SBU-34

61 15 6
                                    

Aku merindukan pelangi
Selagi dia pergi
Karena hanya pelangi
Yang mampu mewarnaiku lagi
-Something Between Us

Alo gaiseuh!!!

Nyanyi dulu....

Seperti bintang
Indah matamu
Andaikan sinarnya
Untuk aku

Seperti ombak
Debar jantungku
Menanti jawabanmu



Ada yang lagi menanti?








Oh.


Sama.





Saya juga engga.

Ai kamu!





Vote dulu anjay!




Ai kamu!!!





Asdfghjkl😉

***
S

tarlla berjalan mengendap endap. Bukan apa apa, pasalnya ia tengah membawa seekor kucing untuk mengejutkan Syahla yang sedang berdiri di dekat gerbang menunggunya.

Sebenarnya Starlla juga bingung kenapa ia membawa kucing itu untuk mengejutkan Syahla. Tapi ia memang butuh sedikit hiburan pagi ini. Ia terlalu kesal atas perdebatannya dengan Alfa tadi malam. Starlla juga bukan tipikal orang yang dengan mudahnya meminta maaf. Jadi, setelah kepergian Alfa tadi malam, ia langsung berbaring di kamarnya. Hatinya memang sedikit kesal tapi ia bukan orang yang memilih untuk berlarut larut dalam kesedihan. Walaupun ia menjadi dingin juga berawal dari sebuah kesedihan.

Mungkin saja mengejutkan Syahla dengan kucing akan meningkatkan moodnya untuk hari ini. Jadi, saat ia menemukan seekor kucing di perempatan jalan tadi, Starlla membawanya. Di pikirannya, Syahla akan terkejut dan reflek memeluk Mang Dadang yang kebetulan sedang menjaga gerbang.

Satu langkah.

Dua langkah.

Tiga langkah.

DOR!!!!

"AYAMM AYAM MAMAH!" Teriak Syahla ketika seekor kucing melompat kearahnya begitu saja. Bukannya memeluk Mang Dadang seperti yang diharapkan Starlla, namun ia malah reflek menarik lengan Fadil yang kebetulan akan memasuki sekolah bersama Alfa dan Sakti. Merasa terkejut, Fadil ikut berteriak dan bersembunyi di belakang tas Starlla.

Seketika itu semuanya diam.Hingga satu detik kemudian tawa terpecah dimana mana.

"Lo ngapain pake nyumput segala?" Seru Sakti tak bisa menahan tawanya.

Fadil yang langsung menjauh dari Starlla langsung menunjukan cengirannya saja.

"Eh maap Ka. Ehe." Ucap Fadil yang masih cengengesan. Sementara Syahla masih tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Ia masih sibuk mengatur napasnya.

"Kaget?" Tanya Fadil yang terdengar mengubah nadanya.Syahla mengangguk angguk. Namun kemudian genggaman tangan Fadil yang membawanya menjauh dari sana cukup menenangkannya. Tidak biasanya Fadil membawanya pergi begitu saja tanpa bertaya. Terlebih ketika Fadil menggenggam tangannya. Anehnya, Syahla malah merasa nyaman nyaman saja.

Melihat Syahla yang pergi dengan Fadil, terciptalah keheningan mendadak.

"Alfa." Panggil Starlla berat. Ia tidak mau melakukan ini tapi ia lebih tidak mau jika hubungannya kembali renggang dengan Alfa. Sudah cukup baginya harus bersikap seolah olah cuek dengan keadaan dan memendam semuanya sendiri. Ia harus mengalahkan gengsinya.

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang