25

6.2K 331 9
                                    

Alvin ingin mengutuk dirinya sendiri karna ia masuk kamar mandi tanpa membawa handuk,setelah bertempur dengan pikirannya keluar dari kamar mandi dengan telanjang,ia tak punya pilihan lain selain melakukan hal bodoh itu,udah gak ada kan?.pikirnya.

"Anjing!bangke,tai,eek,bangsat,
banjingan!"alena mengumpat saat melihat alvin keluar dari kamar mandi dengan telanjang,ia pun sama sedari tadi ia belum memakai baju,hanya mengunakan celana dalam dan bra saja.

"Damn!"alvin langsung masuk lagi ke kamar mandi.di dalam kamar mandi ia berteriak,"ambilin handuk gw!"alena yang belum sadar sepenuhnya pun langsung mengambil handuk yang tadi ia pakai dan memberikannya pada alvin.

"Nih."setelah memberikan handuk itu pada alvin,alena langsung berlari kecil ke arah almari dan mengambil tank top dan hot pants.

"Bukanya lo,mau balik?"alvin keluar dari kamar mandi sambil membenarkan handuk yang tadi di berikan oleh alena.

"Di jemur!"alena berjalan ke arah meja rias,mengambil hairdryer dan mulai mengeringkan rambutnya.

"Huh!"alvin mengambil bajunya dengan kesal,dan berjalan ke arah kamar mandi untuk ganti baju,karna ia membeli apartemennya itu dengan bentuk kecil,karna ia pikir hanya dirinya sendiri yang akan tinggal di sana,jadi ia tak membutuhkan walk in close,tapi allah berkata lain.

Alena hanya tertawa kecil saat melihat raut wajah alvin yang kesal.melanjutkan pekerjaannya yaitu mengeringkan rambut.

"Bi."alena menutup pintu kamar."iya non."jawab bibi dari arah ruang tamu.

"Gak pulang non?"

"Nanti,baju yang mau alena pakai belum ketemu,jadi nanti siang aja."

"Al!"kembar menengok ke arah alena dengan wajah cengo,"lucu!ututututtt."alena mengelitiki kedua perut kembar,"bi,minta tolong di jemur in."alena memberikan handuk kecil yang ia pakai untuk mengeringkan rambutnya pada bibi.buat apa punya pembantu kalo gak di manfaatin?.

"Iya,"bibi beranjak dari duduk nya,berjalan ke arah balkon,yang khusus untuk menjemur.meninggalkan alena yang masih memamerkan gigi putihnya.

Ia berfikir untuk segera menemukan cucunya dan tinggal di desa,meninggalkan kota yang penuh dengan asap.

"Dika,dika kamu di mana?!"ia meremas besi yang membatasi balkon dengan atas tanah,wkwkwk:v

_______

"Ke RSnya kapan?"alvin berjalan ke arah alena yang ada di sofa ruang tamu.tiduran di sebelah aldo yang berada di pinggiran sofa,tetapi badannya di batasi dengan guling agar tak jatuh.

Mereka memang rutin berkunjung ke rumah sakit,sekitar satu minggu sekali.mereka pun selalu membawa kembar ikut dan memperkenalkan ibu kandung mereka agar mereka mengerti.

Mengambil guling itu dan langsung membuangnya ke belakang punggungnya.
Merapatkan tubuh pada aldo,mencium pipi nya lama sampai membuat aldo memekik kesakitan dan menangis.

"Aldo!"alena yang tadi mengira alvin sedang menciumi aldo pun ia biarkan,tetapi saat tau aldo menangis dan memekik kesakitan dengan suara yang lucu."au,ik ik ik,heum."

"Ya allah!"alena langsung mengambil gawainya yang sedari tadi ia taruh di meja.
Memfoto aldo dan alvin yang sedang memekik senang dan aldo yang memekik kesakitan.

"Kiyowo!"alena memperhatikan foto yang baru saja ia cetak di gawainya pada alvin.

Karna penasaran alvin memajukan wajahnya ke arah alena,tanpa sadar ia melepaskan gigitannya pada pipi aldo.
"Bagus."komentarnya singkat.

"Lepaskan,sini uluh uluh kasihan."alena menyingkirkan kepala alvin yang menghalangi dirinya untuk mengambil aldo,ia menimang-nimang aldo sesekali menciumi bagian pipi yang tadi di gigit alvin,walaupun ada air liurnya alvin.

"Ga,langsung aja?"alvin tersenyum konyol.

Tiba-tiba gawai milik alena berbunyi.
'mama'

Ia mengangkat gawainya dan menempelkannya di telinga,mendengarkan dengan seksama.

"Halo."

"Alen,nanti malem jam 8 ikut mama ke restauran ***** ya?tanya sama pelayan
aja di mana ruangan bapak wijaya."

"Ngapain?"

"Njodohin kamu,takutnya kamu jadi perawan tua."
"Bajunya mama kirim ke lobi apartemen vina,kamu gak usah pulang.langsung berangkat aja ke sana,Ok?bye."

"Tap-"belum sempat alena menjawab telfon dari mamanya,"anjing!"umpat nya tanpa sadar.

"Vin,gw titip kembar ya jam 8 malem."alena meletakkan gawainya ke tempat semula.

"Gak!gw mau pergi."alvin menolak dengan cepat,"bibi?"usulnya.

"Oh iya bibi mana?"alena mencari-cari ke bagian yang bisa ia jangkau.

"Bi!"

"Iya non "bibi berjalan dengan sedikit cepat ke arah alena dan alvin."nanti malem jam 8 lena titip kembar ya?"

"Loh?kemarin kan kata non lena,'bibi free besok' nah terus nanti malem bibi mau cari cucu bibi."bibi sebenarnya ingin menjaga kembar tapi apa daya dirinya sudah menyewa orang untuk mencari cucunya dan orang itu meminta bertemu malam ini jam setengah delapan.

"Yah,titip di daycare."usul alvin.

"Kalo malem mana ada yang buka bodat!"

"Ya,lo bawa satu,gw bawa satu."ucap alvin dengan santai.

"Tapi gw mau ketemu mama gw!"ucap alena dengan mengertakkan gigi-gigi nya.

"Gw juga mau ketemu mak gw!"balas alvin seperti alena,mengertakkan gigi.

"Tempat lo di mana?"alvin mengendong alda yang sedari tadi melihat orang tuanya bertengkar dengan muka polos.

Bibi pergi ke kamar,ia tak mau ikut perdebatan antara majikannya.
"Suit!"alena mengangkat tangannya ke atas kepalanya,alvin pun mengikuti apa yang di maksud alena.

"Yang menang bawa alda,gam sut!"alena mengunakan gajah,sedangkan alvin mengunakan semut.

"Ok,sama aldo."alena memangut-mangut.
"Lo gak meres susu gitu?"alvin mengecilkan suaranya.

"Belum,sana ambillin alatnya!"alena mendorong paha alvin mengunakan kakinya."jan lupa di cuci!"

"Iye."alvin pergi ke dapur untuk mencuci alat pompa asi agar steril.

Alvin berjalan ke arah alena,"alda,nya kebawa,anjay~."menaruh alda di tempat semula.

Setelah merendam botol tak lupa juga ia membersihkan pompanya agar tak bau.

"Nih."alvin memberikan alat pompa asi itu pada alena."lo jaga kembar!jangan ke kamar!"peringatnya pada alvin yang tersenyum miring.pernah dua kali alvin melihat alena sedang memompa asinya.ia tak pergi malah menonton sampai selesai.

Ga ada akhlaq,emang!

"Ngausah ngintip!"alena membalikkan badan saat sudah sampai di depan pintu kamar.

"Tepos aja bangga!"

"Kalo tepos gak akan keluar asi nya bego!"
Alena menutup pintu kamar dan menguncinya menaruh alat pompa asi di atas nakas dan mengambil kursi yang ada di sana menutup Cctv mengunakan kain.

"Beres."ia membuka baju nya setengah,melepaskan bra yang mulai sesak di dadanya.bernafas lega saat bra sialan itu lepas membuang ke sembarang dan tangannya mengacungkan jari tengah ke arah bra miliknya.

"Fuck!"ia mulai mengambil alat pompa asi tersebut dan memompa nya hingga ASI-nya memenuhi beberapa botol.








Hey,baby
Jangan lupa vote
Ok?
Dikit?
Typo?
~(つˆДˆ)つ。☆

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang