02

17.7K 817 13
                                    

SELAMAT MENAMBAH DOSA◉‿◉
MY SWEETY♡

"mau gak jadi pacar gw?"
"Al"alvin melambai²kan tangannya di depan muka alena.

"Eh,apa?lo barusan bilang apa?"tanya alena memastikan.ia tak mendengarkan dengan pasti karna sedang melamun.

alvin memalingkan wajahnya lalu menghela nafas lega.ternyata alena belum mendengarnya,"Kita baikan ya jangan berantem mulu,cuman berantem pas dikelas aja biar gak ketauan."ucap alvin memohon kepada alena.
"Gimana?"tanya alvin.

"Hah?lo bilang kita baikan gak musuhan lagi gitu?"alena membalikan badan sehingga ia memunggungi alvin.
"Mau ya?"alvin memohon di belakang alena dengan wajah yang tak sewajarnya.
"Emang kalo kita baikan gw untung apa?"

Alena duduk di bangku yang tak jauh dari tempat mereka tadi."lo bisa hidup tenang."
Alvin ikut duduk di samping alena.
"Bakal gw pikirin."
Tanpa sadar tangan alvin sudah berada di bahu alena.

Alena sendiri pun tak sadar kalau tangan alvin ada di bahunya sekarang."Mau ujan,gw anterin pulang."ucap alvin dengan senyum tipis di bibirnya.

"Ya."jawab alena seadanya.

saat mereka berdiri tiba-tiba."Al,lo denger suara ga?"tanya alena pada alvin.

"Denger,kayak nya suara cewek."
"Cari yuk."alvin mengangguk mengiyakan.

Mereka berjalan terpisah untuk mencari asal suara."AAllll!!!!!"teriak alvin memangil alena.Alena berlari sekuat tenaga ke arah alvin.

'untung dah ganti celana'-batin alena.

saat alena melihat ke bawah sudah ada mbak-mbak yang duduk di trotoar sambil memegangi perut dan ngatur nafas.

"Eh,mbak mau lairan?"tanya alena dengan hati-hati."Ayo saya bantu berdiri."jawab alena panik sambil bantu mbak-mbak yang duduk di trotoar,jika di lihat dari wajahnya,belum terlalu tua mungkin sekitar umur 24tahun atau 26tahun?sekitar itu.

"saya gak bisa berdiri."tolak mbak-mbak itu,ia mengatur nafasnya dengan susah payah sambil memejamkan mata.
"Tolong jaga anak saya saja."

kalau jaga kan harus lahir dulu anaknya mbak mbak!-batin alena.

"Eh mbak itu kepalanya keluar."alena panik saat kepala bayi itu keluar.mbak-mbak itu pas sekali memakai daster yang sedikit ke atas karna terduduk di trotoar.'berarti gak pakai daleman dong' batin alena dengan wajah yang sedikit kaget.

Alvin gak tau apa-apa,dia cuman bengong dan tangannya di genggam mbak-mbak tadi ralat di cakar.

"Al,telfon ambulans cepetan!!"perintah alena langsung alvin jalankan.

"Hal-"belum sempat mbak-mbak resepsionis menjawab alvin sudah lebih dulu menyela.

"Tolong kirim ambulans ke alamat jalan ***deket taman,ada yang mau lahiran kepala bayinya udah keluar akhhh"teriak alvin saat mbak-mbak tadi menyakar tangannya.

"Baiklah"panggilan dimatikan oleh sepihak.

Tiba-tiba satu bayi berjenis kelamin laki-laki lahir,karna alena dan alvin ikut IPS jadi cuman tau sedikit tentang ibu melahirkan.

"al,lo bawa gunting ato apa lah.cepet!!!"ucap alena saat akan memotong tali pusat yang nantinya akan membentuk tali pusar.

"ga ada!"dengan terpaksa alena membiarkan sisa plasenta itu menempel dengan mbak ini.

Alvin takut+ngeri pas ngeliat mbak-mbak tadi teriak kenceng sama keluar darah.

Bayi laki-laki itu di bawa alena dan di beri kain yaitu rok sekolah miliknya untuk menutupi tubuhnya.setelah itu alena menyuruh alvin untuk membawa sebentar karena trotoar ini dingin dan pastinya kasar.

Tak lama kemudian mbak² itu berpegangan dengan alvin lagi dan tiba-tiba  keluar satu bayi lagi.

"Tolong ya,Ka-lian hosh hosh har-rus hosh rawa-at an-nak hosh saya hosh nama ayah-nya hosh hosh anggara-reyhosh saputra tolong carikan."

Deg'

Alvin dan alena saling pandang.

Wiyu'wiyu'wiyu

Mata mbak-mbak tadi langsung menutup.
"Mbak?mbak?mbak??"alvin menepuk pelan pundak mbak-mbak tadi dengan tangan yang sudah berlumuran darah karena memegang bayi pertama dan cakaran yang di berikan mbak itu.

Alvin membantu petugas mengangkat mbak-mbak tadi,sedang kan alena membantu perawat untuk membawa bayi-bayi mungil itu naik.

Setelah sampai di RS*** suster membawa mbak tadi memasuki ruangan UGD.

Alena dan alvin duduk di kursi yang ada di samping ruang UGD.

1jam lebih 30menit kemudian.

"Permisi,apakah anda keluarga pasien?"tanya perawat pada alvin dan alena

"Itu kakak ipar saya"jawab alvin dengan cepat.

"Bisa ikut saya?"sambil mengajak alvin untuk mengikutinya masuk ke dalam.

alvin menganguk dengan wajah dinginya,ia mengikuti ke mana susyter itu pergi.

Sedangkan alena masih memikirkan ucapan mbak tadi yang masih terngiang-ngiang di kepalanya.
beberapa menit berlalu.alvin masih belum kelihatan.
'Ceklek'

Pintu ruangan di buka oleh alvin muka alvin terlihat kusut dan ada tatapan bersalah.

'Greb'

Alvin memeluk alena dan menangis di bahu alena sesekali mengusap ingus nya ke leher alena.

Alena yang tak tega pun mengelus punggung alvin.

"dokter bilang apaan?"tanya alena,tangannya masih mengusap punggung alvin.

"Mbak-mbak tadi koma karena pendarahan yang cukup besar,tadi gw dah ngehubungin keluarganya hiks hiks."alvin menghirup ingus yang akan keluar dari hidungnya.
Baru pertama kali alena melihat alvin menangis mungkin alena orang pertama kali di SMA bangsa (sekolah alena dan alvin)yang melihat alvin menangis.

"Keluarganya malah gak peduli,hiks hiks,terus udah di hamilin bang angga lagi hiks bundaaaa."sebenarnya alvin hanya ingin bermanja-manja dengan alena saja,ia tak terlalu peduli dengan bang angga dan wanita yang di hamili bang angga.

"Kayak cewek lu kalo nangis."sebenarnya alena jijik tetapi alena baru tau kalo alvin anak manja.

"Maaf"masih sama posisinya di pelukan alena sambil ndusel-ndusel di leher alena.

"Buat?"alena menghentikan elusanya di punggung alvin.

"Gw gak tau nama mbak itu jadi pakek nama lo"alvin memejamkan matanya di belakang sana.

"apaan sih lo!!"teriak alena sambil ngelepas pelukannya paksa dan alvin menarik tangan alena agar meluk dirinya kembali.

"Ihhh,ngeselin banget sih lo!!"kesal alena tetapi ia tetap memeluk alvin sesekali mencubit pinggang alvin.

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang