😍😐😣🤤😛😖😭😡🤒🤫
Sakit sih, tapi belum seberapa ko.
Cuman friend-zone doang kan?
Ayo semangat!***
Gelang hitam berbandul love perak yang sudah lama sekali Fadil siapkan. Rasanya, seperti senang dan hancur di satu waktu. Senyuman seseorang yang Fadil bayangkan sekarang, perlahan-lahan mulai menghilang. Bersamaan dengan senyum di wajahnya. Fadil termenung.
Ka Reina
Jadi, gimana?
Lo bisa kan bantuin gue?Marah. Tapi Fadil siapa bisa marah? Ingin sekali Fadil melampiaskan semuanya. Tepat di hari ini juga Fadil berniat mengungkapkan perasaannya. Namun ia malah mendapat chat dari Reina. Senyum tidak ikhlas Fadil mengambang.
Sedari tadi, tangannya menggenggam gelang itu sembari menatapnya. Sementara notif yang terus bermunculan dari Reina, hanya Fadil baca.
Beberapa saat kemudian, sesosok perempuan dengan kardigan biru langit berjalan kearahnya. Yang tengah menduduki motor sedari tadi. Menunggu orang itu keluar.
"Sorry lama!" Sial. Senyum Syahla malah terbit. Ingin sekali rasanya Fadil memaki dirinya sendiri. Yang sudah semudah itu jatuh cinta.
"Engga lama. Cuman lama bangett." Cibirnya mengalihkan pandangan. Syahla mendelikan matanya saja.
"Mau kemana sih emang?" Tanya Syahla yang tentu saja kebingungan. Bayangkan, hari ini adalah hari selasa. Malam rabu lebih tepatnya. Dan besok sekolah biasa. Tidak ada acara apapun. Lagi, ia dan Fadil tidak membuat janji apa-apa. Namun, dengan tiba-tiba, Fadil mengajaknya keluar. Untung Syahla gabut.
Menaiki motor Fadil, mereka kemudian melaju menuju tempat yang memang Syahla tau. Puncak Bintang. Syahla jadi teingat beberapa kenangan tentang tahun baru disana. Juga pemandangan Kota Bandung malam yang sangaat indah. Jangan lupakan gemerlap bintang yang bisa dilihat dengan jelas. Syahla menyukainya.
Mereka duduk di bukit kecip yang menghadap persis menuju kota. Semilir angin malam menerpa wajah Syahla. Namun Syahla sama sekali tidak kedinginan karena tentunya, setusuk jagung bakar tengah dilahapnya. Lagi, ada manusia sehangan Fadil di sampingnya.
"Jagung bakar ada kenangannya ga sama Ferro?" Tanya Fadil tiba-tiba. Syahla mendongak. Kemudian menggeleng pelan.
"Kenapa?"
"Bagus aja. Berarti kalo lo makan jagung bakar, ga akan inget Ferro. Ingetnya gue." Jawab Fadil cuek. Syahla tertawa ringan.
"Eh tapi ada cerita sih dikit. Jadi gini, waktu pas kelas empat SD nih, kan ada camping kepramukaan gitu, nah......"
Mata Syahla berbinar. Suaranya nampak sedikit menggebu-gebu. Meskipun suaranya tidak begitu lantang, namun Fadil merasakan semangat yang Syahla berikan di ceritanya. Intonasinya jelas juga ekspresi yang sangat penuh. Sebegitu kerenkah Ferro di mata Syahla?
"Ngakak kann?" Seru Syahla di akhir kalimat. Fadil hanya tersenyum simpul. Memperhatikan setiap gerakan yang syahla ciptakan. Sial, ia rasa, sekarang nampaknya hatinya jatuh pada wanita di sampingnya itu.
"Terus, kalo bahas camping nih, Ferro juga pernah lindungin gue dari kucing liar! Lo tau kan gue......" Syahla kembali melanjutkan kisahnya. Dengan sesekali menatap Fadil antusias. Sementara, Fadil tidak bisa mencerna kata-kata Syahla. Yang terlintas di pikirannya hanya bagaimana Syahla menciptakan senyum dan cara orang itu tertawa. Fadil sudah gila.
![](https://img.wattpad.com/cover/191746602-288-k742960.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Between Us (On Going)
Teen FictionKuberitahu kamu satu ya. Orang akan mengatakan cerita atau tokoh disini sedikit "menye-menye". Ya. Ini hanyalah kisah "menye-menye" beralaskan drama.Terlebih aku pastikan kamu, akan bosan oleh sesuatu didalamnya. Bahkan bingung, karena bukan hanya a...