10

345 33 6
                                    

Yeorin.

Minji-nim tidak senang aku pindah ke ruang makan. Dia ingin aku di lapangan. Dia juga ingin aku mengawasi Seonjoo. Menurut Seonjoo, dia tidak bersama Seokjin-ssi lagi.

Seonjoo bertemu dengan Seokjin-ssi untuk minum kopi karena dia menelponnya dua puluh kali sore itu. Seonjoo bilang padanya jika dia hanya menjadi rahasia kecil maka itu sudah berakhir. Seokjin-ssi meminta dan memohon, tapi menolak untuk mengakui Seonjoo ke lingkaran pertemanannya maka Seonjoo mencampakkannya.

Aku begitu bangga.

Besok adalah hari liburku dan Seonjoo sudah datang mencariku untuk memastikan kami jadi pergi ke club.

Tentu saja kami jadi. Aku butuh seorang pria, pria mana saja untuk mengeluarkan Jimin dari pikiranku.

Aku mengikuti Baekhyun sepanjang hari. Dia melatihku. Baekhyun menarik, tingginya hampir sama dengan Jimin, karismatik dan dia gay. Para anggota klub tidak tahu ini sama sekali. Baekhyun main mata dengan wanita tanpa malu-malu. Mereka benar-benar menikmatinya. Baekhyun akan melihat kembali padaku dan mengedipkan mata ketika seseorang akan berbisik hal-hal nakal di telinganya.

Pria itu seorang playboy dan ahli dalam hal itu.

Setelah jam tugasnya selesai kami kembali ke ruang istirahat staff dan menggantung celemek hitam panjang yang harus di pakai di atas seragam kami.

"Kau akan jadi brilian, Yeorin. Para pria menyukaimu dan para wanita terkesan olehmu. Tidak bermaksud menyinggungmu Yeorin-a, tapi gadis dengan rambut hitam pekat seperti milikmu biasanya tidak bisa berjalan lurus tanpa cekikikan."

Aku tersenyum padanya. "Begitukah? Aku tersinggung dengan komentar itu."

Baekhyun memutar matanya dan mengulurkan tangan untuk menjitak kepalaku.

"Tidak, kau tidak tersinggung. Kau tahu kau adalah gadis nakal yang mengejutkan."

"Mulai mendekati pelayan baru, hyung?" Suara Taehyung yang familiar bertanya. Baekhyun memberinya senyum sombong.

"Kau tahu lebih baik dari itu. Aku punya rasa tertentu." Baekhyun membiarkan suaranya memelan menjadi bisikan seksi saat matanya menelusuri ke tubuh bawah Taehyung.

Aku melirik Taehyung yang cemberut dengan tidak nyaman dan aku tidak bisa menahan tawa. Baekhyun bergabung denganku.

"Senang membuat pria normal menggeliat." Baekhyun berbisik di telingaku, lalu memukul pantatku dan berjalan keluar pintu.

Taehyung memutar matanya dan berjalan masuk ke dalam ruangan setelah Baekhyun pergi. Sepertinya, dia menyadari pilihan seksual Baekhyun.

"Apakah kau menikmati harimu?" Tanya Taehyung sopan.

Aku menikmati hariku. Sangat. Itu pekerjaan yang jauh lebih mudah daripada berpanas-panasan di luar berurusan dengan para pria tua yang suka mengintai sepanjang hari.

"Ya. Menyenangkan. Terima kasih untuk memungkinkanku bekerja di sini."

Taehyung mengangguk. "Terima kasih kembali. Sekarang, bagaimana kalau kita pergi merayakan promosimu dengan makanan China terbaik di pantai?"

Taehyung mengajakku keluar lagi. Aku harus pergi. Taehyung akan menjadi pengalih perhatian. Taehyung bukan tipe kelas pekerja yang aku cari tapi siapa bilang aku akan menikah dengannya dan melahirkan bayinya?

Sebuah gambaran dari Jimin berkelebat dalam pikiranku dan ekspresi tersiksanya tadi malam. Aku tidak bisa membiarkan diriku untuk berkencan dengan seseorang yang dia kenal. Jika Jimin benar bersungguh-sungguh pada apa yang dia katakan kemudian aku harus menjaga jarak aman dengannya. Aku tidak termasuk di dalam dunia itu.

Fallen Too Far (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang