"ciecie...lena..."yara mencie²alena yang baru saja mengembalikan nampan dan mangkuk ke tempat mbok iyem.
"Apa?"alena memandang yara dan yang lainya dengan bingung.ia tak peduli dengan sekitar dan langsung duduk di bangkunya.
"Gak ganjel lagi kan?"tanya lea dengan ambigu,sebenarnya ia mengingat² percakapan lena dan alvin tadi.
"Ganjel?"alena memikirkan bagian mana ia berkata 'ganjel'.
"Lo duduk nya gak ganjel kan?"ulang lea,ia masih bisa menetralisasi kan wajahnya dengan baik.
Alvin tiba² menepuk punggung alena dengan keras mungkin kalau alena tak akan merasa terlalu perih tetapi kalau untuk anak² perempuan lain mereka pasti akan merengek kesakitan.
"Perih anjing!"umpat alena dan membalikan badan ke arah belakang.
"Lo gak punya otak!!"alena memukul kepala alvin dengan keras.
"Aasshh."karna di depan alvin ada alena sehingga jiwa manja nya meletup² tetapi ia menahannya karna masih banyak orang.
"Hiks."
"Len,lo yang gak punya otak,itu alvin nangis."lea berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah alvin yang sesegukan kecil.
"Lo nangis?"tanya lea dengan berbisik."alena."lirihnya tangannya menarik tangan alena.
"Nah hahahaha."alvin memeluk alena dengan erat."al,masih banyak orang!"
Alvin tiba² menghentikan tawanya dan menatap ke sekitar yang sedang menatap kagum padanya.
"Ganteng banget."
"Gilak ganteng."
"Alvin ketawa!"
"Dll."
Seruan dari anak laki² maupun anak perempuan yang tadi melihat alvin menangis menjadi tertawa.Lea berjalan mundur sampai tulang pinggang nya menabrak meja salah satu siswa.ia menggelengkan kepalanya"gw kesurupan."lea masih saja menggelengkan kepalanya tak sadar.
Alvin melepas pelukannya dari alena dan memandang horor sekitarnya."lo kesurupan!"alvin menelusup kan kepalanya pada tumpukan tangan yang yang di taruh di meja yang ia akui sebagai tangannya sendiri.canda.
"Selamat siang anak²."suara cempreng itu mulai memasuki kelas 12-b,"loh kenapa?"tanya nya heran,guru itu menghampiri lea yang masih menggeleng²kan kepalanya.
"Lea kenapa?"tanya nya lembut,ia menyentuh lengan lea,tetapi lea menepis nya dengan kasar sampai guru itu sedikit terjungkal ke belakang tetapi tak sampai terjatuh.
"Kesurupan itu bu."ucap alvin asal.
Anak² yang awalnya tak percaya pun menjauh dari sekitar lea kecuali iqbal.
"Be-bentar ibu panggilkan guru agama dulu."suara guru itu terdengar gemetar,ia langsung berlari pergi dari kelas menuju kantor guru.
"Lee."iqbal menyentuh tubuh lea dengan lembut,tak ada pergerakan dari lea,iqbal semakin yakin bahwa lea sedang di ganggu.
"Pasti karna tawa lo kan?!"tuduh alena pada alvin yang menatap malas ke arahnya."kalo gw yang buat dia kesurupan."alvin menunjuk ke arah lea yang masih berdiri dengan kaku.
"Dari dulu kenapa gak lo aja yang kesurupan geblek."kesal alvin.alena mengangguk²kan kepala dan berjalan ke arah lea yang masih di bisikki sesuatu oleh iqbal.
"Lo bisikin apa?"tanya alena setelah berdiri di samping iqbal dengan tenang."gw bacain doa.hehehe."iqbal terkekeh pada akhir kalimat yang ia ucapkan."doa lo gak mempan!"
Alena tiba² memandang lea dengan tatapan dingin"lo siapa?"alena menampar wajah lea dengan kasar.
"Al,lo pegang badan lea,bal lo cengkram dulu badannya!"teriak alena.albin dengan sigap memegang badan belakang lea sedang kan iqbal memegang samping badan lea.

KAMU SEDANG MEMBACA
Al[Alvin+Alena] END
Teen Fiction(part masih lengkap) Warning!!! Banyak kata-kata kasar!!!!! masih revisi ketika cewek bandel sama cowok nyebelin tapi dingin dititipin bayi "abang makan apa?" "Pap pa." "Kok papa?!"kesalnya. Sementara bayi itu sang bayi malah mengemut kepalan tanga...