SBU-76

28 9 0
                                    

Plis vote 😢
Komen juga 😭

***

Terus melangkah...melupakanmu
Lelah hati perhatikan sikapmu
Jalan pikiranmu buatku ragu
Tak mungkin ini tetap bertahan

Perlahan mimpi terasa mengganggu
Kucoba untuk terus menjauh
Perlahan hatiku terbelenggu
Kucoba tetap jalani hidup

Engkau bukanlah segalaku
Bukan tempat tuk hentikan langkahku
Usai sudah semua berlalu
Biar hujan menghapus jejakmu

Reina nampak melompat-lompat mengikuti alunan musik. Mulutnya ikut bernyanyi tak lupa dengan tangan yang mengayun-ayunkan handphone dengan kilatan. Menganggap seolah-olah itu adalah sebuah light stik.

Starlla pun sama. Ia ikut bernyanyi tapi tidak seheboh Reina. Ia hanya bernanyi sambil meresapi lirik itu. Mengingat lagu itu seolah ditunjukkan untuknya agar tak lagi memikirkan Alfa dan sepenuhnya memikirkan Randy.

Sementara Syahla bernyanyi riang tanpa beban. Menganggap bahwa ia tengah berada di konser artis favoritnya sambil berpegangan tangan dengan Fadil yang juga ikut bernyanyi mengikuti nada.

ENGKAU BUKANLAH?
Segalaku!!!!
Bukan tempat tuk HENTIKAN LANGKAHKU!
Usai sudah semua berlalu
Biar hujan menghapus jejakmu!!!!!

Merasa berhasil, Almira menatap kesatu titik yang sudah menjadi pusat perhatian kini.

"Lo mau nggak jadi pacar gue?" Tampak Langit menyodorkan setangkai bunga pada Abel tanpa ekspresi. Yang sudah jelas sekali bahwa ia sama sekali tidak ikhlas memberikan pertanyaan itu. Namun, gelap malam dan riuh orang-orang yang saling bersorak dan bersiul, membuat yang ditanya histeris dan menganggap hal ini sangat romantis.

"Gue mau!" Jawab Abel keras sambil mengambil bunga itu dari tangan Langit. Sorakan demi sorakan kembali terdengar sementara suara Almira benar-benar susah untuk keluar sekarang. Matanya perih menahan tangis. Dadanya sesak dengan pemandangan itu. Namun petikan gitar Sakti tak juga berhenti, membuatnya harus tetap bersuara.

ENGKAU BUKANLAH SEGALAKU!
BUKAN TEMPAT TUK HENTIKAN LANGKAHKU
USAI SUDAH SEMUA BERLALU
BIAR HUJAN MENGHAPUS JEJAKMU!!!

Benar saja, seolah alam sangat peka dengan keadaan, langit menurunkan titikan airnya yang kemudian menjadi semakin deras. Orang-orang yang tengah menikmati pergantian malam itu, kebingungan mencari tempat berlindung. Juga dengan Almira yang sedang kalang kabut karena orang-orang sudah berlarian mencari tempat beratap.

"Cepetan! Kesini!" Seru Randy menarik Starlla kedalam saung besar yang sudah cukup dipenuhi beberapa orang itu. Starlla berdiri dengan tangan yang melingkar di bahunya sendiri untuk menghangatkan badan. Juga untuk membuat Randy peka dan melepaskan jaketnya untuk dia. Namun Randy malah cuek saja menatap buliran air hujan tanpa memperhatikan Starlla.

Merasa kesal karena diabaikan, Starlla menedang tulang kering Randy membuat yang ditendang mengaduh kesakitan.

"Aduuuh! Lo jahat banget sama pacar sendiri! Baru aja sweet ngasih gue kejutan! Sekarang di KDRT in!" Seru Randy lebay.

"Salah sendiri ga peka." Jawab Starlla kesal. Randy menatap kearahnya bingung. Namun tau jika Starlla tengah kedinginan.

"Kalo dingin, bilang yang bener." Ucap Randy tersenyum jahil. Starlla membuang mukanya kesal. Dia pikir, setelah mengucapkan kalimat itu, Randy akan memberikannya jaket. Namun ia masih cuek saja.

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang