71

1.8K 132 15
                                    

"eh."alvin menatap tiga orang di depannya."kenapa?"alena langsung menatap alvin dengan jengkel.

"unda!!!!"teriak alda pada mbak izza.alvin mendekat dan menaruh alda dan aldo di atas ranjang mbak izza yang masih luas.

"hiks."mbak izza meneteskan air matanya karna bersyukur masih bisa melihat anaknya,walau keadaan dirinya yang seperti ini.

"mama?unda?unda?"alda menarik tangan alena,mungkin alda ingin bertanya kenapa bundanya tak merespon dirinya."bunda,capek jangan di gangu dulu ya?"jelas alena.

"nda?mam-ma."aldo memalingkan wajahnya dari mbak izza,"mau duduk sama nenek?"aldo seakan ingin turun ke pangkuan nenek.

"jangan ya,nanti nenek sakit."alvin mengambil aldo lalu mengendongnya.
"udah taruh sini aja vin."nenek menepuk pahanya yang kering.dengan berat hati alvin menaruh aldo di sana.

"gimana mbak udah enakan?"tanya alvin sambil mengambil kursi tunggal yang letaknya tak jauh dari ranjang.

"ba-dan ku agak sa-kit."jawab mbak izza lemah.alena mengambil kan air putih untuk mbak izza minum.mbak izza menerima air itu dengan senang hati.

"kakak mau minum?"tanya alena pada alda yang diam saja sedari tadi."kak." karna alda diam saja jawaban tidak sudah sangat teapt untuk pertanyaan alena.

"abang mau?"aldo awalnya diam sambil menatap bundanya yang sedang membuka mata."abang mau minum?"tanya alena sekali lagi.dan kali ini aldo menganggukkan kepalanya.

lalu alena mengambil aldo dari gendongan nenek,ia berjalan ke arah sofa."mau apa len?"tanya nenek saat alena mengambil aldo dari pangkuanya.

"emm-mik!!"aldo menepuk dada alena untuk menjawab pertanyaan nenek.mbak izza dan nenek saling bertatapan karna bingung."pakai botolkan?biar nenek aja yang pangku."

alena menggeleng."cepet sini nanti di ambil papa."ternyata alena sudah membuka hoodie yang di pakainya ke atas.

aldo memegang milik alena lalu mendekatkan ke arah mulutnya,aldo menghisap dengan cepat,"haus?"tanyanya sambil mengusap kepala aldi yang berkeringat.

"alena?kamu nyusuin?kok bisa?"heran nenek."iya,len."suara mbak izza seeprtinya membaik karna minuk air."dari kembar umur dua bulan atau berapa itu,mulai keluar.padahal alena gak nyusuin,gak suntik apa lagi hamil."alvin menatap alena yang sedang menjelaskan situasi saat itu.

aldo melepas milik alena lalu menatap bundanya dan juga nenek."ennnn-nak!" ucap aldo lalu menghisap kembali."kok keluar?masih deres?"keheranan nenek semakin menjadi jadi.

alda hanya berdiam diri di atas ranjang sambil menatap orang yang selalu ia panggil bunda itu."unda?"

"iya,sa-yang?"mbak izza mengalihkan pandanganya dari aldo ke alda."kenapa?" mbak izza tersenyum sambil memegang tangan kecil alda dengan susah payah.
"yah?"mbak izza mengelengkan kepalanya karna tidak tau."ayah,gak disini."jelas alvin.

alena mengalihkan pembicaraan"nek,mau liat mbak zelin?"tawar alena."mungkin udah lahiran."lanjutnya.

sesaat nenek seperti meragukan tawaran itu tetapi menginggat akan adanya satu angota keluarga lagi yang akan datang,jadi dirinya menyetujui ajakan tersebut.

"bang,mau sama papa apa sama mama?" aldo menatap alvin yang juga menatapnya tetapi dengan wajah datar."mau sama papa?"alena mengangkat badan aldo tetapi aldo malah menarik bajunya.

"ya udah sama mama."alena merapikan pakaianya lalu mengendong aldo lalu mendudukkanya di atas paha nenek."abang beneran gak mau 'say hello' atau cium bunda?atau pegang tangan aja." aldo menggeleng sebagai jawaban.

"mbak nanti kita ke sini lagi."mbak izza hanya mengangguk sebisa mungkin lalu menatap aldo yang sepertinya tak mau denganya."da."nenek melambaikan tangan kecil aldo.

mbak izza sangat terharu dengan ketulusan alena dan alvin untuk menjaga anaknya,"makasih udah jaga alda sama aldo mbak gak tau harus minta tolong sama siapa lagi."mbak izza menangis ia sangat takut anaknya tak terurus dengan tubuhnya yang seperti ini.

"iya,bang angga lagi cari mbak."ucap alvin datar.mbak izza yang sesegukan langsung menatap alvin dengan kaget,"mbak gak percaya."

"kakak,ngantuk?"alvin mengambil alda dari ranjang yang di tiduri mbak izza,"muka-nya keliatan ngan-tuk banget."

"mbak tidur aja."alvin menyelimuti tubuh mbak izza,"unda?"saat alvin membuka pintu tangan alda menghalanginya.

"bunda tidur dulu ya?"alvin melepas paksa tangan alda lalu membawanya pergi dari ruangan itu,alvin memasui lift dan ternyata ada seseorang yang membuntuti mereka sedari awal.

ia masuk ke ruangan itu.

"sayang."ucapnya sambil menangis.

__________

"eh,alda sekarang punya temen ya?aldo kapan nih."mamah lea menyolek pipi aldo yang cemberut.lalu melihat seorang anak kecil yang sedang di gendong oleh omnya dengan wajah tak senang.

pintu ruangan terbuka,"telat?"alvin masuk tanpa memberi salam dan langsung berjalan menuju alena."tidur."alvin memberika alda pada alena.

"mau di bawa pulang?"tanya alvin dengan cepat,"bentar!baru aja ke sini masa udah mau pulang."alena menatap alvin dengan jengkel."alda tidurin sini aja len."ucap mbak zelin sambil menepuk sebelah ranjangnya.

alena langsung menghampiri ranjang dan menaruh alda di sana,ia menciumnya dengan kilat lalu membiarkan alda tidur dengan nyaman.karna alda kembo jadi dia tak akan bangun dengan suara-suara di sekitarnya.

"alda punya temen baru ya?"mbak zelin mengusap kepala alda dengan sayang membayangkan dirinya yang akan mengusap anaknya kelak.

"mau di kasih nama apa?"tanya nenek pada mbak zelin.bang arga menatap istrinya yang dengan sayang.mbak zelin yang tak mengerti langsung bertanya."kenapa?"bang arga malah mengeleng.

"caleida kineta zila saputri,panggilanya zila."bang arga tersenyum haru.zelina=zila itu yang ia pikirkan saat di suruh memilih nama anaknya,sedangkan caleida ia ambil dari nama selai-calei hampir sama dan kineta dari nugget favoritnya,fiesta sebenarnya hanya belakangnya saja yang sama.

"okey,baby zila kita tunggu adik dari twins ya?"ucap bunda dengan mantap.alena langsung menatap bunda tak percaya.

"satu bulan setengah lagikan kalian nikah, gak papa dong menggarap dulu.ya gak? iya gak ma?"nenek mengangguk menyutujui.

"gak!dua anak cukup!"alvin tersenyum datar sambil mengangkat dua jarinya ke udara.

"mam ma!!"aldo tiba-tiba saja berteriak dengan keras sampai-sampai membangunkan baby zila yang tertidur nyenyak,"kenapa sayang?"alena mengambil aldo dengan cepat lalu bang arga memberika zila kepada istrinya.

bapak-bapak yang ada di sana langsung memalingkan wajahnya agar tak melihat.
"sini,mau minum kan?"wajah aldo seketika cerah."giliran mau minum aja wajahnya cerah."sindir bunda pada aldo.

alena tertawa lalu memasukkan aldo ke dalam hoodie oversizenya."anak siapa sih imut banget."lea mendekat ke arah alena dengan gemas.

________

"sayang."ucapnya sambil menangis.mbak izza langsung mengalihkan pandanganya.
ia kaget dengan kehadiran orang ini.

"sayang,maaf aku minta maaf."orang itu bersujud di lantai.mbak izza sangat ingin mengangkat orang yang berad di bawa tapi apa daya tanganya saja digerakkan sakit."sus,ting-galin aja."suster yang berada di sana langsung pergi setelah pamit.

"bang-gun."orang itu tak bangun.

"angga!!bang-gun!!!"mbak izza berteriak dengan sekuat tenaga.dadanya sedikit sakit sekarang,ia berteriak terlalu keras.






see you next chapter
^_________^

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang