58

2.4K 156 14
                                        

"look."bagas mengetok-getok jendela yang tembus dengan ruangan dapur dari depan.
"apaan?"iqbal dengan heboh berlari kecil ke arah bagas,"liat tuh."sambil menunjuk alvin yang sedang memeluk seseorang sambil menciumi leher dan pipi.

"anjing,mirip si apin,sama bu wij."ucap iqbal yang kaget dengan wajah kedua orang itu walaupun tak terlalu kelihatan.

"apaan tuh?"balas bagas sambil menatap iqbal dengan bingung.

"apin bisa alpin bisa alvin,alena bisa bu wij bisa bu wijaya,wijaya nama bapacknya."jelas iqbal.

tiba-tiba terdengar bel di bunyikan,dengan brutal."assalamualaikum,apakah benar ini rumah bapak kutub?"teriak lea di depan pintu.early mengalihkan pandanganya ke arah belakang di mana yara berada.

"yar,are you ok?"tanya early karna katanya yara sempat sakit."pusing dikit." jawab yara sambil bersedekap dada, padahal itu ia tunjukkan untuk mengelus perutnya yang tak enak.

pintu pun terbuka,"masuk."ucap alvin dengan dingin tanpa menatap mereka.

"wah gede rumah lu,bisa buat begadang sama konser besar-besaran nih."bagas mengamati atap-atap yang terasa begitu nyaman di pengelihatannya.

"ga!"jawab alvin dengan cepat.konser besar-besaran katanya?gimana nanti anaknya?gila,bisa-bisa ia di usir dari rumah.alvin mengiring teman-temanya ke arah dapur."lama."di ujung sana ada alena yang berdacak pinggang."loh?"mereka menatap cengo kepada alena dan alvin kecuali lea.

"aaauuuu?"kembar menatap atas mereka yang ada lima orang dengan lucu."pap pa."ucap alda dengan lucu.

"apa?"alvin mendekati alda lalu membopongnya,"aaaa udah bisa ngomong."lea yang sempat ngebug karena mendengar suara alda,lalu mendekati alda yang sedang di bopong alvin.tetapi alda malah memalingkan wajahnya ke samping.

"gak mau liat lo hahahahahah."dengan tak berperasaan nya early tertawa tanpa rasa malu,"yaudah tante sama aldo aja,di jadiin calon suami huh!"lea berjongkok, melepaskan tas kecil yang ia bawa lalu mengambil aldo.

"tante pftt."iqbal dan bagas memalingkan wajahnya ke belakang karena tatapan lea yang menusuk.

"pap pa pa pa."tangan aldo membuka dan menutup dengan lucu,"coba bilang sayang tante banyak-banyak."aldo hanya melihat lea dengan mulut terbuka.

"bentar-bentar gw ngebug."iqbal menjadi pusat perhatian mereka.

"gw juga."bagas ikut berucap.
"berarti yang tadi?"iqbal dan bagas saling pandang memandang.

"lo,berdua tadi meluk-meluk sambil ciuman di leher."bagas dengan blak-blakkan menunjuk alena dan alvin secara bergantian,"alvin,doang yang meluk,gw gak."jawab alena dengan fakta.

"y-ya lo berdua buat dosa.terus ini anak siapa?!jawab ato gw makan nih bayi."iqbal mendekati lea lalu memegang tangan kecil aldo dengan lembut sambil mendekatkan ke mulutnya.

tetapi,aldo berhasil melepaskan cengkraman iqbal lalu memukul wajah iqbal dengan keras,"au,ou!"gumam aldo saat memukul iqbal.

"kasar banget sama yang tua."iqbal Z menjauh dari lea sambil melirik kan matanya pada aldo dengan sinis.

"nanti,kita jelasin sekarang makan aja."ajak alena sambil duduk di kursi depan meja makan.

"taruh anak gw!"lea menuruti apa yang di katakan alvin,ia mengembalikan aldo ke tempat semula.

"enak nih.siapa yang masak?"early duduk di samping alena,matanya melihat ke sana kemari sambil mencium baunya yang terasa enak di hidung.

"gw lah,siapa lagi."bangga alena."yar,lo sakit?pucet bet."lanjut alena sambil melihat wajah yara yang memucat sedikit.

"pusing,dikit."

"mau istirahat?gw anter."tawar alena sambil menaruh piring berisi ayam goreng,nasi dan sambel."ga,bisa tahan kok.owh ya gw sama bayi itu aja,pusing kalau buat ngunyah."yara langsung berdiri sambil berjalan ke arah kembar yang asik sendiri.

"napa tuh bocah?kek kurang kasih sayang gw aja."alena menunjuk yara yang sudah duduk bersama kembar mengunakan garpu yang ia pegang.

"tadi lama tuh nungguin si yara,gak di bolehin sama bapacknya katanya lagi sakit tapi."tiba-tiba early berdiri dan mencondongkan badannya ke depan.
"eh,gas ambilin sambel dong.yar-yar ngotot pengen ikut,dan terjadilah pertengkaran antara bapack dan anak.makasih babuku."early tersenyum ke arah bagas setelah menerima sambel itu.

"telush,bayi ituh anak siapah?"ucap iqbal dengan mulut penuh dengan nasi,"anjing!jijik babi."ucap alvin dengan spontan karena ia melihat iqbal sedari tadi dengan seksama.

"wets,apin ga boleh ngomong kotor,nanti di marahin bu wij loh."goda bagas lalu bagas dan iqbal tertawa sampai nasi di mulut iqbal ikut keluar.

"aduh,keluar lagi!"iqbal memunguti nasi yang jatuh dari mulut nya lalu memakannya lagi,"bangsat!"

beberapa menit berlalu,mereka menyelesaikan makan mereka dengan sedikit kerusuhan,alena pun sudah mengiring mereka ke tempat yara dan kembar berada.

sambil duduk bersila,"jadi?"early bertanya pada alena dan alvin."ni,berdua anak gw.namanya alda."alvin duduk di damping alena sambil menunjuk alda.

"kalo ini aldo."lalu menunjuk aldo.
"jangan banyak tanya!"peringat alvin pada yang lain.

"kapan lo hamil!anjeng!"bagas berdiri sambil menghentakkan kakinya karna emosi,alvin yang notabennya teman menghamili alena yang hanya teman lea?sungguh miris hidup mu vin,vin.tapi yang parah lagi,"lo,gak ketahuan kalo hamil?perut lo?hamil bayi kembar kan gede?"bingung iqbal,sambil mengunyel-ngunyel pipi aldo yang ada di dekatnya.

"aaaa,imut banget sih."semua menghentikan pembicaraannya saat mendengar suara itu,"apaan?kok natep gw kek gitu?!"iqbal menatap sekitar dengan heran juga takut.

"lo ngomong imut?ke anak gw?lo bilang imut??"alena menatap iqbal dengan horor sudah pasti alena bilang seperti itu kembar saja belum punya gigi tetapi saat meminum asi darinya pasti puting miliknya selalu di gigit dengan keras mengunakan gusi.

"ah,udah lah lo juga gak bakal ngerti."alena berdiri lalu berjalan ke arah dapur untuk mengambil air karena ia merasa haus."apaan?"iqbal menaikkan alisnya ke atas sambil menatap alvin. sedangkan alvin menunjuk dadanya mengunakan jari telunjuk lalu mencubitnya mengunakan dua jari.

"owh,ya nih gw punya undangan."yara mengeluarkan beberapa undangan dari dalam tasnya.

"undangan apaan tuh?"bagas mengambil semua undangan dari tangan yara,"bagi in sama jangan lupa dateng.kalo gak mau ya gak papa."yara berucap dengan sendu.

"lo mau nikah yar?"ucap.bagas setelah membaca bagian depan undangan itu.

iqbal merebut satu undangan lalu membacanya."erik jhonn?siapa tuh?lo di jodohin?"semua mulai menatap yara dengan penasaran.

"plis,jangan benci gw ya plis!!"yara menyatukan kedua tangannya,memohaon kepada mereka."gw hamil,karna erik perkosa gw."yara menunduk lalu menangis sambil menutupi wajahnya dengan mengunakan kedua tangannya.

early,lea dan alena mendekat lalu memeluk yara yang sedang menangis."tenang yar,gw gak benci lo kok. gw juga di perkosa hiks."alena ikut menangis saat mengingat dirinya di kamar bersama alvin dan tiba-tiba paginya ia sudah bukan lagi gadis prawan.hiks.

"lo,di perkosa?sama alvin?"early melepaskan pelukannya pada yara lalu menatap alena dengan horor,"aneh gak sih?kok bisa-bisanya lu vin,nafsu sama yang tepos kek gini!"early menyikap baju alena ke belakang agar tonjolan di dada alena terlihat walau masih memakai baju.

"wah,gila gede banget."early geleng-geleng karena kaget dengan ukuran dada alena yang membesar dengan sangat fantastis.

"tutup mata lo berdua anjeng!"teriak alvin saat bagas dan iqbal masih menatap dada alena dengan berbinar.

"gila,makanya alvin jarang mau di ajak main.ternyata ada yang lebih seru di rumah."iqbal masih saja menatap dada alena walaupun sudah tak seperti tadi.

"gw juga mau punya kek gitu di rumah."sahut bagas dengan tangan yang seperti meremas-remas sesuatu di udara

"mesum!"teriak yang perempuan secara bersamaan.








(•‿•)KEEP SMILE AND I WANT MONEY!!!!!!!OK?????THX.

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang