07

10.8K 575 2
                                    

SELAMAT MENAMBAH DOSA◉‿◉
MY SWEETY♡

Alvin dan alena belum bersuara sedikit pun dan masih melanjutkan makannya yang dibagi dua.

Tiba-tiba alvin berdiri sambil narik baju belakang milik alena."woi!"alvin yang menarik baju belakang alena sehingga bagian depan terlalu mengekspos dua gundukan besar milik alena.

"Mbok ngebon dulu!"teriak alvin kepada mbok iyem yang sedang berbincang ke salah satu penjual di kantin namanya 'bang wiro'.

"syiap!."mbok iyem juga tak kalah berteriak sambil mengacungkan jempolnya ke udara.

"Heh,lu berdua belum jawab pertanyaan kita!!"teriak lea pada alvin dan alena yang berjalan menjauh dari kantin.

"Vin itu gundukan nya Alena keliatan!"teriak early pada alvin yang tak menyadari 'itu' nya alena terexpost.

Awalnya alvin tak memperdulikan teriakan teman-teman alena dan langsung pergi tetapi teriakan terakhir alvin pun berhenti menyeret baju alena dan berganti menyeret tas yang digunakan alena.

Sedang kan alena mengkode teman-teman nya seperti 'nanti gw jelasin!'ucap alena tanpa suara.untung aja teman-teman alena itu pintar bisa mengerti bahasa anak manusia.
Teman-teman alena pun mengacungkan jari-jari tangan mereka dan membentuk  'OK'

Alvin membawa alena pergi ke ruang kepsek untuk menemui kepsek.

'Toktoktok'alvin mengetuk pintu ruangan kepsek.

'masuk' teriak kepsek dari dalam ruangannya.

Alvin dan alena masuk,tanpa persetujuan dari kepsek alvin menarik tangan alena untuk duduk di sofa yang di sediakan.alhasil alena duduk di samping alvin dengan paksaan.

"Ckckck,vin vin belum boleh duduk kok sudah duduk!?"ucap kepsek dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Alvin tak menjawab ucapan kepsek tersebut."mau apa?"tanya kepsek tegas dan berdiri di hadapan alvin sambil berdacak pinggang.

"Tenang om!"alvin masih setia dengan wajah dinginnya.

'Om?'ujar alena dalam batin.

"Kita Izin pulang!"ucap alvin sambil melirik alena saat mengucapkan kata 'kita'.
"Pulang?"ulang kepsek dengan bingung.inikan waktu kbm bukan pulang?

Alvin pun mengangguk,"buat?!"kepsek memandang alvin dan alena dengan mata yang menyipit.

"Kita ada urusan di rumah sakit!"

"Siapa yang sakit?!"kata kepsek dengan wajah dan nada kaget.

Sebenarnya alvin ingin mengatakan sesuatu tetapi ini bukan waktu yang pas.

"jangan kepo!"alvin berucap dengan wajah dingin,setelah mengucap kan itu alvin berdiri dari duduk nya dan mengandeng tangan alena untuk keluar.

Mereka berdua keluar dari ruang kepsek dengan bergandengan tangan.teriakan kepsek pun tak di dihiraukan oleh keduanya.

Alena masih bingung kenapa alvin manggil kepsek embel-embel 'OM'.

"Bingung?"tanya alvin saat melirik ke arah samping.

Alena mengganguk dengan tangan yang masih di gandeng alvin,"nanti aja."alvin mengalihkan pandanganya dari alena.

Alena menggangukkan kepala walaupun tak di lihat alvin.alena pasrah padahal ingin tau sekarang rasa penasaran alena itu besar.

'ka alena pacarnya ka alvin?'
'ga tau juga'
'so,sweet'
'ka alvin itu kan?'
'ka alena tambah cantik'
'bukanya mereka musuhan?'

Wajah alena menunduk menghadap sepatu yang ia pakai,"ini kan sepatu bermerk?!papa gw aja gak mau beliin gw,kalo buat mama mungkin mau.' tanya alena pada diri sendiri saat melihat sepatu yang ia pakai,alena tak menyadari dari awal ia memakai sepatu dengan harga yang sangat mahal.pantas saja nyaman.

Saat sampai di parkiran alvin melepas gandengan nya pada alena.
"Seharusnya kita gak berangkat!nyusahin."kesal alvin sambil memakai helm nya.

Alena mengambil jepitan di tas nya dan menjepit rambutnya agar tak berterbangan."naik cepet!"alena langsung menaiki motor alvin."bukain gerbang!"ucap alvin dingin pada mang asep.

"Gak boleh,ini masih jam pelajaran!"tolak mang asep dengan berdacak pinggang.

"Udah izin."ucap alvin malas saat mang asep gak bukain gerbangnya buat mereka berdua.

"Beneran?"tanya mang asep bingung karna tak boleh ada yang boleh keluar saat jam pelajaran kecuali salah satu keluarganya datang ke sekolah meminta izin untuk anaknya di pulangkan.

"Iya."bukan alvin yang menjawab melainkan alena yang sedang duduk di belakang jok motor yang alvin gunakan.

"Ya udah."mang asep pun membukakan gerbang sekolah untuk duo al yang akan pergi keluar dari area sekolah.

"Makasih mang."alena berterima kasih dengan mang asep serta memberikan senyuman tulusnya.

"Ya neng."jawab mang asep.

Alvin dan alena pun meninggal kan area sekolah,di perjalanan hanya ada keheningan di antara mereka berdua.

Alena yang gengsi untuk bertanya 'mau ke mana sih?'pun sedikit canggung karna entah mulai kapan tangannya berada di pinggang alvin.

Saat alena sadar tangannya berada di pinggang alvin,alena segera menarik tangannya tetapi di tahan oleh alvin.

"Ngapain di tarik?"tanya alvin lembut.
Alena tak menjawab pertanyaan alvin tetapi alena mengeratkan pegangannya pada alvin sehingga badannya menempel dengan punggung alvin.

Setelah perjalanan dari sekolah,alena dan alvin pun sampai di RS tempat mbak izza dirawat sekaligus RS milik keluarga alena.

Saat di koridor Rumah sakit menuju ke ruang inap mbak izza alvin menyatukan jari-jari tangannya dengan jari-jari tangan milik alena.alena pun tak memberontak toh nanti lepas sendiri.

Saat alvin merasa tangan alena mulai berair karna kepanasan dan grogi mungkin?alvin pun melepaskan gengamannya.

Alena menghembuskan nafas lega saat alvin melepas gengamanya.tetapi setelah alvin melepas gengamannya,alena malah tambah tak bisa bernafas lega karna alvin memeluk pinggangnya dan alvin sedikit mengelus perut rata alena.

"Silahkan."alvin membukakan pintu untuk alena.alena hanya mentapa alvin dengan aneh,setelah alena masuk dan duduk di sofa ia melepas tas yang ia bawa,alvin pun masuk dan duduk di samping alena ia melakukan hal yang sama seperti alena melepas tas yg ia gunakan 'GREB'.

Alvin memeluk alena dari samping dan menaruh kepalanya di pundak alena.
"al!!,lo ngapain sih!"kesal alena sambil mencoba melepas tangan alvin dari perutnya.

"Meluk lo."ucap alvin polos seperti tak memiliki dosa.

Saat alena masih berusaha melepas pelukan alvin dari pinggannya tiba-tiba.

"Eunghh."




Maaf yah kalau ada typonya🙏🏻

Hargai author dengan vote

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang