62

2.1K 143 6
                                        

"alen mana ya?"mama alena berdacak pinggang tepat di tangga paling bawah.

"lagi keluar,bawa motor."ucap mbak ririn pada mama alena,"kamu siapa?"tanya mama alena dengan heran.

"pembantu di sini."

mama alena mengangguk kan kepala,"nama?"

"ririn."

"tak panggil mbak rin aja ya?saya mamanya alena."Mbak ririn mengangguk mengerti,"oh ya,alen punya persediaan susu bubuk atau asi yang di pack gitu gak?"

"kalau susu bubuk mbak alena gak pernah beli lagi.kalau asi ada di frizer,tak panasin dulu."

_______

"operasi kamu jadinya kapan ear?"tanya papa early sambil menghibur ellie yang ada di depannya.

"lusa."jawab early dengan malas karna ia dipaksa belajar di depan papanya dengan serius tetapi papanya malah mengajak dirinya mengobrol dari awal duduk sampai saat ini,yah sekitar dua jam lah papanya mengajak mengobrol.

"pa,nama panjangnya ellie apa?"tanya early sambil menutup buku paketnya dengan perlahan.

"enggak tau."jawab papanya dengan acuh.

"ma,jagain ellie bentar papa mau berak!"teriak papa early dengan lancang.

"bukanya ada early!"jawab mama early yang sama kencangnya,entah mengapa ellie tak menangis mendengar suara teriakan mereka.

"early lagi belajar!"papa alena langsung berlari ke arah kamar mandi tamu yang berada di sekitar ruang tamu.

mama early berjalan dengan malas ke arah ellie,ia hanya duduk di depan ellie dengan mood yang jelek,wajah yang sinis ia tunjukkan kepada ellie.

early memperhatikan wajah mamanya dengan seksama,"ma,kok mukanya jutek gitu sih?"

"ya biyarin lah,muka-muka mama ya terserah mama."jawab mama early dengan nada ketus.

"ya kan early cuman nanya."early pun menjawab mamanya dengan nada ketus juga.

"lagian,ellie kan bisa tinggal sama ezra.gak usah ke sini segala!"

"kan rumah kak ezra udah di jual,terus kata mamanya sebelum meninggal kan di suruh tinggal di sini,gimana sih mama tuh."mama early mendelik ke arah early.

"nyusahin!"gumam mama early dengan sinis.

'ughhhh'
early dan mamanya melihat ke arah suara.

ada ellie yang muntah,"ear!ambilin tisu cepet!"teriak mamanya dengan heboh tiba-tiba saja ia menjadi khawatir.

early dengan segera mengambil tisu di depannya lalu memberikannya pada mamanya yang sudah mengendong ellie di pundak.

"ear,ambil baju,minyak bedak sama yang di butuhin cepet!"mama early mulai membersihkan muntahan di mulut dan leher ellie.

"sama tisu basah!"lanjutnya dengan khawatir,ia bahkan sudah menghabiskan satu bungkus tisu untuk mengelap muntahan ellie.

tiba-tiba ia meneteskan air matanya karna teringat anak yang baru beberapa hari  ia lahirkan muntah darah dan meninggal ia sangat terpukul saat itu.di antara takut memiliki anak dan juga trauma.

"ellie udah ya jangan muntah lagi."suaranya bergetar air matanya tak berhenti turun bahkan untuk menyekanya saja tak ada waktu.

"mama ini!"early turun dengan tergesa-gesa ia harus mengambil barang-barang ellie di kamar kak ezra yang baru saja pindah jadi ia harus berusaha menemukan semua barang itu sendiri.

"bawa sini!"mama early baru menyeka air matanya saat mendengar suara early turun.

"mama nangis?"

"ahhhhh,lega!"suara pintu terbuka,papa early menepuk perutnya karna lega akan emas yang sudah ia tabung di tanah.

"pada kenapa kok diem?sayang,ngapain nangis?"tanya nya dengan heran.

mama early tak memperdulikan anak dan suaminya ia masih terus membersihkan muntahan di badan early.

"mama ke inget zidan?"bisik early pada papanya.seketika papa early mengingat kejadian tiga tahun yang lalu saat anak keduanya muntah.

awalnya gumoh karna air susu setelah itu gumohanyatak berhenti dan malah ada darah sedikit demi sedikit,kalian tahukan pepatah yang berbunyi sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit?yah sama dengan muntahan zidan yang berangsur lama dan berubah menjadi darah.setelah di larikan ke rumah sakit ia dinyatakan meninggal dunia saat di tancapkan infus.

setelah bersih mama early mengambil handuk yang tadi di bawa early ia taruhkan di bajunya yang terkena muntahan ellie,ia mengangkat ellie dengan hati-hati lalu menaruhnya di pundak ia mengelus-ngelus pelan punggung ellie agar muntahanya tak keluar lagi.

_________

"assalamualaikum."ucap bunda dan juga ayah alvin sambil menekan bel rumah alvin.

mbak ririn langsung membukakan pintu,"eh,mbak er.silahkan masuk."yah dari awal memang bunda yang merekomendasikan mbak ririn untuk kerja di rumah anak dan menantunya makanya dia di suruh panggil mbak saja.

"enak gak rin kerja di sini?"tanya bunda sambil memasuki rumah.

"enak mbak,tak ke belakang dulu ya mbak."mbak ririn pamit lalu pergi ke belakang,belakang yang ia maksud adalah dapur.

"vin!alena?"teriak bunda dengan keras di lorong menuju tangga."yah,kok diem kenapa sih?"bunda membalikkan badannya ke arah suaminya yang sedang melamun kan entah apa itu.

"hiks,anak kita masih SMA udah punya rumah sendiri,anak,penghasilan besar hiks!"ayah alvin sedikit meneteskan air matanya.

"sedangkan kita dulu,hikss!!"lanjutnya dengan dramatis.

"udahlah yah,gak usah di pikirin lagi."ucap bunda untuk menenangkan hati suaminya yang sedang bersedih.

tiba-tiba mereka berdua mendengar suara tawa kembar dari arah yang sangat dekat dengan mereka."yah,suara twins."ayah menghentikan tangisannya lalu mendengarkan suara yang tak terlalu keras itu dengan seksama.

"ayo."ajak bunda untuk ke dalam.

"assalamualaikum!!"teriak alvin dan alena secara bersamaan."pusing?"tanya alvin pada alena,karna mereka terkena dinar matahari yang panas tepat di kepala mereka.

"dikit."ucap alena dengan lesu,"habis dari mana kalian?!"teriak suara yang nadanya marah dan kencang.

"siapa?"bisik alvin pada alena.

"mama mungkin."alena langsung menuju ke dapur untuk meletakkan belanjaannya ralat jajannya.

"tadi mbak erna ke sini."ucap mbak ririn pada alena yang memasuki dapur.

"bunda?udah ke sini?dari tadi mbak?"tanya alena dengan cepat.mbak ririn mengangguk,"baru aja,eh enggak udah agak lama tapi gak lama banget."

"oh,iya."alena keluar dari dapur dan langsung berjalan ke kamar mamanya,saat akan menaiki tangga ia berhenti dan melihat ke arah ruang keluarga ada kembar di sana.

alena langsung berlari dan memeluk kembar,"aaa,kembar!!!udah satu abad ya di tinggal mama."ucapnya sambil bercanda tanpa sadar ia di perhatikan oleh empat orang di depannya.







YUHU!!!!!!
BYE!\(°o°)/

Al[Alvin+Alena] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang