49

3.4K 199 10
                                        

"lena!!!"teriak early sambil berlari kecil ke arah brankar alena,lalu memeluk alena dengan erat,"sesak er!"alena mencoba melepaskan pelukan early.

"lu kok gak bilang kalau masuk rumah sakit?"tanya yara yang baru saja masuk ke dalam ruangan di ikuti lea,bagas dan juga iqbal.

"kan gw dah ijin."alena sudah di beritahu oleh alvin kalau mereka ijin tidak masuk sekolah karna sakit.

"lo gak chat sih?gw kan gak tau."early melepas pelukannya lalu duduk di kursi yang di sediakan,"lo sakit apaan?"tanya iqbal yang  berdiri di belakang early.

"keracunan makanan."alena mengambil ponselnya lalu ia bermain dengan ponsel itu."itu siapa len?"bagas menunjuk ke arah sofa yang sedang di tiduri."alvin."posisi alvin pun tengkurap menghadap ke sandaran sofa nya jadi wajahnya tak keliatan.mungkin alvin lelah.

"kok bisa di sini?"tanya yara dengan heran, alena hanya  ke telinga alvin lalu membisikkan sesuatu yang hanya alvin dan bagas sendiri yang tau.

"apa?"alvin membalikan badannya ke arah bagas,tak lupa suara khas orang bangun tidur ia keluarkan."papa."bagas tertawa dengan riang sambil bertepuk tangan.

"bangsat!"kepala bagas langsung di pukul mengunakan bantal sofa yang di pakai alvin untuk tidur."aduh,sakit.papa sakit hwaaa."bagas melindungi kepalanya mengunakan tangan yang ia silangkan.

"pada ngapain?kok panggil papa segala?"tanya yara dengan heran."entah."alena mengangkat bahunya.

bagas berdiri lalu berjalan ke arah alena dengan wajah yang berlinang air nata buayanya."mama,papa nakal!"adunya pada alena dengan manja."bangsat!"cicit alena.

"geli,anjim!"alvin berdiri lalu menarik kerah baju putih abu-abu milik bagas agar menjauh dari alena,"jan ikut-ikutan!"desis alvin tepat di telinga bagas dengan suara dinginnya."oh,ok.ehem."bagas menetralkan wajahnya sambil melepas tangan alvin dari kerahnya.

"jadi lo ngapain ga masuk sekolah?"tanya iqbal yang sudah duduk di sofa yang tadi buat untuk tidur alvin.lea dan yara duduk bersampingan lalu iqbal duduk di samping lea."jaga mama,kan pa?."jawab bagas dengan suara imut.

"lo apa-apaan sih?!"alvin menyekik leher bagas dengan kekuatan besar."akhhh!!"buka  bagas yang berteriak tetapi alena.alvin yang merasa suara teriakan berbeda langsung melepaskan cekikanya dari leher bagas lalu mengecek badan alena.

"kenapa?"tanya alvin dengan sedikit berbisik,alena masih meringis lalu menunjuk ke arah kakinya,"bagas!!kaki mama kamu injek!!!"geram alena,sedari tadi ia menahan agar tak meluapkan kemarahannya pada bagas yang seenaknya menyebut dirinya mama,'siapa kamu hah?!'batin alena.

bagas langsung menyingkirkan tangannya dari betis alena yang tadi ia tekan,"ih ga nolong!"bagas mempolutkan bibirnya karna early tak menolongnya,kenapa early?kalau yara tak akan pernah menolongnya entahlah dia akhir-akhir ini seperti merasa jijik jika badan nya di sentuh laki-laki,lea?iqbal? mereka tak peduli."gw nolong lu?bangun bang."early menjawab dengan suara ejekan.

"bangsat!"

"pada pulang sana!"usir alvin pada yang lainnya,"dih!siapa lo?"early menyilang kan tangannya ke atas dadanya."yok lah, pulang."ajak lea sambil berdiri lalu menepuk pantatnya untuk menghilangkan debu yang ada di roknya,padahal ga ada.batin lea.

"yok,gw juga pengen makan kupat tahu."yara menarik lengan lea untuk membantunya berdiri."ngidam yar?"goda alena pada yara karna tak biasanya yara ingin makan kupat tahu."iye,lemak gw minta makan itu."jawab yara dengan candaan.

"bye bye mama."bagas membuka pintu terlebih dahulu lalu menghadap ke belakang lalu melambaikan tangannya ke arah alena."pada keluar dulu aja,gw mau interogasi ni bocah."suruh lea pada yang lainya,iqbal langsung melepas genggaman tangannya pada lea."pulang sama siapa?"tanya iqbal.

"nanti gampang lah."lea mencium bibir iqbal lima kali lalu memeluknya,ia tau iqbal ingin berdua an dengannya tetapi ada sesuatu yang tak bisa ia tunda.
"kabarin kalau udah sampai rumah."iqbal membalas lea dengan ciuman di bibir dan juga leher.

setelah iqbal keluar lea menghadap ke arah alena dan alvin,"lo dah pernah skidipapap?"alena mengerutkan keningnya karna perlakuan lea terhadap iqbal berlebihan untuk sepasang kekasih tak untuk lea saja iqbal saja yang lain juga.

"ga."
"jadi bagas dah tau kalo lo,lo dah punya anak?"lea menunjuk alena dan alvin mengunakan telunjuknya."belum."alvin hanya menggeleng,"kapan,itu bagas denger al bilang mama ke gw,dan keterusan sampek sekarang."alena mengeretakkan giginya lalu mengepalkan kedua tangannya ke udara karna marah.

"pengen gw bunuh tu bocah!"geram alena saat mengingat bagas memangilnya 'mama'."yang sabar ya buk,anak jaman sekarang emang lagi pengen-pengennya punya mama muda."lea mengelus punggung alena sambil bercanda.

alvin menatap lea tajam."bay bay sayang."dengan gerakan kilat lea mencium pipi alena dengan suara pula.

"awas lo!"teriak alvin,lea tak peduli dan tetap melanjutkan berlarinya.alvin mengambil dua tisu lalu mengelap pipi alena agar bekas kecupan lea hilang.

"di elap."alena tertawa jarang-jarang alvin cemburu yekan💩."al bantu angkatin,gw mau pup."di saat-saat seperti ini alena sangat manja kepada alvin.makan pun harus di suapi,ke kamar mandi harus di gendong,tidur pelukan.kalo mau.

tanpa berbicara alvin langsung mengendong alena seperti koala dan alena akan memegang tiang infusnya.alvin mendudukkan alena di closet lalu melepaskan celana dalam alena.karna alena memakai daster,cuman buat nyaman aja."aku yang cebokin?"tanya alvin pada alena.

"huss!"usir alena pada alvin yang sudah berbicara ngawur itu,"kalo mau aku cebokin kok."alvin membujuk alena kembali."udah sana keluar,udah kebelet ini!"

"iya."mencium pipi alena lalu keluar.

__________

"non udah mandi?"dari luar kamar terdengar suara seseorang yang menyuruhnya untuk mandi,dirinya masih sedikit sadar.karna tak ada jawaban dari dalam pembantu itu langsung masuk sambil mendobrak pintu kamar karna terkunci dari dalam.

"non!!!"pembantu itu menangis histeris setelah memasuki kamar anak majikanya.

"ya tuhan!"ia berusaha untuk berteriak dengan kencang,karna kamar anak majikanya ini ada di lantai tiga,memangil tukang kebun dengan membuka kaca kamar dan beberapa pembantu yang sedang berlalu lalang di sekitar kamar.

mereka langsung membawa anak majikanya ke rumah sakit,"anda orang tua nya?"tanya dokter yang beru saja keluar dari ugd.pembantu itu menggeleng di ikuti satu pembantu yang ikut bersamanya.

"ck!orang tua nya di mana?"tanya dokter itu dengan geram,"kami sudah menelfon nya,mungkin beberapa menit lagi beliau akan datang."ucap pembantu.

"panggil saya kalau orang tua anak itu datang."dokter menunjuk ke arah ruang pribadinya yang terlihat dari sana jika di tunjuk.

"baiklah,terimakasih."
"oh,iya dok non sakit apa ya?"tanya pembantu itu,tangannya mencegah lengan dokter yang akan pergi itu.

"dia hampir keguguran,oh ya telfon juga suaminya."dokter itu benar-benar pergi dari hadapan mereka.






KALAU UPDATE ITU SETIAP HARI JUMAT YA

SEBENERNYA MAU PAS MALAM JUMAT,TAPI SUKA KETIDURAN JADI JUMAT AJAರ_ರ

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang