110

165 14 13
                                    

Selamat malem Minggu gaes.. siapa nih yang kangen sama papa muda?
Semoga part ini bisa mengobati kangen kalian ya..
Btw sini lagi hujan deras, bagaimana di tempat kalian?
.
.
.

Yeorin.

Aku harus keluar dari rumah. Jimin tidak ingin aku membawa Yunwu kemana-mana dan karena aku adalah sumber makanan berjalan Yunwu maka kami tidak dapat dipisahkan lama. Dia tetap menolak untuk minum dari botol.

Aku telah mencoba memompa dan memberinya makan tetapi tidak berhasil. Dia hanya menginginkanku. Yang manis tapi ayahnya sangat protektif sehingga dia menjadi kesal jika orang datang dan ingin memeluknya.

Aku khawatir bahwa pada saat enam minggu ku habis dan tidak apa-apa bagi kami untuk berhubungan seks lagi, dia tidak akan mungkin hidup bersamanya. Aku perlu melakukan sesuatu untuk melepaskannya atau dia akan meledak.

Minggu pertama tinggal di rumah itu mudah. Aku lelah dan Yunwu tidak banyak tidur di malam hari, jadi secara fisik aku tidak bisa keluar di siang hari. Aku merasa tidak enak karena tidak menghadiri pemakaman Ayah Taehyung.

Taehyung adalah temanku dan aku benci dia kehilangan ayahnya secara tidak terduga. Jimin meyakinkanku bahwa Taehyung akan baik-baik saja setelah aku menangis begitu aku mendengar berita itu. Aku tidak mengenal Tuan Kim jadi satu-satunya alasan aku untuk menangis adalah karena aku mengalami masalah hormonal yang disebut baby blues. Atau setidaknya itulah yang dikatakan dokterku.

Rasa ingin menangis yang tak terkendali hilang pada hari aku bisa mengencangkan celana jeans lamaku tanpa masalah.

Aku telah masuk ke kamar Yunwu dan mengguncangnya selama satu jam sementara dia tidur, sesuatu yang menurut dokter anak-nya tidak boleh aku lakukan. Itu akan memanjakannya. Aku ingin mengingat hari-hari ini. Dia akan segera berlarian di sekitar rumah.

Ketika Yunwu menginjak usia satu bulan, aku turun tangan dan memberi tahu Jimin bahwa sudah waktunya kami pergi ke suatu tempat bersamanya.

Jimin setuju bahwa dia harus mengatasinya dan kami menghabiskan lebih dari satu jam mengumpulkan semua persediaannya hanya untuk pergi makan malam di klub. Pada saat kami tiba di rumah, aku sangat lelah sehingga ku pikir itu tidak sepadan. Kami hanya bisa tinggal di rumah sampai dia disapih. Kemudian pada pikiran itu aku langsung menangis karena aku adalah ibu yang buruk.

Jimin membawa Yunwu dan menidurkannya untukku sementara aku pergi mandi. Aku terlambat tidur. Aku perlu berhenti menyusui Yunwu di malam hari seperti yang disarankan oleh dokter anak, tapi aku lemah dan terus menyerah. Aku harus menghentikannya.

Aku keluar dari kamar mandi dan berdiri di depan cermin. Pinggulku lebih lebar sekarang. Aku yakin itu akan selalu seperti ini. Aku mengenakan semua pakaian sebelum hamil tetapi aku tidak terlihat seperti dulu lagi. Tubuhku adalah tubuh ibu sekarang.

"Sial. Aku sudah berusaha untuk tidak melihatmu telanjang karena aku berusaha keras untuk tidak mengambil tindakan sendiri tapi sialan... kau cantik."

Mendengar hasrat dalam suaranya membuat keajaiban bagi harga diriku. Aku ingin merasa seksi lagi. Aku ingin seks lagi. Kami memiliki dua minggu lagi sampai janji dengan dokterku. Aku tidak yakin aku bisa bertahan selama itu.

Aku berbalik dan menghampirinya. Seks mungkin terlarang tetapi aku memastikan priaku bahagia. Aku berjinjit dan menempelkan bibirku ke bibirnya lalu menggigit bibir bawahnya. Aku lelah menjadi manis dan romantis. Aku ingin menjadi buruk.

Aku melepas bajunya dan mencium dadanya sambil tersenyum sendiri saat napasnya tersengal-sengal dan dia menjambak rambutku. Aku melepas jinsnya dan mendorongnya ke sekitar pergelangan kakinya bersama dengan celana boxernya. Ereksinya menonjol dengan bangga dan mulutku berair.

Fallen Too Far (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang