Hey taiyo
Masih jaman ya?
Awokafordd***
Reina menatap satu persatu manusia yang tengah berdiri dengan wajah tegang. Batinnya bernafas lega. Kala menyaksikan tugas yang selama ini ia geluti sudah terselesaikan bahkan di depan mata.
Pihak sekolah akhirnya menyetujui usulannya juga Syahla untuk mengadakan razia dadakan secara sembunyi-sembunyi. Dan ditemuilah, Rafif beserta jajarannya yang tertangkap basah menyimpan sejumlah obat-obatan terlarang di tasnya.
Bukan hanya razia tas, tes urin juga air liur juga diadakan dadakan dan sudah terbukti, jika tujuh belas banyaknya pria berjajar di depannya dipastikan bersalah.
Sebagian besar diantara mereka merupakan anggota Dallas. Mungkin sekitar sebelas orang, dan sisanya merupakan anak-anak penyendiri yang digosipkan broken home.
"Akhirnya...." Gumam Syahla lega. Ia menatap Reina senang. Seakam bebannya di dunia ini sudah selesai. Tentu saja karena ia tidak harus lagi menjadi agen konyol yang uring-uringan setiap harinya.
"Dengan berat hati, mau tidak mau, pengedar narkoba seperti Fian, Angga, dan Dion. Harus dijebloskan ke penjara. Juga dikeluarkan dari sekolah. Dan untuk Rafif, Mondi, sisanya. Kalian juga korban karena termasuk pecandu, dan tidak ikut menyebarkan, kalian akan direhabilitasi. Masalah dikeluarkan atau tidak, masih bisa dipertimbangkan." Keputusan Bu Ina bisa disimpulkan dengan jelas. Jika Fian, Rafif dan manusia menyebalkan lain akan out dari sekolah. Meski hanya untuk beberapa saat.
"Kita bisa main bebas lagi Syah!" Bisik Reina. Syahla dan Reina benar-benar tidak bisa menyembunyikan wajah senangnya.
Rafif berjalan mendekat. Kearah Reina. Semua murid yang tertangkap sudah diarahkan untuk berjalan menuju truk tentara besar yang sengaja disewa untuk mengantarkan tersangka menuju kantor kepolisian.
Reina mengangkat alisnya bingung ketika mendapati tangan Rafif yang mengampirkan jaket denim dengan jaitan logo Dallas, the beatles, dan logo-logo bermakna lain disana.
"Titip jaket gue, sampe gue balik. Ini jaket berharga." Ucapnya mantap, sebelum akhirnya mengikuti barisan, untuk menaiki truk tentara. Reina menahan nafasnya sebentar.
"Kenapa harus gue?" Syahla mencubit lengan Reina pelan. "Ga peka aja terus. Tu human suka sama lo bego!" Seru Syahla gemas.
Reina mengalihkan pandangannya, menatap truk tentara yang sudah berjalan semakin menjauh. Perasaan apa ini? Ferro cepat kembali!
***
"Gue lega banget gays! Yuhuuuu!" Syahla merebahkan dirinya di kasur milik Starlla. Ia memejamkan matanya. Mulutnya tidak berhenti tersenyum. Ia merasa sedikit bersyukur sekarang. Dari masalah Fadil juga tugasnya sudah selesai.
"Biangkerok udah out!" Tambah Almira menghirup udara malam dari jendela kamar Starlla.
Seperti bisa, mereka tengah berkumpul bersama disana. Dan bahkan spesial untuk malam itu, mereka menginap.
"Lo semua tau nggak? Abel sama Langit putus anjir!" Seru Starlla. Ia bukan orang yang suka membicarakan masalah orang lain, namun kali ini, sepertinya boleh.
Almira mendongak. "Serius lo?"
"Gue kira lo udah tau. Waktu itu pas lo nyusulin Starlla sama Syahla ke UKS, abel tuh kaya nangis gitu, dan ternyata pas ditanya katanya dia diputusin Langit." Terang Reina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Between Us (On Going)
Novela JuvenilKuberitahu kamu satu ya. Orang akan mengatakan cerita atau tokoh disini sedikit "menye-menye". Ya. Ini hanyalah kisah "menye-menye" beralaskan drama.Terlebih aku pastikan kamu, akan bosan oleh sesuatu didalamnya. Bahkan bingung, karena bukan hanya a...