SELAMAT MENAMBAH DOSA◉‿◉
MY SWEETY♡"bik,kenapa bibi bisa di sini?"tanya alvin sambil menatap bibi yang ia pilih untuk mengasuh si kembar.
"Anu...anu den."gugup bibi itu dengan suara gemetar.
"Bukanya bibi bilang mau ke kampung bibi?"alvin menatap alena yang berada di sampingnya.
Alena mengelus lengan alvin dengan lembut.ia beranjak dari duduk nya dan membopong alda yang sedari tadi menggeliat².
"Gw keluar dulu."alena keluar dari ruangan alvin dengan pintu yang dibuka kan vino.
"Terimakasih."vino menganggu dan ia menyuruh sekertaris alvin untuk mengikuti alena.
"Emm siapa nama mu?"tanya alena saat sedang dalam lift dengan keadaan sedikit canggung"evan,silahkan nyonya panggil evan saja."
"Apakah alvin,maksud ku vino sudah membelikan susu?"tanya alena dengan menepuk²kecil pantat baby alda.
"Sudah,silahkan nyonya ikut dengan saya."evan tetap berjalan di belakang alena tetapi badannya mengarahkan jalan menuju kitchen yang ada di sana.
Alena duduk di kursi samping kulkas,ada satu karyawan yang sedang membuat kopi.saat karyawan itu menoleh ke arah samping ia kaget karna ada suaminya di sampingnya.
"Kenapa kau di sini?"tanya nya dengan heran.
"Lihat lah di belakang."ucap nya tegas karna masih di area kantor.
Karyawan itu pun menoleh ke belakang dan saking kagetnya ia menumpahkan gelas berisi kopi tersebut ke lantai.
Alena yang tak melihat kejadian awal pun ikut kaget,ia berdiri dari duduk nya secara kasar,"ya allah."
Serta baby alda yang menangis kencang."Cup cup cup sayang diam dulu ya."alena menepuk²pantat baby alda.
"Maaf nyonya,tadi saya sedikit pusing."ucap nya dengan membungkuk dan ia menetes kan air mata saking kagetnya.
"Tak apa,cup cup sayang diam ok."alena bingung dengan situasi yang sedang kacau
Sementara evan tetap melanjutkan membuat susu ia tak terlalu kaget karna ia sudah menduga istrinya pasti akan begitu,jadi ia tetap memilih membuatkan susu untuk nyoya nya.Evan berjalan ke arah alena dengan hati² takut terkena pecahan beling.
Evan memberikan susu formula itu pada alena,"nyonya kenapa tidak kau beri asi saja?"tanya evan setelah memberikan susu formula yang ia buat pada alena.
Alena belum menjawab pertanyaan evan,ia mendengar seseorang meneriaki namanya.
"ALENA!!!."alvin berlari kecil ke arah alena dengan wajah panik.
"Lo gak papa?"alvin mengecilkan suaranya karna masih ada sekretarisnya dan karyawan lain di sana.
"Apa yang terjadi?"tanya alvin dengan memandang pecahan beling,evan yang berada di samping pecahan beling itu dan karyawan yang entah dari bagian mana,karna alvin malas untuk menghafal semua nama karyawannya.
"Tadi istri saya tak sengaja menjatuhkan gelas."terang evan.
Alvin mangut²,"suruh ob untuk membersihkannya!"alvin melirik pintu keluar.
"Baik."evan menunduk ia melirik istrinya yang sama² menunduk tetapi ia sedikit ketakutan.
"Udah selesai?"tanya alena saat alvin mengambil alih alda dari gendonganya.
Alena memencet tombol untuk menuju ruangan alvin.
"Dah."singkatnya,ia mengangkat alda lebih tinggi guna membenarkan postur tidurnya.
Alvin menciumi wajah alda dengan sayang.alena memandang alvin dengan aneh tak terpikirkan di otaknya bagaimana kelauan nya sekarang.
Karna alvin memakai jas dan setelanya ia terlihat lebih dewasa.sugar daddy apa lagi ia sedang mengendong bayi yng sedang menyusu.
"Tadi lo ngapain sama bibi nya?"
'ting'pintu lift terbuka alena dan alvin keluar dengan bersamaan karna memang pintu lift besar.
"Entah."alvin mengangkat bahunya acuh.
"Bangsat."umpat alena di depan meja sekertaris.
'ceklek'
Bibi tadi masih duduk di sofa.Seketika alena sedikit berlari ke arah bibi tadi guna menanyai keadaannya.
"Bi keadaan bibi gimana?"tanya alena dengan duduk di samping kanan bibi tadi.
"Baik non.kenapa?"tanya bibi dengan heran."kirain tadi di emm apa ya emm... sama alvin."ucap alena ambigu.
Sebenarnya alena ingin menanyakan keadaanya karna ia takut alvin menampar atau pun menyelakai bibi dengan keji seperti sudah kenal dan menjadi dendam.*pikir alena
"Lo mikirin apa hah?!!!"nada bicara alvin sangat marah ia berfikir alena mesum.
"Emang gw ngomong apaan?"tanya nya dengan polos serta menunjuk dirinya mengunakan jari telunjuknya.
"Hiss."desisnya dengan menatap tajam alena.
"Ba-."alena menjeda sebentar.
"Cot."lanjutnya dengan wajah mengejek. setelah itu ia tertawa terbahak².
Ini dikit banget karna gak tau alurnya gimana walau pun udah kepikiran
(•‿•)
KAMU SEDANG MEMBACA
Al[Alvin+Alena] END
Teen Fiction(part masih lengkap) Warning!!! Banyak kata-kata kasar!!!!! masih revisi ketika cewek bandel sama cowok nyebelin tapi dingin dititipin bayi "abang makan apa?" "Pap pa." "Kok papa?!"kesalnya. Sementara bayi itu sang bayi malah mengemut kepalan tanga...