114 (End)

350 22 20
                                    

Sebenarnya masih belum pengen berpisah dengan mereka 🤧
Tapi kisah Ji-Rin di sini udah terlalu panjang takut kalian bosan 🥺
Jadi dengan berat hati aku akhiri cerita keluarga kecil ini disini ya..
Semoga kalian puas sama Ending-nya. Selamat membaca..
.
.
.

Yeorin.

Seonjoo menungguku di klub untuk minum.

Aku telah memberi makan Yunwu dan meninggalkannya dengan Jimin agar aku bisa pergi bersenang-senang. Dia juga ingin aku bertemu Jiyoon secara resmi. Aku melambai pada Baekhyun saat aku melewati dapur dan bergegas ke ruang makan.

Jiyoon dan Seonjoo berada di dekat jendela yang menghadap ke teluk. Jiyoon berbalik dan tersenyum padaku ketika dia melihatku mendekat.

Aku tidak yakin persis apa yang terjadi dengan polisi, aku hanya tahu bahwa itu adalah kesalahpahaman yang sangat buruk. Rumornya adalah bahwa Taehyung mengancam petugas yang menangkapnya. Hoseok berkata dia telah melemparkannya ke dinding. Mengingatkanku tentang sesuatu yang akan dilakukan Jimin.

"Sudah waktunya kau sampai di sini. Aku akan minum mimosa kedua tanpamu," kata Seonjoo riang.

"Maaf, aku harus memberi makan Yunwu sebelum aku meninggalkannya. Dia lebih lapar dari biasanya. Tapi tahukah kau, aku tidak bisa minum mimosa. Aku menyusui. Namun, aku akan bisa minum egelas besar jus jeruk."

"Menyusui sama sekali tidak terdengar menyenangkan. Kecuali untuk payudara luar biasa yang kau miliki, aku tidak melihat alasan untuk melakukannya," jawab Seonjoo.

Aku memilih untuk mengabaikannya. Dia tidak akan mengerti. Sebaliknya, aku melihat ke arah Jiyoon.

"Aku senang akhirnya kita bisa bicara," kataku padanya.

"Aku juga. Maaf tentang terakhir kali kita bertemu. Aku tidak bisa membayangkan apa yang kau pikirkan tentangku setelah.." dia berhenti dan terdiam.

"Ku pikir telah terjadi kesalahan yang mengerikan dan saat melahirkan, aku meminta Jimin untuk menghubungi Taehyung dan memberi tahu dia bahwa ada keadaan darurat," Aku meyakinkannya.

Jiyoon mendesah. "Ya, itu adalah hari yang gila. Tapi terima kasih. Aku tidak tahu sampai nanti bahwa kau akan melahirkan hari itu."

Seonjoo memesan mimosa lain untuk dirinya dan Jiyoon. Aku memberi tahu pelayan baru bahwa aku hanya ingin jus jeruk.

"Jadi, kau tidak lagi bekerja untuk Taehyung, aku dengar," kata Seonjoo kepada Jiyoon.

Dia mengerutkan kening dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Dia tidak akan membiarkanku. Dia suka aku bersamanya hampir sepanjang waktu. Kita sedang berurusan dengan beberapa hal.. " dia berhenti lagi.

Aku tahu dia tidak ingin membicarakan kehidupan pribadinya dan aku tidak bisa menyalahkannya. Dia baru saja bertemu kami.

"Aku tidak bisa menahanmu di dapur. Apa yang harus ku lakukan jika semua bantuan baik ku terus berhubungan dengan orang kaya di klub ini dan meninggalkanku?" Kata Baekhyun sambil menarik kursi keempat di meja dan duduk.

"Aku masih bekerja di sini," Seonjoo mengingatkannya.

"Kau tidak bekerja di dapur jadi kau tidak membantuku. Aku hampir takut Taehyung mempekerjakan wanita yang lebih menarik. Aku butuh seseorang yang membantuku yang tidak menangkap mata para bajingan seksi," desis Baekhyun lalu mengedipkan mata pada kami.

Aku melihat sekeliling meja dan tersenyum. Setahun yang lalu aku tersesat. Aku tidak punya siapa-siapa. Berjalan ke rumah Jimin malam itu telah mengubah segalanya.

Fallen Too Far (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang