SBU-35

46 16 1
                                    

Obsesimu mengalahkan tulusmu
Cintamu yang awalnya biru
Berubah menjadi abu
Hanya karena asumsi kelabu
Yang membawamu ke sudut kalbu
-Starlla Halizatunnisa



Alo gaiseuh!

Nyanyi dulu!!!

Kusuka dirinya
Mungkin aku salah
Namun apakah mungkin
Kau menjadi miliku

Kau pernah menjadi
Menjadi miliknya
Namun salahkan bila
Kupendam rasa ini







Ai kamu!








Vote dulu anjay!



















Ai kamu!




















Asdfghjkl😄

***

Almira membawa beberapa lembar line up yang telah diambilnya menuju gor. Namun ia malah kelupaan papan susunan acaranya sehingga membuatnya harus kembali ke Ruang OSIS untuk mengambilnya. Sampai disana dan setelah mengambilnya, Almira kembali berjalan menuju gor.

"Mir." Panggil Langit membuat Almira langsung menoleh.

"Gue dipanggil sama Bu Sefi." Tanpa harus menjelaskannya, Almira sudah mengerti kalau guru rempong itu pasti menyuruhnya untuk berlatih kembali.

"Terserah." Jawab Almira yang hanya melanjutkan langkahnya. Ia terlalu malas untuk berdebat dengan Langit. Langit mengerti, Almira pasti sedang kesal. Jadi ia juga memilih untuk pergi menuju tempat yang berlawanan arah dengan Almira.

Almira yang enggan pusing pusing memikirkan Langit mencoba menghibur dirinya dengan bersenandung. Hari ini, PORAK hanya beberapa pertandinga saja. Itupun sudah final. Menandakan bahwa besok ia tidak harus berlelah lelah lagi di gor melainkan di tempat lainnya seperti kelas. Yang jelas perlombaan besok tidak akan dilaksanakan di gor sehingga ia tidak akan mendapatkan shift dengan tempat yang penuh oleh ocehan macam gor.

Almira menaikan alisnya ketika melihat Sakti yang melintas di depannya. Melewatinya begitu saja. Mungkin Sakti masih marah kepadanya karena hal kemaren. Tapi itu juga bukan salah Almira. Padahal kan, Almira sudah memintanya untuk pulang duluan saja. Tapi Sakti malah tetap menunggunya.

Almira mempercepat langkahnya agar Sakti ataupun temannya yang lain tidak melihatnya. Ia bahkan menundukan kepalanya tanpa melihat apapun yang ada di depannya. Sialnya ia malah menabrak seseorang yang tak lain adalah Sakti.

"Nggak mau minta maaf apa?" Tanya Sakti dengan wajah yang dibuat sedatar mungkin. Almira menggaruk tengkuknya.

"Eh, maaf." Ucapnya menahan kegugupannya. Kenapa jadi gugup gini sih? Batin Almira kesal.

"Cowok kemaren siapa? Spesial banget kayanya." Tanya Sakti to the point. Tadi malam ia tidak bisa tidur karena terlalu penasaran dengan Langit.

"Langit." Jawab Almira singkat kemudian melangkahkan kakinya.

"Oh jadi itu yang namanya Langit!" Seru Sakti membuat Almira langsung berbalik menatapnya.

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang