-Yeorin-
Jimin selanjutnya menarikku masuk ke dalam kamarku sampai pintu di belakang kami tertutup dan dia sedang duduk di ranjangku denganku di pangkuannya.
Aku marah pada awalnya tapi aku sudah membaik sekarang. Dia telah melawati situasi yang mengerikan dan Hyunji jadi marah. Aku yakin Taehyung senang disana tidak terjadi drama yang membuatku terlibat.
“Jim, aku bersumpah semuanya baik-baik saja. Aku baik-baik saja,” Aku menyakinkannya, menangkup wajahnya di tanganku.
Berurusan dengan Hyunji dan kebenciannya adalah salah satu dari masalah di sini. Aku tahu itu dan aku harus hidup dengan itu jika aku menginginkan Jimin di hidupku.
Dia mengeleng kepalanya. “Tidak ada yang baik tentang hari ini. Aku seharusnya tidak pernah setuju untuk makan siang dengannya disana tadi. Aku tahu yang lebih baik. Aku seharusnya tidak pernah percaya bahwa dia akan jadi orang normal. Aku benar-benar minta maaf, Rin. Aku bersumpah kepadamu itu tidak akan pernah terjadi lagi.”
Aku menutup mulutnya dengan mulutku dan mendorongnya ke ranjangku.
"Aku sudah bilang padamu semuanya baik-baik saja. Berhenti meminta maaf," Aku berbisik di bibirnya.
Tangan Jimin meluncur naik ke bajuku dan menemukan bra-ku yang sekarang berukuran dua size lebih kecil. Talinya menekan ke dalam kulitku setelah ku pakai seharian. Dia melepasnya lalu menjalankan tangannya diatas kulit yang ada di bekas tekanan bra yang sakit.
“Kau membutuhkan bra baru,” katanya, menyapukan jemarinya maju mundur diatas punggungku membuatku merinding karena kenikmatan.
“Mmmm jika kau berjanji melakukan itu setiap malam aku akan baik-baik saja,” Aku menyakinkan dia, membungkuk untuk mencium dia kembali.
Jimin menarik diri.
“Kenapa kau tidak memberitahuku?” Jimin bertanya dengan suara yang terluka.
Memberitahunya apa?
Aku menaruh tanganku ke sisi lain kepalanya dan mengangkat diriku sendiri agar berada diatasnya.
“Apa yang harus kukatakan padamu?” tanyaku, bingung.
Jimin menyelipkan tangannya di sekitar sisiku hingga tangannya bergeser di bawah payudaraku dan aku lupa kami sedang berbicara. Rasanya begitu nikmat. Mengerang, aku mendorong dadaku ke tangannya dan aku bersiap untuk memohon.
“Kulitmu terpotong karena bra sialan ini, Rin. Kenapa kau memakainya? Aku harus membelikanmu yang baru. Aku akan membeli yang baru sebelum kau pergi kemanapun.”
Dia masih tetap membahas tentang bra-ku.
“Jim, aku ingin kau menyentuhku sekarang. Jangan khawatir tentang bra-ku. Hanya…” Aku menundukkan kepalaku turun dan membuat gigitan kecil di bahunya dan menciumnya turun sampai ke dadanya.
“Betapa pun nikmatnya ini terasa kau tidak bisa mengalihkanku. Aku ingin tau kenapa kau tidak memberitahuku kalau bra sialanmu ini menyakitimu. Aku tidak ingin kau tersakiti.”
Aku mengangkat kepalaku dan mengamatinya. Dia cemberut. Ini sangat menganggunya. Tidak ada yang pernah khawatir tentangku seperti ini. Aku tidak terbiasa. Hatiku membengkak dan aku menggapai ke bawah dan menarik bajuku dan braku lepas.
“Oppa. Aku membutuhkan bra baru. Yang satu ini sudah terlalu kecil. Maukah kau membelikannya satu untuk-ku? Kumohon?” Aku mengodanya saat tangannya naik keatas dan menangkup payudara bengkakku membuat celana dalamku lebih basah.
“Payudara yang sempurna ini perlu untuk dirawat. Aku tidak bisa membayangkan kalau mereka kesakitan,” Jimin menyeringai kepadaku, “Kecuali dirikulah yang menyebabkan sakit itu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Too Far (PJM)
Romance(completed) Yeorin baru saja berumur dua puluh tahun. Yeorin adalah putri ayah tiri Jimin yang baru. Yeorin masih naif dan polos karena menghabiskan tiga tahun terakhir merawat ibunya yang sakit. Tapi untuk Park Jimin yang berusia dua puluh tujuh...