"mau ke mana sih tuh orang?!bawa bekal lagi!"
Saat ini lea sedang mengikuti gerak gerik alvin dan alena,dia mengikuti mereka secara diam-diam.yang dia pikirkan saat alvin membawa wadah susu yang terlihat seperti bekal,yaitu berisi makanan karna mereka mengambilnya dari warung dekat sekolah.
Selama hidupnya ia baru saja melihat alvin tertawa dengan lepas,"bisa ketawa juga ya?"
Dari kejauhan lea dapat melihat alvin dan alena yang memasuki salah satu bangsal yang lumayan mahal.
"Siapa sih?!"
Lea berjalan dengan mengendap-endap menuju pintu bangsal,dia mengintip sedikit demi sedikit.
____
"Sayang!"alena berteriak menuju ke arah bangsal kembar.
Setelah alena berteriak,kembar malah menangis,"makanya di liat dulu tolol."alvin menyentil kening alena lalu menaruh tas dan ......langsung membopong aldo yang menangis kencang.
Sedangkan alena ia juga melepas tas yang ia bawa,membopong alda dan menghadapkan dirinya ke arah lain dengan hati-hati agar infusnya tak mengeluarkan darah dan copot?
Alvin mengendong aldo lembut sambil menenangkannya,alvin melihat ke arah alena yang sedang membuka baju sekolahnya dia segera mengeluarkan kedua gundukan besar miliknya.
"Deketan."alena melambaikan tangannya agar alvin mendekat ke arahnya.
Alvin menurut dan menempelkan aldo ke alena agar mudah saat menyusui."laper?"tanya alena sambil membelai lembut kepala aldo yang sedang di sangga alvin.
Sudah beberapa menit kembar menyusu kepada alena,dia melihat ke alda yang sudah tertidur kembali sedangkan aldo belum tertidur tetapi ia seperti sedang kesusahan untuk menyedot ASI-nya.
"Al,lo pindah bentar."ucap alena berbisik.
"Ya,pindah dulu ya?"alvin memegang satu gundukan alena yang sedang di emut aldo,ia menariknya dengan hati-hati."Mamaable banget.tapi itu di pegang,gede!"gumam seseorang dari balik pintu.
Setelah alvin mencopot puting milik alena dari mulut aldo,dengan segera alena menaruh alda ke tempat semula.alvin menjauh dari alena sambil membawa tiang infus aldo.
Alena membenarkan letak bajunya,lalu ia menghampiri alvin saat dirinya akan memindahkan aldo dari gendongan alvin,aldo malah menangis."iya,iya sama papa."alvin mengambil alih aldo dari alena.
"Al,liat celananya aldo."alena menutup hidungnya yang tiba-tiba merasakan bau tak sedap.
"Eek."alvin berlari kecil ke arah brankar, lalu ia menaruh aldo di atas ranjang,dengan cekatan ia mengambil barang-barang yang di butuhkan untuk membersihkan bayi yang sedang pup.
"Bentar ya?"alvin membuka kancing atas seragam sekolahnya,lalu menggulung bagian lengan bajunya.
"Sabar ya?"alvin menahan nafasnya sambil membuka celana aldo,"baunya,parah."gumam alvin.
"Al,gw dari tadi ngerasa di ikutin deh."ucap alena sambil tiduran di samping alda,alvin mengalihkan pandanganya dari aldo ke arah alena.alvin mengangkat kaki aldo ke atas agar mudah membersihkannya mengunakan tisu basah.
"Gw gak ngerasa tuh."ucap alvin acuh."liat!"alena menunjuk ke arah pintu depan,seseorang yang berada di di balik pintu itu pun langsung menunduk ke bawah dan berjalan ke sisi lain dengan berjongkok.
"Untung gak ketahuan."lea mengelus dadanya sambil bernafas lega.
"Gak ketahun apa?"tanya alena yang sedang berdiri di belakang lea sambil melipat tangannya di atas dada."eh,lena."
Alena menjewer lea,ia memasukkannya ke dalam bangsal kembar,"insting gw tajem banget kan?!"alena melepaskan jeweran nya dari telinga lea.
"Ngapain lo?"tanya alvin sambil menyangga botol susu yang sedang ada di dalam mulut aldo."bjsksmbbsjsnx bxbhzj."gumam aldo sambil menyedot susu miliknya.
"Imut!!!"lea langsung menghampiri aldo yang sedang bergumam tak jelas,"jan teriak-teriak!anak gw yang satu lagi tidur."
Ucap alvin sambil memegang lengan lea."Iye,yang udah punya anak."lea mencubit kedua pipi aldo yang sedang menyedot susu.
"Aaaaa."aldo berteriak lalu menangis,"lo pulang!ganggu!"alvin berdiri sambil menimang-nimang aldo yang sedang menangis.
"Males."lea duduk di sofa yang ada di pojokan,"twins sakit apa len?"tanya lea.
"Mencret."alena kembali tiduran di samping alda,"diem ya."ucap alvin lembut sambil mengusap-usap kepala aldo dengan lembut.
"Gw pikir lo itu gay."ucap lea tanpa dosa,ia mengambil keripik yang ada di atas meja.
"Kalo gw gay,gak bakal gw punya anak."alvin mengacungkan jari tengahnya ke arah lea,"wisss,sombong."
_______
Early menepikan motornya ke pinggir jalan,"siapa sih yang telfon?!"kesalnya,dia mengambil ponsel dari saku dan menekan tombol hijau ke atas."halo?"tak ada jawaban dari penelpon.
"Siapa sih?nomor gak di kenal lagi?!halo?"
Ia mendumel sendiri di pinggir jalan."Ah,bodo."ia mematikan ponselnya dan menghidupkan kembali mesin motornya.
Early menengok ke kanan dan kiri untuk menyebrang,setelah di rasa aman,ia melajukan motornya kembali ke jalanan.
Dari kejauhan ada seseorang yang sedang memegang ponsel,dan tersenyum senang saat nomor yang di tujunya benar.
"Ku tunggu kau di neraka,baby."Hati-hati lah dengan nomor yang tak di kenal.
Malam harinya,early baru saja makan malam dengan keluarganya,ia kembali ke kamar saat jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam,tiba-tiba ringtone ponselnya berbunyi dengan nyaring.
"Telfon?"ia bergegas untuk mengambil ponsel yang ia taruh di meja belajar.
"Halo?"lagi-lagi nomor yang tadi,sudah beberapa kali nomor ini menelfon dirinya dan hasilnya pun nihil tak ada seorang pun membalas ucapannya.
"Kalau gak mau ngomong!jangan telfon dong!"ia langsung mematikan sambungan telfon sepihak.lalu mengeblok nomor itu.
Early menghembuskan nafasnya kasar lalu membanting ponsel ke ranjang beserta dirinya,"akh!"ia menjambak rambutnya sendiri untuk mengutarakan rasa takutnya.
"Siapa sih?!gw gak tau salah gw apa!!"early menangis,berteriak,sambil menjambak rambutnya,ia terlihat sangat rapuh dan lemah untuk sekarang.
Tanpa ia duga,ada yang mengetok kaca jendelanya,"tok."ada jeda sedikit.
"Tok.""Tok."
"Tok."dan seterusnya,early langsung berlari keluar dari kamar.menuju kamar orang tuanya.
"Ma,pa?ear tidur sini ya?"tanya mendengar jawaban orang tua nya dia langsung mendusel di tengah-tengah mereka.
"Iya."papa early mengelus rambut early yang sedang meringkuk sambil memeluk istrinya.
Jam sepuluh malam,seorang laki-laki masuk ke dalam kamar targetnya,"takut?" Ia menempelkan kertas yang bertuliskan.
'usizi lwakho lulonwabo lwam'
Di atas meja belajar.
"Ayo kita cari."nada bicara nya terlihat sangat ceria dan senang.ia melihat setiap ruangan di kamar targetnya."pasti keluar."
Ia keluar dengan hati-hati dan tanpa suara sedikit pun."kita lihat ke ruangan ini dulu."ia membuka ruangan dengan pintu berwarna coklat yang depannya bertuliskan 'perpustakaan'
"Gak ada?"ia memasuki sebuah kamar."bahagia sekali kalian."gumamnya. dia menyenderkan tubuhnya di pintu yang terbuka.
"Habis ini ke neraka ya?"
Hey😭
Lama baget ga up😂
(っ˘з(˘⌣˘ )
KAMU SEDANG MEMBACA
Al[Alvin+Alena] END
Teen Fiction(part masih lengkap) Warning!!! Banyak kata-kata kasar!!!!! masih revisi ketika cewek bandel sama cowok nyebelin tapi dingin dititipin bayi "abang makan apa?" "Pap pa." "Kok papa?!"kesalnya. Sementara bayi itu sang bayi malah mengemut kepalan tanga...