Something Between Us (On Going)

SBU-38

Rindu hanya menunggu waktu
Sebatas rasa yang tak berujung
Yang terasa hanyalah pilu
Kemudian terhempas di sudut kalbu
-Something Between Us

Alo guys!

Nyanyi dulu.

Perasaan ini
Tak bisa ku bendung lagi
Tak bisa ku tahan lagi
Untuk katakan kucintaaa kamu

Semoga kau dan aku
Ditakdirkan jadi satu
Kau menikah dengan aku
Jadilah pasanganku....

Ai kamu!

Vote dulu anjay!!!

Ai kamu

Asdfghjkl😅

***

"Oh my good Syahlaaaaa! Gelang lo lucu banget! Ko gue kaya pernah liat gitu ya?" Seru Reina menarik narik tangan Syahla.

"Liat deh Star! Lucu banget kan!" Tambahnya masih menatap gelang itu berbibar binar. Sementara Syahla hanya diam saja. Sebentar lagi pasti akan tercyduk jika ia menggunakan gelang couple dengan Fadil.

"Iya. Lucu." Komentar Starlla yang sependapat dengan Reina.

"Tapi ko bandulnya bulet sih? Nggak ada yang lebih estetik lagi gitu?" Tanya Almira.

Syahla semakin bingung saja menjawab pertanyaan mereka.

"Oh ya! Gue pernah liat si Fadil pake gelang ini! Bandul sama warnanya persis banget!" Seru Reina terlonjak senang. Sementara Almira menatap Syahla penuh tanda tanya.

"Iya. Orang gue dikasih juga!" Jawab Syahla akhirnya.

"So sweet banget. Gelangnya couplean. Ada apa nih?" Tanya Almira menggoda Syahla.

"Apaan sih cuman temen juga." Jawab Syahla memandang kearah lain. Ke jendela yang mengarah keluar kamar Starlla. Ia mengerutkan keningnya kala melihat seseorang yang sedang menatap kearahnha juga. Ia nampak duduk di motor ninja merah yang sangat Syahla kenali. Tapi untuk apa dia disini? Dan lagi, dari jauh pun matanya nampak kosong.

"Ngeliatin hantu lo ya?" Seru Almira melemparkan boneka beruang Starlla ke kepala Syahla.

"Orang lo hantunya!" Seru Syahla membuat mereka jadi tertawa.

"Hah? Ada hantu? Dimana hantunya dimana? Gue takut banget sama hantu! Jangan jangan gue di datengin lagi mendiangnya Michael Jackson! Soalnya kemaren malem gue ghibahin dia sama adek gue!" Seru Reina panik. Membuat tawa lagi lagi terpecah. Tak terkecuali dengan tawa Starlla yang kembali menggelegar tanpa beban.

Suara motor yang dinyalakan, membuat Syahla kembali menoleh kearah luar jendela. Ia melihat orang yang juga melihatnya tadi, pergi mengendarai motornya dari sana.