SBU-63

44 14 8
                                    

Biar saja tanpa kepastian
Walau di ambang kebingungan
Setidaknya tak ada kesakitan
Walau memang akan terasa perlahan
Perlahan-lahan
-Almira Rubyanti










Tak bisa hatiku menafikan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak!
Matamu terus pancarkan sinarnya

Apa yang kita kini telah rasakan
Menagapa tak kita coba tuk satukan?
Mungkin cobaan untuk persabatan
Atau memang sebuah takdir Tuhan












Ada yg ngalamin?












Ngalamin sit? HAHAHAHAHA
Ketawa dulu








Vote yah makasih 🙆🙌











Asdfghjkl😷

***

"Langit." Panggil Almira pelan. Ia sudah sampai di depan rumahnya sekarang. Yang dipanggil hanya berbalik menaikan kedua alisnya. Almira menarik napas panjang dan menghembuskannya. Ia menunduk.

"Besok hari selasa yah?" Tanyanya. Sungguh bodoh karena hanya kalimat itu yang dapat diucapkan. Langit menatapnya bingung.

"Iya. Kenapa emangnya?" Tanya Langit.

"Udah selasa rabu ya?" Tanya Almira lagi. Ia merutuki dirinya sendiri. Bodoh sekali karena tentu saja itu pertanyaan yang sangat sangat gila. Tapi itu sudah merupakan kode yang amat sangat keras. Jika Langit peka maka ia akan mengetahui maksud sebenarnya omongan Almira.

Langit hanya mengangguk. Ia masih menatap Almira lekat. Penuh tanda tanya.

"Yaudah deh bagus. Gue masuk dulu ya! Udah sore banget! Lo hati-hati ya! Makasih udah dianterin dadah!" Seru Almira mengibas-ibaskan tangannya sambil berlari membuka pintu. Namun ia malah terjeduk karena saking gugupnya.

"Lo nggak papah?" Tanya Langit. Almira tersenyum kikuk.

"Engga! Gue masuk dulu ya!" Seru Almira memasuki rumahnya sambil menutup pintunya keras-keras. Ia duduk dibalik pintu rumahnya lemas. Sambil memegangi jidatnya yang baru saja terjeduk ujung pintu.

"Bego bego bego! Kenapa jadi kikuk gini sih! Kan tadi udah latihan ngomongnya gimana!" Rutuk Almira kesal.

"Lo ngapain disini? Dapet nilai nol lagi ya?" Seru Bang Alji mengagetkan Almira.

"HAHAHA. Tu jidat kenapa? Habis tawuran lo?" Tanya Bang Alji lagi.

"Bodo amat! Gue mau makan!" Jawab Almira berlari menuju ruang makan.

Sementara diluar, Langit masih menatap pintu yang ditutup Almira kuat-kuat. Ia sudah mengerti dari awal arah pembicaraan Almira kemana. Ia sendiri sudah memutuskan akan membircarakannya besok dengan Almira.

"Oooh pantesan kaya orang gila! Habis dianter pacarnya!" Gumam Bang Alji kala membuka pintu dan yang dilihat adalah Langit.

***

ICIQIBUNG (122+)

AyamBucin
@AlmiraTarub

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang