SBU-25

77 15 1
                                    




Alo gays!
Nyanyi dulu.....

Senyumanmuu....😊
Yang indah bagaikan candu🍨
Ingin terus ku lihat walau🌑
Dari jauh....🗼

Sekarang akupun sadari..💌
Semua hanya mimpiku yang☁
Berkhayal akan bisa bersamamu...💑

Erere
Turutututututut

Ai kamu!

Vote dulu anjay

Ai kamu!!

Assdffghjkl😊

***

"Liat Almira?" Tanya Langit to the point membuat yang ditanyanya hanya mengedikkan bahu bingung.

"Biasanya dia berangkat duluan ko sekarang nggak masuk yah?" Reina menghampiri keduanya.

"Telepon coba!" Ucap Syahla.

"Udah. Gak diangkat tapi." Jawab Langit segera menjauh dari sana.

"Tu orang kenapa?" Tanya Reina terheran heran kala melihat Langit yang uring uringan sendirian. "Keperluan OSIS kali." Jawab Syahla santai. Reina hanya mengangguk angguk.

"Rei! Ada yang nyari!" Seru Fania membuat Reina segera beranjak dari sana. Tidak hanya Reina, Syahla juga ikut keluar. Ia penasaran dengan siapa yang tengah mencari sahabatnya.

Syahla menganga lebar kala menjumpai adegan yang amat sangat..........

Itu adalah Rafif.

Ia Rafif. Masih inget kan? Dia adalah ketua geng turun temurun Dallas. Ia juga orang yang hampir saja mencelakai Reina saat menjadi mc DEMOS dengan melemparkan sesuatu ke arah lapangan. Lebih parahnya lagi, sekarang ia malah berjongkok di depan Reina dengan membawa sebuket bunga mawar yang berwarna warni.

Reina histeris. Mendapati kejadian yang benar benar membuatnya dejavoo. Ia masih melotot lebar ke arah bunga yang disodorkan Rafif ke arahnya. Ia mengingat mimpinya. Rafif? Lalu jalan raya? Lalu zombie? Helikopter? Ferro? Dan....dan Syahla????

Ia mencoba mengatur napasnya saat melihat orang orang yang nampak histeris sama sepertinya. Bisa bisanya orang seperti Rafif malah bersikap seperti itu pada Reina. Parahnya lagi, Dallas adalah musuh terbesar bagi OSIS. Terbalik. OSIS adalah musuh terbesarnya Dallas. Jika Dallas dengan mudahnya menaklukan musuh-musuhnya baik geng dalam sekolah maupun luar. Tapi tidak untuk OSIS.

"Gue suka sama lo." Ucap Rafif yakin.

Reina masih kaku di tempat. Mimpi anehnya malam ini benar benar terjadi begitu mirip. Lagiankan ia sudah punya Ferro. Reina menarik napasnya. Ia ingin sekali berteriak ataupun segera berlari dari sana, namun bayangan mimpi tadi malam seakan akan terputar kembali di otak Reina sehingga malah membuatnya terdiam.

"Rei," Syahla menyenggol lengan Reina untuk memastikan bahwa orang di sebelahnya ini baik baik saja.

Reina menoleh sebentar lalu kembali menatap Rafif dengan bunganya itu.

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang