76

2K 153 8
                                    

"yes!!!hari terakhir!"teriak lea di gerbang masuk,"kamu mau kuliah di mana?"tanya iqbal pada pacarnya.

mereka bergandengan tangan sampai ke dalam kelas."papa maunya aku kuliah inggris tapi belum tau mau di univrsitas mana."jawab lea sambil mengingat-ingat saat papanya bertanya.

"besok kan tetep masuk kan?"lea mengangguk."kenapa?"

"kata alvin dia mau bawa twins ke sekolah. nekat banget dia."

"lo mau?"tanpa sengaja iqbal mengangguk.
"jangan sekarang."bisik iqbal dengan wajah memerah.

"kenapa?"tanya lea dengan nada mengoda.

mata iqbal mengalihkan pandanganya ke arah lain,seperti mencari-cari seseorang.
dan matanya berhenti disatu titik,dinding paling pojok,mata iqbal sedikit goyah entah kenapa.

lea menatap dinding itu,"kenapa?gak ada apa-apa kok."lea berjalan ke arah dinding itu dan meraba-rabanya."aku belum mapan,belum punya kerjaan tetap.mau makan apa kamu?"iqbal menegakkan badannya lalu mengalihkan tatapanya dari dinding itu.

"ayo masuk!"ucap guru pengawas di depan pintu.lea kembali duduk ke tempatnya lalu terdiam.

"le,nanti temenin gw ke kamar mandi ya?"yara menyengol lengan lea."ok."jawab lea sambil berbisik.

"lo mau ngapain?"

"heh!kalian kenapa gak mengerjakan?!malah bisik-bisik!"suara teriakan dari depan membuat yara dan lea sadar.
"lagi contekan bu."jawab lea dengan terang-terangan.

"makanya jangan berisik."alena tersenyum geli.dia masih memikirkan bagaimana jadinya kalau anak-anak sekolah tau kalau laki-laki idaman mereka sudah punya anak.

"kenapa juga besok gak libur."gerutu alena."nanti malem."tiba-tiba ada suara yang masuk dari telinga kanan dan keluar dari telinga kiri alena."gak!"

"harus!"

alena hanya diam lalu melanjutkan pekerjaanya.bagas sedang duduk di luar kelasnya sambil tersenyum,dia bisa melihat orang yang ia sukai dari jendela kelas yang di tempati alvin."bagas,kamu tau kenapa alvin berubah?"seseorang tiba-tiba duduk di samping bagas sambil bertanya dengan wajah memelas.dia bila.

"karna lo."jawab bagas dengan ketus,"jawab yang bener dong!"bila memanyunkan bibirnya dengan sok imut.

"iyuh!"bagas berdiri dan langsung menuju ke depan pintu kelas alvin,"cepet."bagas berbicara tanpa suara sambil melambaikan tanganya ke arah iqbal dan alvin.

di kantin,tepatnya di meja no 9 ada alena, alvin,lea,iqbal,bagas,early dan yara.mereka memakan makanan yang mereka pesan dengan sendirinya.sedangkan alvin pergi ke mbok iyem untuk mengambil pesanan alena.

"gw masih bingung gimana lo bisa hamil, terus gak ketahuan,bisa lahir tanpa lo cuti sekolah,tolong jelaskan."early menyelesaikan ucapanya lalu memakan batagor yang dia beli."ya gitu."alena sangat bingung jika sudah di tanya begini.

"iya len,gw aja ini baru dua bulan udah sesak baget roknya."jals yara sambil mengangkat hoodienya ke atas.

yah papa yara menyuap bang angga agar memperbolehkan mengunakan hoodie ke sekolah.jadi yah,bang angga hanya menerima saja.uang itu segalanya.

"vin,lo beneran mau bawa kembar ke sekolah?"tanya yara dengan nada serius.

alvin mengangguk,"karna besok di suruh masuk tapi gak pelajaran kan?uant apaan gabut!"jawab alvin sambil memakan baksonya.sedangkan alena hanya mendengarkan sambil menambahkan sambel di kuah baksonya.

"nanti kembar mencret."cegah alvin,tanganya menukar mangkok milik dirinya dengan milik alena."gak bilang sih!"

"mencret anjim,kenapa gak diare aja si!"bagas menyemprotkan es teh di dalam mulutnya karna ucapan alvin yang lawak.

"emang apa hubunganya kalo kembar diare sama alena?"yara memiringkan kepalanya karna tak tau."alena kan masih nyusuin kembar."jelas alvin dengan malas.

"len,pulang sekolah gw nebeng lo ya?"early mengambil minuman bagas lalu meneguknya hingga tersisa setengah.
"makasih."early tersenyum dengan riang.
sedangkan bagas menatap early dengan masam.

__________

"kakak mau ke sekolah?eum?"pagi ini di rumah alvin dan alena,alda dan aldo sedang di pakaikan baju oleh alvin.
"kakak udah selesai sekarang abang ya?"alvin mengeser badanya ke samping.

"kakak,belum pakai pelembap."alvin kembali lagi ke arah alda,dia memakaikan pelembab ke wajah alda."udah cantik anak papa."alda mengeliat karna ciuman dari papanya."sekarang abang ganti baju dulu ya?biar apa?biar ganteng,kayak siapa?kayak papa dong."alvin menciumi pipi aldo dengan gerakan kilat beberapa kali di kanan dan kiri.

"al??"teriak alena darj dalam kamar mandi."kenapa?"alvin juga ikut berteriak tetapi tatapanya tak menjauh dari aldo.
tak ada jawaban,"gak jelas."gumam alvin.

alena saja sudah di dalam kamar mandi sejak jam 6 pas dan sekarang sudah jam 6 lebih 42 menit."keknya gw hamil deh."alena keluar dari kamar mandi hanya mengunakan handuk yang menutupi bagian dada sampai atas paha,tak lupa ia memakai handuk kecil dikepalanya.

alena berjalan mendekat ke arah alvin sambil memberikan sebuah benda persegi panjang dengan dua garis diatasnya."hah?"awalnya alvin tak percaya diakan selalu main aman,alena pun rutin minum obat walau dipaksakan.

"eh beneran?tapi lo gak papakan?"alvin memeluk alena dengan erat lalu melepaskan pelukan itu saat sadar sesuatu."gak papa kenapa?"

"kalo lo hamil pas kuliah lo bakal di ejek atau apalah gw baca di novel lo."di akhir alvin tersenyum dengan memperlihatkan gigi rapinya."ibu-ibu bawa anak ke kampus aja boleh kok."jawab alena dengan nada sepele.

dia membenarkan letak handuk di badannya,berjalan mendekat ke arah kembar lalu memakaikan baju ke badan aldo."lo beneran gak papakan?"badan alena dipeluk dari belakang oleh alvin.

alena hanya membiarkan saja tanpa mau menjawab,alvin pun hanya diam saja di sambil memeluk alena dari belakang.
setelah selesai memakaikan baju,alena membalikkan badan dan memeluk alvin balik dengan erat."gw belum siap."alena sedikit mengeluarkan air matanya di pelukan alvin.

"nanti pulang sekolah kuta cek ke dokter."
dengan bijak alvin mengatakan itu,"kan lo pergi ke kantor."alvin mengeleng.

"udah tenang aja sekarang lo ganti baju terus kebawah sarapan."alvin melepaskan pelukan lalu mengambil alda dan aldo untuk sarapan.

"eh,itu kak alvin bawa stroler sama kak alena dong kyaaa!!!"ucap adik kelas yang berada tak jauh dari tempat parkir.

"berarti kak alvin udah punya anak dong,yah gak bisa gebet."

"sabar kak bagas masih jomblo."

"kembar tidurkan?"alvin menggeleng kecil untuk menjawab pertanyaan alena,"gak sabar gw liat reaksi satu sekolah."alena mendorong stroller kembar ke arah kelasnya."hello,everyone!i'm back!"ucap alena sambil membuka pintu kelas.

semua anak yang menghuni di kelas ini menatap tak percaya kepada alvin dan alena mereka nekat sekali."mam ma."suara anak kecil memecahkan suasana di sana."aaaaaa,suaranya imut benget!"anak-anak perempuan mendekat ke srtoller."len gw buka ya?"alena mengangguk dan teman alena itu membuka kedua penutup yang ada stroller dan menemukan ada dua pasang bocah prik yang menatap mereka dengan imut.

canda.

"omg!jiplakan alvin banget."ucap seorang di antar anak perempuan di kelas alena.
alvin mengangkat kembar dengan paksa.
"syuh!"usirnya pada perempuan-perempuan yang mengerubungi anaknya.

"mama.encus!"ucap aldo sambil menatap alena."kan tadi udah."

"encus apaan lena?"

"mau minum susu."jawab alena.

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang