SBU-68

48 13 6
                                    

  ***

"Sekali lagii, gue minta maaf yah. Mamah sama papah emang gitu dari dulu!" Ucap Reina menundukkan kepalanya.

"Santay aja." Jawab Rafif yang padahal dihatinya menyimpan sejuta kekesalan. Namun masih takut untuk bertindak apapun. Yang jelas satu pembelajaran yang ia dapatkan hari ini. Ia tidak boleh macam-macam lagi dengan Reina.

"Lo nggak demam kan? Kalo ada yang sakit bilang yah!" Seru Reina lagi. Ia menempelkan punggung telapak tangannya di dahi Rafif. Membuat jantung Rafif tak karuan. Apa Reina memang manusia yang tidak peka? Rafif pernah mengungkapkan perasaannya di depan umum, ia bahkan dengan jelas mangatai Ferro dihadapan Reina, dan mengantarkan juga menunjukkan sikap manisnya. Tapi Reina sama sekali tidak peduli. Dan lagi? Sekarang ia malah menempelkan tangan halus itu di dahinya. Membuat wajah mereka berderdekatan dan Rafif bisa melihat mata indah Reina.

Rafif menepis kasar tangan Reina. "Jangan pegang-pegang gue tanpa ijin." Ucapnya mengalihkan padangannya dari Reina.

"Iiih! Gue kan cuman takut lo kenapa-napa!" Jawab Reina kesal.

"Jaketnya kalo udah selesai dicuci cepet balikin. Itu jaket berharga." Ucap Rafif. Reina mengangguk cepat. "Iya-iya. Lo kapan pulangnya?" Tanya Reina polos. Tanpa menjawabnya, Rafif segera tancap gas darisana.

***

Akhirnya, hari yang ditunggu Starlla tiba juga. Ia menyiapkan sesuatu untuk Randy. Sebungkus coklat favori Randy, dan sepatu bermerek yang bisa dibilang bagus. Ia bahkan rela berhias cantik untuk hari ini. Meski pakaiannya memang terbilang simpel. Ya itulah Starlla. Ia tidak suka pakaian yang ribet dan glamor.

Ia menatap foto Randy kecil yang ia dapatkan dari media sosial Randy. Rencananya, foto itu akan diselipkan di surat yang terdapat pada kotak kado untuk Randy.

 Rencananya, foto itu akan diselipkan di surat yang terdapat pada kotak kado untuk Randy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Maah! Starlla berangkat yah!" Seru Starlla.

"Yaa hati-hati! Titip salam ya buat keluarganya Kalfa!" Seru mamahnya.

"Starlla bukan mau ke rumah Alfa mah. Tapi ke rumah Randy." Jawab Starlla datar.

"Loh? Katanya mau ke ulang tahun pacar kamu?" Tanya mamahnya bingung.

"Iya. Ulang tahun pacar Starlla. Randy namanya." Jawab Starlla menekan nama Randy.

"Oalah! Mamah kira si Kalfa! Yaudah sana pergi!" Seru mamahnya lagi.

"Ini juga mau pergi." Gumam Starlla kesal. Ia sangat kesal karen ibunya yang satu ini selalu saja lupa jika nama pacarnya adalah Randy. Bukan Alfa. Mamahnya selalu saja menyebut-nyebut nama Alfa di setiap obrolan. Starlla jadi kesal sendiri.

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang