70

1.9K 129 12
                                    

suara riuh murid-murid yang keluar dari gerbang depan sangat berisik sekali.di gerbang belakang pun lebih berisik karna suara motor dan mobil.

setelah dari ruang bk alena menangis di pelukan alvin dengan waktu yang lama.
"al,kita jemput ANAN dulu."alena langsung melototkan matanya pada alvin.

"kan mau jenguk mbak izza kok jemput ANAN?!"teriak alena dengan spontan.alvin langsung menutup telinganya,lalu mengeluarkan ponsel.

"baca."sambil menyerahkan ponsel.alena menerimanya dengan tak senang,alvin tersenyum miring saat menatap alena dengan kemarahanya.ia langsung menghidupkan mesin mobilnya dan melaju ke luar sekolah.

alena mengembalikan ponsel itu kepada alvin,"jadi mbak zelin udah pembukaan ke enam?"tanyanya pada alvin.

alvin mengangguk sambil menerima ponselnya.kalian ingat istrinya bang argara atau arga,istrinya kan lagi hamil dan nama istrinya itu selina biasa di panggil zelin.

"karna mama kamu yang rekomendasi in sendiri di suruh ke sana.sama budhe ning juga mau deteng,tapi agak maleman katanya belum beli oleh-oleh."alena menatap alvin dengan wajah memelas."apa?"mata alvin melirik alena sekilas lalu memperhatikan kembali jalan di depan.

"nanti di apotik deket sini berhenti dulu ya."alvin langsung mengangguk mengerti.
"sekalian beli sutranya 3."alvin tersenyum dengan menampakan giginya.

"beli sendiri!"alena melepas roknya lalu mengantinya dengan celana,lalu memakai hoodie untuk menutupi seragam SMAnya.

"ya,sekalian beli in ya?ya?ya?"alena menutup mulut alvin dengan telapak tangannya karna berisik."fokus ke jalan!!mau kecelakaan hah?!"

"iya,yang lagi dapet mah kayak gitu."ucap alvin dengan nada imut."jijik banget!!"

"udah sampai,beb.turun beb."sebelum alena benar-benar turun dari mobil ia menyempatkan mencium kening alvin sebentar,lalu meminta uang."makasih."alena tersenyum setelah mengambil uang dari alvin sambil berlari kecil ke arah apotik.

beberapa menit alvin menunggu alena keluar dari apotik,"bang!katanya mau jemput?kok lama!gimana sih?!"ucap zean dengan kesal di sebrang sana.

alvin menelfon zean untuk mengabari kalau dia sedang berada di apotik jadi sedikit terlambat untuk menjemput mereka."ya,gw kan harus beli kon*dom dulu,kembar bisa punya lagikan bikin heboh."ucap alvin dengan santai.

"gak biasanya lu ngomong santai,panjang lagi."ucap dean dengan nada menyindir.
"heh!lu pakai speaker!!"teriak alvin dengan kencang,jangan lupakan wajah kagetnya.

"biarin twins punya adek bang,tambah banyak ponakan entar."fean ikut berbicara.alvin langsung mematikan sambungan dan melihat ke luar jendela.

"lama."tatapanya menyipit karna melihat sesuatu yang bagus."beli ah."ia langsung turun dan berjalan ke arah sesuatu yang dilihatnya."mau kemana tu anak."alena ingin membuka mobil tetapi terkunci.

terpaksa ia berdiam diri di samping mobil dengan hawa sepanas ini."bangsat!bisa item gw!"tiba-tiba alvin kembali dwngan berlari sambil tersenyum."dari mana lo?!"
"buka in pintu nya cepet!!!panas nih!" dengan buru-buru alvin membukakan pintu mobil dan memepersilahkan alena masuk.

ia membuka bagasi dan meletakkan barang itu di sana,"ok."ia kembali ke depan lalu masuk.

"pakai sabuk pengamanaya mbak,kita melaju ke sekolah anak pertama kita."ucap alvin sambil menghidupkan mesin mobil.

"ck!drama."alena lebih memilih melihat ke arah jalanan yang berisik.

sesampainya di sekolah ANAN"belakang!" saat fean masuk ia di suguhkan dengan dua carseat di jok tengah,"terus desak-desakan gitu?"fean kembali turun.

"lo bertiga masuk ke jok belakang."dean,sean dan zean menuruti perintah fean.sedangkan fean sendiri memilih duduk di tengah-tengah carseat.

"kak,habis ngaapin kok lama?"tanya fean iseng."hm?beli obat sakit perut,tolak beliung,sama selimut sutra."fean hanya mengangguk dengan senyuman? ah entah lah.

sekarang keluarga besar alvin sedang berada di ruangan yang di tempati mbak zelin sebelum ke ruangan persalinan. memang sengaja menyewa tempat yang besar biar muat banyak.

"kak zelin,udah lahiran?"fean duduk di ranjang yang sedang di tempati nenek.

sekarang nenek harus mengunakan kursi roda,karna faktor usia.alhamdulilla nenek tak punya penyakit serius yang bersarang di tubuhnya,"baru aja masuk ke ruang persalinan."ucap bunda sambil mengupaskan apel dan semangka agar kembar bisa mengunyah sari dari buah itu.

"enak?enak?di habisin dulu ya?"bunda membuat suara imut agar kembar tertawa.

nenek menatap bunda dan juga kembar secara bergantian."nek,kenapa kok pas lahiran keluarga besar ke sini semua?"bisik alena tepat di telinga nenek.

"apa?suara kamu gak kedengeran yang keras sedikit."seeprtinya memang faktor usia.

"nek mau ikut gak?"alena mengalihkan pembicaraanya,nenek langsung mengangguk dengan cepat."om,bantu angkat nenek ya?"alena meminta tolong kepada papah lea."siap!"setelah di pindahkan ke kursi roda alena berpamitan kepada yang lain.

"al,nanti ke sana ya?"alvin mengangguk.

"vin,tadi di sekolah alena ngapain kok bisa berantem sama guru."bang angga menarik alvin ke arah pintu agar tak ada yang mendengarnya dengan jelas,"kepo banget!"alvin melepaskan tarikan bang angga lalu kembali ke arah kembar.

"sukurin."di belakang sana lea mengejek tanpa suara kearah abangnya.bang angga langsung mengacungkan kedua jari tengahnya dengan emosi.

"kepala sekolah masa gak waras masa muridnya,ck!ck!ck!."papah lea mengelengkan kepalanya karna kelakuan anak pertamanya yang agak aneh.

di lain tempat ada alena yang berjalan sambil mendorong kursi roda nenek."kita mau kemana len?"tanya nenek dengan susah payah."tadi alvin dapet kabar dari sini kalo mbak izza matanya kebuka."nenek langsung tersenyum senang saat mendengar penjelasan alena.

"beneran?"alena mengangguk."iya, makanya alena bawa nenek.tadinya mau sama alvin sama kembar juga,tapi karna kembar lagi makan jadi nenek dulu yang alena bawa kembar bisa nyusul."

nenek sentiasa mendengarkan alena berbicara sambil mengira-ira di mana bangsal izza berada."udah sampai. assalamualaikum."ucap alena saat memasuki ruangan itu.

di sana sangat sepi hanya ada satu orang yang di ruangan itu,"wa-alaikum-salam." alena menatap kaget saat salamnya di balas.

"mbak izza aku siapa?"alena menempatkan kursi roda nenek di samping ranjang mbak izza."al-lena."ucap mbak izza lemah.

"ba-dan ak-ku ka-ku."mbak izza ingin mengerakkan tanganya tetapi tak bisa.
"wajar mbak,mbak kan lebih dari dua bulan koma."

"ingat ini siapa mbak?"alena menepuk bahu nenek agar mbak izza menatap nenek.dengan pelan mbak izza melirik orang yang berada di sampingnya.

"ne-nek."

"iya."entah terharu atau apa nenek tiba-tiba menangis dengan memegang tangan mbak izza.

lalu pintu ruangan di buka oleh seseorang.








NEXT?

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang