SBU-51

50 13 1
                                    

Seharusnya kita memang lebih mengenal lebih jauh. Masih banyak tentang diriku yang tidak kamu ketahui. Begitu pula sebaliknya.
-Fadil Risqullah






Bila nanti saatnya tlah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersama di tengah terik dan hujan
Berlari kesana kemari dan tertawa

Namun bila saat berpisah telah tiba
Izinkan ku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan di ujung waktu
Sudilah kau temani diriku....



















Mon maap di vote dulu ya.


















🚫cerita ini sudah tidak tersedia karena anda belum vote🚫















Apasi GJ












Asdfghjkl😘.

***

"Ko seenaknya gini sih?" Tanya Starlla yang suaranya menjadi sedikit tinggi akibat kesal dan bingung. Saat sedang makan tadi, ia mendapati tugas dari kepala sekolah untuk membuat 3 proposal sponsor sekaligus untuk acara Camping bulan desember nanti. Ia sangat kesal ketika deadline yang ditentukan untuk menyelesaikan proposal itu adalah 5 hari lagi dan ia baru diberi tahu sekarang.

Masalahnya, membuat proposal sponsor bukanlah hal yang mudah. Ia harus meminta persetujuan anggota dan sponsor yang akan dimintai dana. Belum, ia harus mengetahui konsep acara secara keseluruhan agar bisa menyusunnya secara menarik dan dapat disetujui oleh sponsor. Belum lagi, ia juga harus mendapatkan tanda tangan kepala sekolah yang hampir tidak pernah ada di sekolah. Selalu pergi entah kemana dengan alasan sibuk.

"Gue juga kaget waktu denger berita ini kemarin Star. Dan semua anggota sekarang lagi uring-uringan ngerjain tugasnya." Jelas Almira membuka lacinya untuk mencari stempel. "Acaranya Desember, sekarang udah Oktober. Harus bener-bener disiapin. Kita perlu dispen besok buat selesaiin proposal, susunan acara sama rundownnya, anggaran biaya, konsep, sama rincian perbendaan. Sisanya yang lain-lain bisa dicicil. Yang paling penting adalah proposal lo." Tambahnya.

"Perusahaan yang mau dikirim proposal udah ditentuin?" Tanya Starlla.

"Udah. Perusahaan SIM card, Susu, sama lapak online. Gue arahin yang lain dulu ya!" Jawab Almira memberi pengumuman kepada seluruh anggota OSIS untuk berkumpul di RUMOS. Starlla mengacak rambutnya pelan. Tugas OSIS memang selalu dadakan dan mendesak.

"Starlla! Dipanggil Bu Ina ke ruang guru. Katanya ada contoh proposal sponsor yang bisa lo liat." Seru Reina membuat Starlla segera berjalan menemui Bu Ina.

Perlahan, semuanya mulai bekerja. Membuat susunan acara, rundown, dan semua yang perlu dikerjakan sejak jauh-jauh hari. Sementara Starlla masih menyusun proposalnya sebaik mungkin agar nampak menarik dan diterima oleh perusahaan yang nantinya akan dijadikan sponsor. Diantara semuanya, Starlla yang sedikit lebih pusing. Ia sudah menyusun kepanitiaan, konsep, dll. Hanya saja harus menunggu susunan acara dan anggaran biaya yang dibuat oleh anggota lainnya. Terntu saja ini membuatnya muak.

Waktu terus berjalan. Awalnya RUMOS yang dipenuhi oleh anak-anak OSIS yang sibuk bekerja, kini hanya tinggal Starlla sendirian di depan laptopnya. Ia harus merapihkan kembali proposal yang ia buat. Padahal hari sudah amat sangat sore. Sekolah pun sudah sepi. Tinggal satu proposal lagi yang harus ia rapihkan. Contoh proposal Bu Ina dan dua proposal lainnya sudah selesai. Tinggal dimintai tanda tangan. Namun betapa terkejutnya saat ia tidak menemukan map hitam yang menjadi tempat proposal itu. Ia mencarinya hingga ke pojok RUMOS namun nihil.

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang