SBU-19

77 17 3
                                    

I'am not beatifull queen
I'am just beatifull me

-Reina Finarja

Asldbwoamdod jskapqpndbzmalapmaksbduslf hfsilwmakskdnsnskaaoq

👆 itu artinya happy reading yah!






Dalam sekejab, kumpulan itu bubar. Entah kembali ke rumahnya masing masing, menjalankan aktivitas rutinnya, ataupun tetap berdiam di bandara sambil menatap langit yang nampak kosong tanpa awan, tanpa pesawat dan tanpa layang layang.

"Lo yakin masih mau disini?" Tanya Almira.

Reina mengangguk seadanya. "Gue masih pengen disini." Raina mengulangnya. "Lo kalo mau ke sekolah ngurusin acara, duluan aja. Proposal udah jadi ko. Biar gue disini dulu nemenin Reina." Ucap Stralla. Ada semburat kekhawatiran di mata dinginnya.

"Rei, gue duluan yah! Lo pulang cepet. Terus makan! Inget pesan Ferro." Seru Almira kemdian melangkahkan kakinya menuju ke arah Langit yang sudah menunggunya.

"Lo berpikir gak sih kalo Syahla suka sama Ferro?" Tanya Reina menatap kosong hiruk pikuk orang orang disana. Starlla terkejut namun tetap berusaha menyembunyikannya.

"Lo dapet pemikiran konyol gitu darimana?" Tanya Starlla menyilangkan kakinya sambil menyadarkan kepalanya.

"Ferro juga suka sama Syahla." Reina beropini lagi.

"Makin lama makin ngawur aja. Makan yu! Gue yang bayar nih." Ucap Stralla nampak muak dengan ucapan Reina. Sejujurnya, ia juga dapat merasakan sesuatu diantara keduanya, namun ia tidak begitu peduli sehingga menepis jauh pikiran itu. Mengutamakan persahabatan tentunya.

Starlla dapat merasakan hal berbeda itu semenjak TOD di rumah Almira. Dimana dengan lantangnya Reina mengakui menyukai Ferro dan disitu ia melihat kejanggalan di mata Syahla. Sejak saat itu, Starlla selalu memperhatikan Syahla, Ferro dan Reina. Namun, masalahnya dengan Alfa dan Almira membuatnya melupakan itu dan tenggelam ke dalam masalahnya sendiri.

"Gue lagi nggak selera makan Star." Ucap Reina lemah. Starlla menarik tangannya dengan sigap. "Yaudah lo liatin gue makan aja." Ucapnya.

"Starlla." Panggil Reina lirih.

Starlla menatapnya sayu. Sambil mengangkat dagunya malas.

"Laper."

"Nii bocah maunya apasih? Untung sahabat." Seru Starlla menarik tangan Reina untuk segera menjauh dari sana.

"Beneran dibayarin kan?" Tanya Reina.

"Iya....ih dasar urat kuda!" Seru Starlla kesal. Reina hanya tertawa pelan nampak terhibur dengan sikap Stralla.

***

Syahla tidak dapat menahan dirinya. Setelah pesawat itu lepas landas, ia segera pergi dari sana tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia hanya merasa butuh tempat bersandar meskipun boneka sekalipun.

Di luar bandara, nampak Fadhil dengan kedua tangannya yang memegang sepatu Syahla yang ia lepas tadi. Fadhil berdiri disana dengan seringai khasnya yang membuat siapapun beranggapan bahwa cowok ini manis.

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang