berpelukan.

Dokter tersebut menghampiri alvin dan alena."Astaga!"dokter perempuan tersebut menutup mulutnya mengunakan tangan.

"Ini kan alena,dan."dokter itu mengantungkan ucapannya sebentar sambil berfikir.

"Alvin,anak pengusaha!siapa itu,saya lupa namanya!"dokter sedang mengingat-ingat nama ayah alvin.

"Benarkah?"tanya suster saat dokter itu menyebut kan nama'alvin'.

"katanya alvin itu orangnya terkesan dingin."gumam suster yang sedang mencondongkan badannya agar bisa leluasa memandangi wajah tampan alvin.

'ganteng banget'batin suster sambil tersenyum dengan manis tetapi di pengelihatan dokter agak aneh.

"orang dingin belum tentu tak punya hati,kamu juga gak kenal alvin secara dekat."dokter tersebut menggeleng-geleng kan kepalanya karna punya suster sebodoh ini.

"Biarkan saja sus!"dokter itu kembali ke brankar mbak izza untuk memeriksa lebih lanjut.bisa gawat kalau di usir,malah saya yang bisa kena usir.batin dokter.

"Baik dok."suster tersebut menjawab dengan pasrah.

setelah pemeriksaan selesai dokter dan suster tersebut keluar dari ruangan yang ditempati duo al dan mbak izza.

*****************************************
"Lo cantik pas tidur."ucap alvin sambil membelai pipi alena.

Posisi alvin pun masih di pelukan alena.
"Berarti kalau gw jelek pas udah bangun gitu!?"tanya alena yang masih memejamkan matanya.

"E,eh dah bangun lu?!"alvin gelagapan saat terciduk mengamati wajah alena.

Walau pun muka alvin kaget ia malah mempererat pelukannya dan menyembunyikan wajah nya di payudara alena.

Alena yang kaget dan sangat malu itu pun mencoba mendorong badan alvin agar terlepas dari dirinya.

"Minggir gw mao bangun!!"ucap alena kesal serta malu.alena mendorong alvin sampai jatuh dari sofa.

"Aww"alvin meringis kesakitan saat badannya jatuh di lantai yang dingin.
"Heh lu jan asal dorong dong!untung gak kena meja!"tangan alvin memukul meja  dengan kesal.

Alena tak memperdulikan ucapan alvin dan berjalan ke arah kamar mandi yang berada di ruangan itu.

Alena mencuci mukanya dan menggosok gigi ia sempat mengaca di kaca
"Malu banget gw."alena memegang kedua pipinya yang memanas akan rasa malu yang alvin lakukan tadi.

Alena keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah alvin yang sedang bermain game di ponselnya,ia duduk di atas sofa sambil menyilakan kakinya.

"Apaan nih?"tanya alena dengan santai ia mengambil map yang berada di atas meja.

"Data mbak izza."ucap alvin tanpa melihat kearah alena.

"Oh."alena membaca isinya dan beralih menatap 2 paperbag 'itu kan bermerk' batin alena.

"Itu baju!"ucap alvin seakan mengerti apa yang sedang berada dipikirannya alena.

"Hah?"

"Itu baju!"alvin merasa geram saat alena tak mengerti akan apa yang ia maksud.

"Buat?"alena malah menanyakan pertanyaan yang tak berguna.
'astaga len itu baju buat dipake lah'batin alena menjerit.
Alena ingin sekali memukul kepalanya tetapi ia terlalu malu karna ada alvin didepannya ia akan terlihat bodoh.

"Dipakai lah bodo,masa di bakar!"alvin sedikit emosi tetapi ia redamkan karna yang berada di depannya itu perempuan yang nyawanya belum terkumpul.

"siapa yang bilang buat di bakar?!"tanya alena dengan muka polos dan ada sedikit nada mengejek.

"Cewek selalu menang!"alvin pasrah saat ia tak bisa melawan cewek.

"Owh ya,katanya lu mau nyeritain."tanya alena sambil duduk di sebelah alvin.
"Mulai dari mana?"alvin menyimpan hp nya di saku celana yang ia pakai.

'terpaksa afk.'-alvin menunduk lalu tersenyum masam.

"Biodata."

"Nama:alvin william saputra"
"Tanggal lahir 15 *********"

"Lah tanggal lahir kita sama dong?!"ucap alena kesal karna ada yang meniru tanggal lahirnya.

"Berarti kita jodoh dong?"ucap alvin dengan santai dan menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa.

"Terus!"alena mengucapkannya dengan nada kesal.apa hubunganya tanggal lahir dan jodoh.

Alvin menegakkan badannya seperti semula"Pemilik perusahaan Aa'crop."

"Wah,seriusan?!"mata alena berbinar saat tau alvin pemilik perusahaan itu.

alvin mengangguk.

"Terus lo ngurus perusahaan nya dibantu mak,bapak lo?"tanya alena

"Awal,awalan sih dibantu.terus gw nyuruh gak usah bantu lagi gitu."

"Lah?"

"Biar gak nyusahin."

"Lo nyindir gw?"alena memancingkan matanya ke arah alvin.alena masih meminta uang orang tuanya.

"E,eh gak gitu loh al."alvin gelagapan saat melihat wajah marah alena.entah baru kali ini atau kapan ia sangat tak ingin membuat alena marah jika hanya berdua sedangkan saat bersama teman-temanya ia sangat ingin menunjukkan kemarahan alena pada yang lain.

"Good."alena menepuk kedua pipi alvin mengunakan tangannya.

"E eh sorry."ucap alena kikuk sambil narik tangannya dari pipi alvin dan memundurkan sedikit badannya yang tadinya maju ke arah alvin sekarang agak jauh dari alvin.

"Eekheem!"terdengar deheman keras,itu berasal dari pintu depan ruangan mbak izza.

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang