57

202 26 3
                                    

-Jimin-

Aku akan membunuh Hoseok Hyung pada saat dia tidur. Atau mungkin saat ini di tempat umum dengan banyak saksi mata. Aku membanting tongkat golfku dan caddy segera mengambilnya, itu adalah hal yang bagus. Aku benar-benar siap untuk melempar sesuatu.

“Hana? Benarkah Hyung? Kau bertanya pada Hana?” Aku menggeram, memandang ke depan melewati Hoseok dan melihat Hana yang sedang melakukan check in dan menunjuk ke arah kami.

“Kita memerlukan anggota baru. Kau membuat Hyunji marah sehingga kita kekurangan orang saat ini. Yang lain sudah diambil semua. Hana ingin bermain, jadi apa masalahnya?” Hoseok hyung memberikan tasnya kepada caddy dan memandangku dengan tatapan yang menjengkelkan.

Yeorin adalah sebuah masalah besar. Aku tidak mengatakan pada dia bahwa Hana akan berada di timku karena aku sama sekali tidak tahu. Sekarang kalau dia melihat kami, dia akan berpikir bahwa aku berusaha menyembunyikan itu darinya. Aku perlu mencari Yeorin.

“Bisakah aku mengambilkan air untuk kalian bertiga?” Seorang gadis berambut merah pembawa kereta minuman yang namanya tidak bisa kuingat itu bertanya kepada kami.

Membayangkan bahwa Taehyung tidak akan memberikan Yeorin kepadaku. Membuatku sedikit terbantu. Aku bisa menjelaskan hal ini pada dia nanti dan dia bisa melihat bahwa ini sama sekali bukanlah sebuah kesalahan.

“Ya, tolong, Soo-ya,” Hoseok hyung membalasnya.

Dia memberikan sebuah senyuman berkilau kepada gadis itu dan gadis itu mengedipkan bulu matanya. Mungkin saja Hoseok hyung sudah tidur dengan gadis ini. Kalau tidak, mungkin nanti malam.

“Berikan satu pada si pemarah itu juga. Dia perlu mengisi cairan di tubuhnya.” Hoseok hyung bercanda.

“Siap untuk melakukan sesuatu yang hebat?” Hana bertanya, berjalan ke arah kami.

Tidak, aku sekarang siap untuk menemui Yeorin dan menjelaskan ini. Aku menoleh ke belakang ke arah gadis pembawa kereta minuman itu.

“Dimana kelompok Yeorin berada?” Aku bertanya pada dia.

Dia memasang sebuah wajah yang cemberut. “Apa aku tidak cukup bagus?”

“Ya, sayang, kau sempurna. Tapi dia hanya tertarik pada Yeorin. Tidak ada hal lain.” Hoseok hyung menjelaskan, mengedipkan matanya pada gadis itu. Dan gadis itu kembali memandang Hoseok hyung.

“Dia ada di kelompok pertama. Aku rasa Kim sajangnim ada di dalam grup itu. Taehyung-ssi. Minji-nim mengatakan sesuatu mengenai sajangnim yang meminta Yeorin.” Gadis itu menjawab dengan senyuman tanda puas.

Taehyung adalah seorang yang brengsek. Aku tidak meragukannya lagi.

“Selamat pagi Hana. Maaf tapi kita sedang memiliki Jimin yang dalam kondisi mood yang buruk bersama kita saat ini.” Hoseok hyung mengatakan itu saat menyapa Hana yang bahkan kulupakan bahwa dia berada di kelompok kami saat ini.

“Aku bisa melihatnya. Aku akan membuang rasa tidak enak yang kurasakan dan menganggap bahwa Yeorin adalah wanita yang dia kejar setelah meninggalkanku sendirian tanpa penjelasan apapun saat itu.”

“Kalau dia mengejar seorang wanita, maka ya, itu adalah Yeorin.” Hoseok hyung merespon.

Aku mengabaikan mereka berdua dan mulai berjalan ke arah garis depan saat aku melihat grup pertama memukul bola. Kereta Yeorin juga ditarik menjauh pada saat yang sama.

Sialan.

“Apa kau bisa tenang? Bukan Yeorin yang cemburu. Itu kau,” Hoseok hyung menggerutu kemudian meneguk air minumnya.

Fallen Too Far (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang