SBU 95

7 4 1
                                    

Saranghaeyo





***

Syahla pusing. Benar-benar dibuat pusing dengan celotehan Reina yang tiada hentinya. Demi apapun tidak apa-apa jika yang dicelotehkan Reina mengenai pelajaran. Syahla berani sumpah. Namun yang terus saja gadis itu celotehkan adalah Ferro, Ferro. Dan Ferro.

Sekali lagi Syahla bersumpah jika tidak apa-apa jika yang Reina ributkan mengenai Ferro yang cueklah, ga romantislah. Dan segala macam Reina ceritakan selama ini. Namun demi kerang ajaib, Syahla menebalkan telinganya mendengar Reina yang terus membujuknya untuk mengakui perasaannya.

Apa Reina tidak tau?

Syahla sedang dilanda kebingungan abadi. Tolonglah!!!!

"Syah...plisss. Gue ga akan marah ko....jujur ya? Gue beneran butuh jawaban lo. Ada misi yang harus gue kerjain!" Pinta Reina memohon. Syahla memijat pelipisnya. Apa tidak bisa ya, seharii saja Reina tidak membuatnya kesal?

"Syahla. Gue-"

"Lo jangan oon ya? Waktu itu kita udah sepakat ga bahas ini looh Reina!"

"Oke. Tapi gue gabisa Syah! Kita memang harus bahas ini. Lo tau kan? Gue ga suka dibohongin Syahla!"

"Gini, lo lagi marahan ya sama Ferro? Lo sayang kan sama dia? Jadi gaada gunanya lo minta jawaban dari gue. Lagian udah gue bilang, gue ga suka sama. Ferro!" Tekan Syahla kesal. Reina mengusap wajahnya sendiri. Tatapannya memelas meminta jawaban yang lebih dan lebih.

"Gue udah putus sama Ferro. Dia sukanya sama lo!"

Syahla tercengang. Apalagi ini? Rasanya Syahla ingin tenggelam saja di Danau Toba. Atau kalau bisa, di Samudera Atlantik saja.

"Maksud lo?"

"Gue tau lo ga tuli Syahla. Gue udah putus sama Ferro. Karena yang dia suka lo!"

"Lo diputusin? Keterlaluan banget di Ferro!"

"Engga Syahla. Gue yang minta putus."

Syahla jengah. "Lo? Lo otaknya kemana sih! Lo begonya udah tingkat teratas, gue ga ngerti. Gue yang janji kan sama lo. Kalo Ferro ga akan pernah ninggalin lo, dan lo yang bilang kalo lo sayang banget sama dia! Lo maunya apa sih? Kambing hitamin gue? Seolah-olah lo putus karena gue, gitu?" Syahla gedeg sekali. Benar-benar gedeg. Jika saja Reina adalah salah satu spesies wortel. Mungkin sudah Syahla jadikan sup dari sekarang juga.

"Ferro ga ninggalin gue. Gue yang ninggalin dia! Kalian saling suka. Gue gamau jadi penghalang." Jawab Reina mantap. Syahla memutar bola Matanya.

"Terserah lo." Final Syahla kesal. Tentu ia kesal. Kesal sekali! Entah apa yang mendasarinya harus kesal. Padahal itu semua keputusan Reina. Reina dan Ferro lah yang menjalin hubungan. Tapi masih dengan kekesalan yang membuat Syahla tidak bisa berpikir jernih, ia melangkahkan saja kakinya dari sana. Dengan emosi yang tersulut tentunya. Dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Reina tersenyum getir. Menatap punggung Syahla yang menjauh. Mengapa sahabatnya ini susah sekali dibujuk? Padahal sebentar lagi Ferro benar-benar akan pergi jauh. Dan akan menjadi sebuah penyesalan besar jika ia gagal mempersatuka perasaan Syahla dan Ferro sebelum Ferro pergi.

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang