60

2.4K 151 2
                                    

pagi hari di rumah alena dan alvin."bilang 'pagi papa',capetan."saat ini alena sedang membangunkan alvin yang masih tertidur dengan mengunakan alda sebagai bahan percobaannya.

alda tak menjawab,tetapi tiba-tiba ada sesuatu yang menetes tepat di atas bibir alvin,sebuah cairan putih bening tak lengket hanya menyatu jika di sentuh.

"kok ngeces sih kak."omel alena,ia mengambil tissue di laci nakas lalu mengelapnya tepat di mulut alda."sayang." alvin memeluk alena dari belakang.

alena mengangkat bahunya sejenak karena kaget dengan pelukan alvin di pinggangnya."ngagetin."alena tak memperdulikan alvin lagi.

tiba-tiba aldo menangis di ranjangnya sana."al lepas dulu."sambil mencoba melepas pelukan alvin.

"bentar,ini ke lengket gak mau lepas."alvin semakin mempererat pelukannya pada alena,ia masih dalam mode malas bangun alvin pun tak peduli dengan tangisan aldo yang menggelegar di telinganya.

"mbak!!mbak!!!!"teriak alena dengan kencang.mbak ririn datang dengan nafas yang tak beraturan,"haduh."ucapnya sambil menyender di pintu yang sedikit terbuka.

"mbak,tolong angkatin aldo dulu."teriak alena sedikit kencang karena kamarnya itu kedap suara yah buat anu-anu biar gak kedengaran takut tetangga kegoda(。•̀ᴗ-)✧.

______________

"gw duluan."alvin mengangkat tangannya ke atas karena lebih dulu sampai di dalam kelas.

"curang lo!ahh~anjing cape."di depan papan tulis alena duduk dengan kaki terbuka,eits tenang alena pakai celana kok,bukan rok.

"abis ngapain mbak,kok ngos-ngossan kek gitu?"goda lea,ia menyondongkan badannya ke arah wajah alena sambil melipat tangannya di dada.

"abis ngentot!"sewot alena.

"wihhh,berapa ronde nih?"teriak early di belakang kelas sana,"gak,tau sampek pagi gak sempet mandi juga."ucap alena malas, yang pasti ia malas berpendapat dengan temannya itu.

"ya gak lah anjing!lo gak liat gw lari dari gerbang?????!!hah!!!"alena menunjuk ke arah gerbang yang terlihat dari kelasnya.

"canda aelah,sensi amat."ucap lea.

"bagi minum!"alena langsung merebut botol minuman yang sedang di minum alvin."sabar,basah kan baju gw."alvin mengibas-ngibaskan kerah bajunya yang ketumpahan air.

"nih,makaseh."alena duduk setelah mengucapkan kata terimakasih dengan tak ikhlas.

🔞🔞🔞🔞🔞

"ear?"ezra membuka kamar early.

"eh?kenapa kak?"tanya early dengan sedikit kaget,dengan cepat ia membereskan buku-buku yang akan ia masukkan ke dalam tasnya.

"kak ezra minta maaf."ezra duduk di ranjang early lalu menunduk.

"minta maaf kenapa kak?emangnya kakak ada salah sama early?"early tersenyum dengan canggung karena ucapan maaf dari ezra.

"saya minta maaf karena buat kamu takut."tiba-tiba ezra berbicara formal.

"eh?"

"teror yang selalu ada di kamar kamu."
ezra tersenyum sambil menatap early dengan wajah sendu.early langsung meneteskan air matanya karena teringat kejadian teror-teror itu.

plak!!!
early menampar ezra dengan keras,air matanya mengalir karena ia kesakitan.

"maaf,saya punya alasan untuk itu."ezra mengangkat kepalanya agar early bisa leluasa menamparnya.sayangnya ia pun ikut menangis.

ezra bukan manusia tanpa air mata,dia tetap manusia yang di takdir kan tuhannya dengan penuh kasih sayang yang melimpah.

"alasannya?"early menjerit lalu menarik kerah kemeja ezra."papa kamu menghamili mama saya,saya ingin balas dendam dengan melalui kamu."

"gak gini caranya kak!!!!kakak bisa balas dendam lewat papa!!jangan samakan papa sama aku kak!!"early melepaskan tarikannya lalu terduduk di lantai kamarnya yang dingin.

"sekarang mama kakak di mana?"

"kedua orang tua kakak udah gak ada."ezra membantu early berdiri walaupun early agak menolak,ezra tetap membantunya lalu mendudukkannya di ranjang.

ezra berjongkok,memegang tangan early lalu mengucapkan kata maaf."kakak akan tinggal di sini,untuk menebus kesalahan papa kamu."

"sekali lagi kakak,minta maaf."ezra berlalu dari kamar early dengan wajah sendu.

"hayo,ngapain ngelamun sih kepikiran apaan?"early melihat ke arah belakang di mana lea dan alena.mereka mengagetkan early yang sedang melamun kan entah apa.

"yara mana?"alena mengangkat alisnya ke atas untuk kode agar pertanyaannya segera di jawab.

"paling hoek dulu."ucap lea sambil menirukan orang muntah.

"ohhh."

early melihat ke jendela dan pintu,bel sudah berbunyi tetapi guru belum juga masuk."eh,hari minggu ke pantai yuk."ucapnya dengan tiba-tiba.

"gw tanya tu orang dulu,biasanya kan minggu.gw sampek siang."alena menunjuk ke arah alvin lalu tersenyum mesum.

"sampek siang?gila!kok lama-lama gw kayak pengen gitu."ucap early sambil mengandai-andai sesuatu gak tak wajar di otaknya.

"sekolah dulu,bambangk!"lea menonyor kepala early dengan pelan.early mengusap kepalanya yang sedikit sakit.

"eh,liat tuh."lea menunjuk ke arah pintu di mana bila berada.

bila berdiri dengan malu-malu tai kucing di depan sana."babi masuk kelas woi."teriak early dengan kencang hingga satu kelas menatap ke arah early lalu menatap ke pintu di mana bila berada.

"anjing!"gumam bila dengan kesal,ia langsung masuk ke dalam lalu berjalan ke arah alvin."vin,ikut aku yuk."ucapnya dengan manja.

sedangkan alvin menatap bila dengan jijik karena dada bila menempel dengan mejanya yang suci."minggir!jijik gw."alvin menyerengit kan keningnya saat menatap wajah bila yang sedang tersenyum.bukan masalah senyumannya.

ada cabe nya.

"al,lu mau di bawa ke rumahnya kali."alena tertawa dengan nada angkuh tangan nya yang lentik menutupi sebagian mulutnya lalu matanya menatap bila dengan sinis.

"rumahnya bukanya kotor yah."early mulai ikut."namanya kandang babi deh kalo gak salah?ya kan?hahahahahaha."lea tertawa mengikuti alena dan early.

"bangsat!"gumam bila dengan emosi,ia mengingat-ngingat lagi kejadian di luar nalarnya."bukanya tadi pagi lo ke dokter kandungan yah?"ucapnya sambil menunjuk ke arah early dengan angkuh.

"yang itu kan?"lea dan alena bertanya bersama sambil berbisik.early mengangguk."terus?emang masalah kalo gw ke dokter kandungan?"early tersenyum miring dengan tangan di atas dadanya.

"lo pasti mau cek anak lu kan?!!!sama cowok lagi!!"bila masih saja belum mengalah."lo kalo mau buat ribut mending keluar!!!"teriak alvin dengan nada dingin.

"sayang gak gitu.aku cuma mau mengungkap kebenaran."bila memegang lengan alvin,tetapi alvin menyentaknya dengan kasar.

"oi,lu ganti in meja gw."alvin menunjuk ke arah teman sekelasnya yang terkenal playboy tetapi tak pernah berpacaran dengan anak sekolah ini selalu dari sekolah lain."siap!"ia langsung berdiri lalu membawa meja alvin keluar di bantu temannya yang lain.






👀👀👀👀
PUSING TAKUT KENA KOPIT🙃

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang