SBU-49

42 13 1
                                    

Hujan ini aku berjanji
Tak akan ada lagi hati yang terluka.
Baik hatiku,hatimu, atau hatinya.
-Something Between Us











Ekhem. Tau lagu ini ga?
Yang tahu legend nih. 😊

Sudah aku temukan
Api nafas ini untuk siapa
Telah aku dapatkan
Alasanku ke kali syurga
Jiwaku menemukan hati memilih untuk bicara
Tentang cahaya yang nyata
Kebajikan merubah dunia....

Seperti bintang
Cahayanya bersinar terang
Menjadi harapan
Kepada misteri masa
Tak pernah hilang untuk jiwa yang abadi
Meyakini nuraniku





















Vote ye








.







Asdfghjkl😎

***

"Cepetan! Mumpung ada orangnya!" Seru Almira mendorong pelan punggung Syahla. Semenjak tadi, mereka berdua menunggu seseorang untuk berbicara di kantin. Siapa lagi kalau bukan Sakti. Syahla sudah memberi tahu rencana kejutan itu pada 3 temannya. Tinggal teman-teman Fadil saja yang perlu diberitahu.

"Gue malu!" Jawab Syahla bersembunyi di punggung Almira.

"Ish! Cepetan! Pake malu segala! Malu apaan sih. Udah mumpung ada. Tujuan kita diem disini kan buat ngomong sama tuh human!" Desak Almira. Syahla menelan air liurnya menatap Sakti. Dari tampangnya saja Sakti sudah seperti preman. Caranya berpakaian pun sama seperti anak-anak geng pada film-film yang biasa Syahla tonton.

"Gue takut." Ucap Syahla meneguk habis air minumnya. Almira mendelik kesal. "Dia adik kelas lo elah. Si Sakti doang. Baik kooo. Udah sana cepetan!" Seru Almira. Syahla masih mematung. Ia memang anak yang cukup ramah namun dalam bersosialisasi, ia masih kalah dengan Starlla yang mendapat julukan dingin itu. Syahla tidak mengikuti eskul atau organisasi apapun. Ia terlalu nolep dan di pikirannya hanya ada belajar dan belajar. Ia senang mendapatkan banyak teman tapi enggan mencari teman. Ia mau bergabung di eskul madding pun karena bujukan Almira dibantu oleh guru-guru BK dengan alasan menambah nilai.

"Mir...." Panggil Syahla pelan.

"Hah?" Jawab Almira malas.

"Temenin." Pinta Syahla cengengesan. Dengan kesal, Almira menarik tangan Syahla menuju meja dimana disitu ada Sakti dan teman-temannya. Termasuk Fadil.

"Sakti. Ada yang mau gue omongin." Seru Almira tepat saat ia sampai di meja Sakti. Sakti yang tengah mengunyah batagornya langsung menengadahkan kepalanya.

"Ngomong aja." Jawabnya kembali fokus dengan makanannya.

"Nggak disini. Ke tempat lain." Seru Almira lagi. Teman-teman Sakti termasuk Fadil mulai menyorakinya. Sakti meneguk habis minumannya lalu berdiri menatap teman-temannya. "Duluan." Ucapnya pergi menyusul Almira dan Syahla untuk berjalan menjauhi kantin.

"Cepetan ngomong." Suruh Almira yang geram dengan sikap sahabatnya itu. Syahla cengengesan menatap Sakti dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan kikuk.

"Itu, jadi.........................gue mau bikin kejutan buat ulang tahunnya Fadil. Gue mau minta bantuan lo sama temen-temennya Fadil yang lain. Lo bisa bantu dan ikut ramein suasana kan? Sekalian ajak temen lo yang satu lagi." Jelas Syahla.

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang