10

10.6K 515 2
                                    

SELAMAT MENAMBAH DOSA◉‿◉
MY SWEETY♡

"Presdir datang."ucap resepsionis pada rekan nya yang sedang memakai make up.

Alena dan alvin berjalan dengan mendorong stroller secara terpisah.

Alena memakai kacamata hitam karna di suruh alvin untuk memakai nya"biar kaya nyonya."kata alvin tadi saat di dalam mobil.

Sebelum mereka ke kantor alvin,mereka menyempatkan mengambil si kembar agar kembar cocok dengan pengasuhnya.

††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††

"Kita mau ke?"tanya alena setelah duduk di kursi depan,samping pengemudi.
"RS."singkat alvin.
Alena duduk dengan memeluk perutnya karna lapar dan sakit perut karna haid.

Alvin tau alena itu sakit perut karna on,ia ingin alena merasakan sakit itu sesekali tanpa mendapat usapan hangat dari tangan alvin.
"Vin gw laper."rengek alena saat di dalam mobil menuju RS tempat mbak izza di rawat.

"Nanti makan di RS aja!"ucap alvin dengan dingin.
Padahal alena sudah sangat lapar tetapi alvin tak mau menepi dan makan di pinggir jalan.

"Anjing."alena mengambil hp dari tas yg ia pakai lalu menyibukkan diri nya dengan isi hp.

Alvin melihat sekilas alena lalu mengulas senyum smirk nya.

"Lo mau ke kantin?"tanya alvin dengan berjalan menuju meja kasir untuk membayar administrasi.

"He'em."alena mengangguk kecil.ia berjalan membungkuk dengan tangan memeluk perutnya.

Vano datang ke rumah sakit dengan mengunakan stroller yang bisa di gabung,ia berjalan dengan berwibawa.

'ganteng banget sumpah'
'gilak ganteng'
'ya ampun cowok ganteng'
'sugar daddy'
'astagfirullah calon imam gw'

Vano tetap berjalan dengan tegap tanpa memperdulikan omongan orang² yang ia lewati.

"Lama!"alvin berdacak pinggang karna menunggu vino.
"Tadi banyak yang beli."ucap vano sesantai²nya.

"Alesan."
"Bantu!"alvin mengambil baby aldo,ia menyerahkannya ke vano dan di masukkan ke stroller dan setelah itu baby alda ikut di masukkan ke dalam nya.

"Anak siapa?"tanya vino saat mereka sedang di dalam lift.

"Gw."ucapnya dengan bangga.
"A."Seketika vano menutup mulutnya sendiri mengunakan kedua tangannya.

"Beneran?"vano memastikan fakta atau akal²lan alvin saja.

Alvin mengangguk ia membelokkan badannya dan sedang melihat alena sedang duduk dengan makanan yang belum habis.

Alvin memasukkan tangannya ke dalam saku celana bahannya,vano sentiasa mengikuti alvin sambil membawa dua stroller yang berisi bayi yang masih rapuh.

"Ayo!"alvin berdiri di depan meja kantin yang ditempati alena.

"Belum habis,anjing!"ucap alena asal,ia masih marah pada alvin.

"Katanya mau cari pengasuh,ayo."alvin mengucapkannya dengan lembut,ia jongkok dengan satu kaki bertumpu pada lantai,tangannya menurunkan rok yang alena kenakan.

"Bangsad."alena memukul tangan alvin yang masih di atas pahanya.

"Aduh aduh."alvin mengibas²kan tangannya di udara untuk menghilangkan rasa sakit.

"Buk,tadi udah saya bayar ya."teriak alena pada penjual nasi goreng yang ia beli.

"Iya neng."balas nya dengan ramah.
"Katanya dia anak pemilik RS ini loh."ucap pedagang nasi goreng dengan suaminya.

"Ramah ya."balas suaminya.

"Di jadi'in dua!"alvin berjalan ke arah vano,ia membantu melepas stroller agar menjadi dua.

Alena memasukkan cermin kecil yang selalu ia bawa ke dalam tas selempang nya.

Alena berjalan ke arah vino dan alvin,alena membungkuk kan badannya untuk melihat anak nya sedang apa.

"Hey,al."ucap alena sambil memegang pipi aldo,guna membangunkannya.

Seketika alvin mendongakkan kepalanya dan menatap alena yang memunggunginya.

Ia melihat sesuatu yang berwarna hitam
Cangcut alena.

Alvin memegang rok bagian belakang alena dan menariknya kecil agar sedikit tertutup.

"Apaan sih lo megang²."kesal alena dengan memukul beberapa kali kepala alvin.

"Sudah."ucap vano menjadi penengah di antara tuan dan nyonya nya.

Alena mengambil stroller yang berisikan aldo dan alvin membawa yang berisikan alda.

Vano mengikuti di belakang alvin."dok, perempuan itu mirip nona alen kayaknya."ucap asisten pada dokter.

"Mirip tapi alen gak sedewasa itu."
*****************************************
"Pakek!"alvin menyerahkan kacamata hitam yang cocok untuk alena.

"Buat?"alena memandang kacamata itu bingung tetapi ia tetap mengambilnya dari tangan alvin.

"Biar kaya nyonya."ucap alvin sambil menyetir dengan tangan kanan.sedang kan yang kiri mencubit kecil paha alena,sesekali alena memindahkannya ke perut tetapi alvin tetap kembali ke paha.

"Presdir datang."ucap resepsionis pada rekan nya yang sedang memakai make up.

Alena dan alvin berjalan dengan mendorong stroller secara terpisah.
Mereka menjadi bahan tontonan setelah ibu² mengikuti mereka dari belakang.

'kok ada ibu²?'alena memandang alvin dengan wajah berkerut.
Alvin membalas nya dengan wajah datar.
Mereka memasuki lift secara terpisah dan berjumpa lagi di ruangan alvin.

"Baiklah ibu²,perkenalkan nama saya vano mereka adalah nona dan tuan yang akan menjadi majikan salah satu dari kalian yang berada di sini,kalian akan menjadi pengasuh bagi kedua anak Presdir."ucap vano di depan ibu².

Alvin dan alena masih memakai kacamata hitam,sehingga wajah mereka tak terlalu terlihat.

Alena mengamati ibu² yang hadir di sini sekitar 23 orang,lain hal nya dengan alvin, ia menatap tajam satu ibu² yang duduk di tengah barisan yang ada.

"Ngapain lo natep tajam ibu itu?"bisik alena tepat di telinga alvin.

"Gw kenal sama dia tetapi ngapain dia ada di sini?"gumamnya dengan heran.

"Oh."alena mengalihkan pandanganya pada dua bayi yang berada di sampingnya.

'imutt.'batin alena dengan memandang dua bayi itu dengan imut.

Alena melepas kaca mata yang ia pakai dan menaruhnya di meja depan diri nya.

"Perkenalkan diri kalian."ucap vano pada ibu².

Setelah memperkenalkan nama,"coba kalian mengendong dua bayi itu."vano memundurkan badannya dan mempersilahkan mereka untuk mengendong,"hati² saat mengendong nya karna tuan kecil dan nona kecil baru berusia beberapa hari."

"Baik."ucap mereka serempak.













Author mulai bingung sama alur nya,
Gak karuan
<( ̄︶ ̄)>

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang