SBU-8

102 20 2
                                    

Masih dengan Raga yang sama
Namun hati yang berbeda

-Starlla Halizatunnisa

***

"Jadi lo bisa dengerin kan omongan gue?"

"Udah gue jelasin itu cuman fitnah Langit!"

"Semuanya nggak akan mikir gitu, kalo lo nggak ganjen Almira."

"Gue nggak ganjen Langit! Lo lebih percaya sama sumber itu daripada sama penuturan gue sendiri?"

"Nggak gitu Almira, tapi sekarang kalo lo nggak jalan sama dia, berita kaya gitu nggak akan ada!"

"Waktu itu gue terpaksa Langit! Gue nggak enak nolaknya gimana."

"Dan lo dengan mudahnya nolak gue nganterin lo sampe parkiran?"

"Itu beda urusan Langiiiiit. Lo bisa nggak sih ngertiin gue?"

"Bisa. Kalo lo juga bisa ngertiin gue."

Almira memutar bola matanya kesal. Berita itu benar benar telah menyebar luas. Bahkan sampai seorang Langit pun membacanya.

"Tau ah gue mau balik!" Seru Almira menekuk wajahnya sambil melangkahkan kaki untuk menjauh dari sana. Langit sama sekali tidak menahannya. Ia malah membiarkan Almira pergi begitu saja. Benar benar lelaki yang tidak peduli.

***

Ingatlah pelangi pasti selalu datang.
Disaat hari hari hujan yang melarutkan sejuta kecerahan.
Warna warna melengkung itu pasti akan mengembalikan kecerahan itu. Dan,
Kuberikan pelangi ini hanya untukmu.

R.A

Surat itu datang lagi. Entah kenapa kali ini keadaan hati Starlla benar benar persis seperti di surat itu. Ia sedang membutuhkan pelangi untuk mewarnai hidupnya.

Dulu, ia dan Alfa adalah teman baik, sampai pada akhirnya pertemanan itu berakhir karena Alfa mengatakan cinta. Mereka memang mengakhiri pertemanan itu dan mengubahnya menjadi berpacaran. Cukup lama mereka melewati hari hari indah. Alfa seolah memberikan cahaya di hidup Starlla. Starlla juga bisa menjadi dirinya. Seseorang yang sewot dan penuh omongan. Tukang nyindir, ceria, spontan, kepo, kekanak kanakan, manja, tapi tetap pada posisi dan waktunya. Sampai suatu saat Alfa mulai berubah. Membalas chatnya lama, telat berjanjian, cuek dan sedikit galak, dan semua itu terjawab saat Starlla tidak sengaja melihat Alfa yang tengah berpelukan dengan seorang perempuan di depan rumahnya.

Saat itu, tanpa meminta penjelasan pasti, Starlla berlari dan mengurung diri di kamarnya sampai 3 hari dan selama 3 hari itu juga Alfa sama sekali tidak datang untuk menengoknya ataupun sekedar menanyakan keadaannya. Hingga hari ke 4 disaat Alfa datang dan menanyakan ada apa dengan Starlla, disitulah Starlla berubah drastis. Ia memutuskan hubungan mereka, mencoba lost kontak, menjadi orang yang dingin tanpa ekspresi, cuek dengan berita dan gosip gosip tentang dirinya. Sampai saat memasuki bangku SMA, dimana ia bertemu dengan orang orang yang menjadi sahabat baiknya kali ini. Ia bisa melupakan semuanya dan kembali berekspresi meskipun, tidak seperti dulu lagi, setidaknya ia masih bisa tertawa ataupun mengomel.

Dan

Dan

Dan

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang