77

1.5K 109 2
                                    

"jangan minum susu di sini ya?nanti di ambil sama mereka mau?engak kan."ucap alvin dengan pengertian dan ancama. "makan biskuit mau?"alvin mengambil biskuit yang ia masukkan ke stroller kembar.

"sini duduk."alvin berjalan ke arah tempat duduknya lalu menaruh kembar di pangkuanya."aaa imut."mereka (perempuan-perempuan di kelas alena) mengikuti alvin sampai di tempat duduk.

"putih banget gilak."sambil menempelkan tanganya pada pipi kembar.
"bibirnya beda,yang cewek ikut alvin keknya terus yang cowok ikut alena."mereka mengangguk.

"kenapa juga di suruh masuk."alena duduk di atas meja sambil menghela nafasnya.
"abang gw gak bilang apa-apa anjer."lea membuka ponselnya lalu menunjukkan chatingngannya dengan bang angga.

"bang kok besok gak libur?"ucap alena sambil membaca pesan yang lea kirimkan.
"gak papalah,gw kepala sekolahannya kok lu yang sewot."lanjut alena.

"emang gila tu orang."yara dan early tertawa renyah."papanya twins di kerubungi cewek perawan ya."suara iqbal mengangetkan mereka berempat.

"bangke!"ucap alena.
"anjing."ucap lea.
"astagfirullah."ucap early.
"astaga."ucap yara.

mereka berempat menatap iqbal dengan pandang tak suka."ngagetin aja sih!"entah sengaja atau tak sengaja yara mengelus perutnya dan menjadi terlihat menonjol.

"yar!!"lea yang menyadari arah tangan yara langsung memelototinya, "eh,sorry-sorry."

"oi bila deteng woi."bagas masuk ke kelas alena dengan berlari."atur nafas dulu." early memberikan botol minumnya kepada bagas."makasih."

"ya."jawab early sambil menerimanya.
"emang ngapain kalo tu orang dateng?gak ada masalah kok,paling cuma kepanasan sama cemburu aja."alena tersenyum miring sambil menatap pintu kelas yang terbuka lebar."alvin."suara riang dari arah depan membuat semua yabg ada di sana mengalihkan pandanganya.

setelah satu siapa mereka tak memperdulikanya lagi,"alvin di mana ya?" tanya bila pada iqbal dan bagas dengan nada manja."ga tau."jawab bagas dengan nada cuek."kalian tau gak alvin di mana?"
"pasti alvin di lagi di suruh lua cari-cari bayi yang mirip sama dia kan!biar lo gak malu kan!alah ngaku aja."bila menekan kening alena mengunakan jari telunjuknya.

"sotoi."

"lu ngatain gw apa?!sotoi?!!"bila langsung menyemprot alena dengan teriakanya.

"kya!!!imut banget kalo makan!!!"
"imut banget gilak!"
"pengen satu."
"pipinya embul banget."
"giginya mana?"saat salah satu dari perempuan di kelas alena berbicara itu.aldo langsung membuka mulutnya dan memberhentikan kegiatan mengunyahnya.

"aaaaaaa!!!!giginya kecil."bila yang baru saja berteriak pada alena langsung melihat ke segerombolan cewek-cewek itu.bila berjalan ke arah sana."si alvin pasti ketar ketir di rubungin cewek perawan."

"lagi liat apaan?"bila mengeser dengan kasar satu persatu badan cewek-cewek itu.
"apaan sih lo!!!"mereka mengerutu karna kesal."ya gw mau liat juga."bila masih saja mengeser sekumpulan cewek-cewek yang mengerubu gi alvin dan juga kembar.

bila berhenti di depan alvin,"vin!itu beneran anak kamu?!!"tanya bila dengan nada kaget dan marah."siapa sih teriak- teriak!!"suara gebrekan terdengar dari sudut kanan."lo!!!"dia maju dan menculek mata kiri bila.

"berisik!!ngerti?!!!"ucapnya dengan tekanan.lalu mendorong bila sampai jatuh.
mereka semua menertawakan bila dengan angkuh."keluar lo dari sini!!"dia nelihat bila yang tak kunjung berdiri,dan langsung menatap bila dengan marah.

mengsampingkan poninya dan mengeret bila dengan paksa keluar kelas."good."
"bagus banget cher."mereka mengacungkan dua jempol pada chera.

"jangan peduli in gw."chera kembali ke tempat duduknya lalu membuka ponselnya kembali."mama?mama?"aldo menatap alvin dengan pandangan lucu.

"mau sama mama?"tanya alvin pada aldo.
saat alvin akan berdiri ia dicegah perempuan-perempuan di kelasnya."da dah dulu dong."alvin melepas cengkraman yang ada di tanganya lalu menyuruh aldo dan alda untuk melambaikan tanganya.

alda dan aldo pun menurut dan melambaikan tangan dengan lucu,"mama!"suara riang dari aldo terdengar.alvin memberikan aldo pada alena."kakak sama papa aja ya."ucap alvin pada alda.

"papa mama cie."ucap bagas dengan godaan,"panggil om ya?"bagas memegang bahu alda dan berucap seperti itu agar alda memanggipnya om."mangil papa aja jarang,malah sering manggil mama."

"alvin jealuse setiap kembar panggil mama."alena tertawa kecil."pipi lo tambah gede aja cil."lea mencubit pipi aldo beberapa kali.

bukanya risih aldo malah tertawa,"mau?" tawar yara saat alda melihatnya makan roti tawar."len,alda boleh makan ini gak sih?"alena mengangguk."tapi di potong kecil-kecil."

alvin memberikan alda kepada yara,"kalo kegencet?"alvin berdecak lalu memberikan alda ke pangkuan early."aduh anak siapa ini,kok di pangkuan gw."ucap early sambil mengelitiki perut alda.

alda tertawa dan membuat orang yang melihatnya seketika meleleh karna keimutan alda.alvin mendekat ke alena.
dia menyender di badan alena,tangan alvin menyusup ke perut alena.jika yang lain melihat mereka akan mengira alvin merangkul alena padahal yang alvin lakukan ada mengelus perut alena sambil beribisik kecil ke telinga aldo.

yara pamit pulang duluan karna sudah di jemput erik di gerbang depan."bye,bye twins."yara melihat ke arah kembar sampai mobil dijalankan."gimana hari ini? ada yang seru?"tanya erik sedikit melirik yara."gak ada."jawab yara judes.

"mampir ke minimarket  itu."tunjuknya pada minimarket yang terlihat atapnya sedikit."mau beli apa?"erik melihat ke arah parkiran yang sangat penuh.dia berdecak lalu mencari lagi tempat yang kosong.

"kalo gak mau nganterin bilang aja,gak usah di pendem!"yara keluar,dia membanting pintu mobil dengan sangat keras.erik menutup matanya karna kaget.

"dia bawa atm ga ya?atau uang?"masa bodoh dengan apa yang di bawa yara.erik saja tidak ikut keluar dan melihay apa saja yang di beli yara.erik mengambil ponselnya karna berdering.

"halo sayang."ucap erik sambil tersenyum yang ada di sebrang pun ikut tersenyum.

"kamu udah jemput calon istri kamu?" tanyanya dengan nada khawatir.

"udah,lagi di minimarket dia mau beli sesuatu.kamu mau titip gak vin?"

"boleh?aku gak ngerepotin kamukan sayang?"di sana davin senang erik sangat memperhatikan dia walau sudah akan punya istri.

"iya,aku ini pacar kamu gak usah sok gak pernah di jajannin aku deh."

davin tertawa sedang,"iya iya,aku titip keripik yang biasa aku beli sama susu coklat dua ya?"

erik mengangguk walau tak terlihat,"iya. aku matiin ya?gak enak kalau di dalam sambil telfonan."

"iya,bye sayang jangan lupa nanti malem kamu ke apartemen aku loh."davin mencium layar ponselnya beberapa kali.

erik tertawa kecil saat mendengar itu,erik keluar dari mobil dan masuk ke minimarket itu,dia mengambil apa yang di minta davin dan juga susu ibu hamil untuk yara,dia rasa yara hanya akan membeli jajan saja.

"kamu beli apa aja?"ucap erik pada yara yang berapa di depanya,mereka sedang mengantri di kasir karna antrian yang banyak."jajan."jawab yara singkat.

"saya beliin kamu susu."
yara hanya diam.

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang