SBU-61

40 13 0
                                    

Sekarang kita memang bulan dan bintang
Namun apakah suatu hari nanti salah satu diantara kita akan menjadi matahari?
Kuharap tidak.
-Almira Rubyanti









Aku dan kamu
Kita tercipta tuk menjadi satu
Hal yang kutahu
Cinta takkan kemana-mana bila
Kita berdua
Kita bercanda
Kita bahagia
Sederhana








Bahagia sederhana itu kala kamu auto read chat aku terus langsung ngetik.
Apalagi kalo bacanya sambil komen, vote,kan rame.















***

"Eh dasar lo gila ya? Pake bilang-bilang gue sama Fadil pacaran segala! Hoax tuh namanya! Lo ketularan si Abel apa gimana?" Hujat Syahla saat hendak memasuki rumahnya namun melihat Langit yang tengah menaiki motornya menunggu Almira membuatnya langsung berjalan ke rumah Langit. Ia dan Langit memang tetangga dekat. Hanya ada satu rumah di tengahnya yang memisahkan. Langit yang langsung dihujani pertanyaan seperti itu hanya menatap Syahla cuek tanpa merasa bersalah. Sementara Almira yang tidak mengerti topik hanya menatap keduanya bergantian.

"Bukannya emang pacaran?" Tanya Langit cuek.

"Sok tau lo! Pake bilang-bilang sama Ferro lagi!" Jawab Syahla lepas kendali.

"Gue nggak ngasih tau. Dia yang nanya." Ucap Langit tetap santai. Syahla membelalakan matanya kesal juga bingung. Untuk apa Ferro bertanya?

"Terus kenapa lo jawab gue sama Fadil pacaran?" Tanya Syahla kesal.

"Karna lo sama dia deket. Lagian kenapa kalo Ferro taunya lo berdua pacaran? Kan dia juga udah pacaran sama si Reina." Jawab Langit. SEKAKMAT sudah Syahla. Benar juga, ia tidak mungkin menjelaskan kepada Langit. Sementara Almira yang nampaknya sudah mengerti topik pembicaraan ikut bingung. Kenapa juga Ferro harus menanyakan tentang Fadil?

"Ya kan namanya hoax. Mau siapapun yang denger ya tetep aja hoax. Ga bener itu namanya!" Celetuk Almira. Syahla menatapnya senang.

"Nah tuh kan tau! Sekarang kalo gue bilang sama Almira kalo lo pacaran sama Abel gimana coba?"

"Ya gue keberatan lah." Jawab Langit datar.

"Nah gue juga gitu. Keberatan kalo gue dibicarain yang engga-engga!" Seru Syahla.

"Gue keberatan karna gue suka sama Almira. Kalo lo nyebar-nyebar berita gue pacaran sama Abel ke orang lain ya nggak masalah." Tembal Langit lagi. Wajah Syahla memanas hingga menimbulkan warna yang merah padam. Nampaknya Langit mengetahui perasaanya pada Ferro. Bodoh juga karena kenapa Syahla harus marah-marah kepada Langit tadi.

"Kan gue udah bilang. Yang namanya hoax mau siapapun yang dengernya. Tetep aja hoax. Dan cewek itu nggak suka dibicarain yang nggak bener. Alias bohong!" Seru Almira mencari cara agar Langit berhenti memojokkan Syahla. Syahla mengacungkan jempolnya pada Almira.

"Lo jadi nganter gue apa engga? Kalo engga gue mau main aja ke rumah Syahla." Tambah Almira agar perdebatan ini segera berakhir.

"Lo harus pulang. Udah sore." Jawab Langit yang tanpa pamit menjalankan motornya meninggalkan Syahla yang siap mengumpat.

"Huuu dasar bucin." Gerutu Syahla menendang kaleng di depannya.

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang