Yeorin.
“Kenapa kau tidak kembali ke pesta dan menemukan beberapa pria bodoh untuk mempertajam kukumu, Sooyoung-ah?” Taehyung berjalan menuju pintu dimana sebagian besar pesta berada dengan tangannya masih kokoh dipinggulku memaksaku untuk pergi bersamanya.
“Kupikir aku hanya ingin pergi ke kamarku. Seharusnya aku tidak datang kesini malam ini,” kataku, berusaha menghentikan kami masuk ke dalam pesta.
Aku tidak perlu berjalan kesana dengan Taehyung. Sesuatu mengatakan kepadaku itu ide yang buruk.
“Kenapa kau tidak menunjukkan kamarmu? Aku ingin melarikan diri juga.”
Aku menggeleng.
“Tidak cukup ruang untuk kita berdua.”
Taehyung tertawa dan menunduk untuk mengatakan sesuatu ditelingaku disaat mataku terkunci dengan tatapan mata abu-abu Jimin. Dia menatapku lekat. Jimin terlihat tidak senang.
Undangannya hari ini hanyalah sopan santun yang keluar dan sesungguhnya tidak diharapkan?
Aku salah mengerti?
“Aku harus pergi. Aku tidak berpikir Jimin ingin aku disini.” Aku berbalik untuk menatap Taehyung dan melangkah keluar dari pelukannya.
“Omong kosong. Aku yakin dia terlalu sibuk untuk khawatir tentang apa yang kau lakukan. Selain itu mengapa dia tidak ingin melihatmu di pesta adik perempuannya yang lain?”
Ada adik perempuan lagi.
Mengapa Hoseok mengatakan kepadaku bahwa Jimin tidak punya saudara kandung?
Hyunji jelas adiknya.
“Aku, baiklah, dia tidak benar-benar menyatakanku sebagai keluarga. Aku hanya saudara yang tidak diinginkan dari suami baru ibunya. Aku sebenarnya hanya disini untuk beberapa minggu lagi sampai aku bisa pindah sendiri. Aku bukan penghuni tetap dirumah ini.” Aku memaksakan senyum, berharap Taehyung akan mendapatkan gambaran dan membiarkanku pergi.
“Tak ada tentangmu yang tidak diinginkan. Bahkan Jimin tidaklah sebuta itu, sialan,” kata Taehyung mendekatiku kembali karena aku menjauh.
“Kemarilah, Rin.” Suara menuntut Jimin datang dari belakangku tangan besarnya menyelinap dilenganku menarikku padanya. “Aku tidak menduga kau datang malam ini.”
Peringatan dalam nadanya mengatakan bahwa aku salah mengerti tentang undangannya. Dia benar-benar tidak serius.
“Maafkan aku. Kukira kau bilang aku bisa datang.” Aku berbisik, memalukan kalau Taehyung bisa mendengarnya. Dan yang lainnya sedang menonton. Saat ini aku memutuskan untuk menjadi berani dan keluar dari rasa malu dari kejadian ini.
“Aku tidak menduga kau muncul dengan pakaian seperti itu,” jawabnya dengan tenang namun mematikan.
Matanya masih diarahkan pada Taehyung.
Apa salahnya dengan pakaianku?
Ibuku telah berkorban untukku agar memiliki gaun ini dan aku tidak pernah sempat untuk memakainya. Enam puluh ribu won adalah uang yang banyak bagi kami ketika dia membelinya. Aku sudah muak dengan sekelompok orang bodoh manja berakting seperti aku mengenakan sesuatu yang menjijikkan. Aku mencintai gaun ini. Aku mencintai sepatu ini. Orang tuaku bahagia dan sudah pernah saling cinta. Sepatu ini adalah bagian dari itu.
Sialan mereka semua.
Aku menghentak pergi dari Jimin dan kembali ke dapur. Jika dia tidak ingin aku disini karena teman-temannya menertawakannya maka dia harus mengatakannya. Sebaliknya, dia membuatku merasa seperti orang bodoh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Too Far (PJM)
Romance(completed) Yeorin baru saja berumur dua puluh tahun. Yeorin adalah putri ayah tiri Jimin yang baru. Yeorin masih naif dan polos karena menghabiskan tiga tahun terakhir merawat ibunya yang sakit. Tapi untuk Park Jimin yang berusia dua puluh tujuh...