Apa yang selalu ada akan kalah
Dengan yang tiba tiba kembali?
-Syahla LatifahAlo gays!!!
Nanyi dulu!
Jangan datang lagi cinta
Bagaimana aku bisa lupa
Padahal kau tau keadaanya
Kau bukanlah untukkuJangan lagi rindu cinta
Ku tak mau ada yang terluka
Bahagiakan dia
Aku tak apa
Biar aku yang pura pura
Lupa.......Ai Kamu!
Vote dulu anjay!
Ai kamu!!
Asdfghjkl😄
***
"Semangat Fadil!! Ayo semangat!!! Iya cepet lari Gadil! Eh Gadil. Fadil maksudnya semangaaaat!! Ah dikit lagi! Ferro cepetan!!! Iya iya masuk! Huuuuuuuuh!" Seru Syahla bersemangat. Ia bahkan tidak lagi mementingkan imegnya meskipun kanan kiri adalah adik dan kaka kelas. Ia juga tidak peduli akan tatapan tatapan tidak suka dari suporter lain. Yang penting ia seru hari ini.
"Lo nyemangatin Fadil apa Ferro?" Tanya Almira yang tiba tiba ada di sebelahnya.
"Fadillah! Ngaco lo! Orang yang lagi tandingnya juga Fadil." Jawab Syahla sambil menerawang kembali kata katanya tadi. Sepertinya tidak ada yang salah.
"Ooh gue salah denger kali!" Ucap Almira yang kemudian pergi dari sana menuju meja acara. Syahla jadi kikuk sendiri. Bagaimana jika Almira tidak salah dengar? Bagaimana jika Reina mendengar? Ah tidak mungkin, Reina ada di seberangnya tengah sibuk mencatat poin. Jadi tidak mungkin. Syahla masih mencoba bodo amat dengan omongan Almira barusan. Masa sih ia salah ngomong?
"Ayo Fadil semagaaaat!" Seru Syahla lagi. Hingga melupakan perbincangan singkatnya dengan Almira.
***
Akhirnya acara untuk hari ini selesau juga. Namun banyak yang harus dekerjakan misalnya membereskan gor, evaluasi, dan latihan drama untuk beberapa anggota OSIS yang kelasnya menampilkan drama.
Starlla meneguk habis satu botol minumannya dengan cepat. Ia begitu haus hari ini. Walaupun jarang berbicara bukan berarti ia tidak akan merasa haus. Suasana gor yang sangat panas adalah salah satu faktornya. Ia melirik jam tangan hitam miliknya. Menunjukkan waktu 14.55. Sebentar lagi jam 3. Namun entah ada apa yang mengganjal di batin Starlla.
Ia mengecek gor bahkan mengelilinginya. Tidak ada yang ketinggalan atau kelupaan. Ia mengecek loker di ruang OSIS. Tidak ada surat surat ataupun hal janggal. Evaluasi juga sudah berakhir. Sudah saatnya ia ke kelas dan berkumpul bersama yang lain untuk latihan drama. Tapi tetap saja ada pro dan kontra antara batin dengan pikirannya.
Starlla mencoba mengingat ingat namun susah. Hingga akhirnya, tangan kanannya reflek mengambil surat yang ia simpan di saku dalam blazernya.
Ya. Starlla lupa akan seseorang yang sudah memintanya untuk menemuinya di pintu penghubung rahasia dekat kantin. Ia segera berlari. Tidak ada batasan waktu yang terdapat di surat itu memang, namun jam yang sudah menunjukkan pukul 15.12 membuatnya ragu anak itu masih ada disana. Pasalnya jika sudah menunjukkan pukul 14.45 sekolah sudah harus sepi. Dikecualikan jika memilili ijin khusus seperti rapat OSIS atau latihan drama seperti ini misalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Between Us (On Going)
Teen FictionKuberitahu kamu satu ya. Orang akan mengatakan cerita atau tokoh disini sedikit "menye-menye". Ya. Ini hanyalah kisah "menye-menye" beralaskan drama.Terlebih aku pastikan kamu, akan bosan oleh sesuatu didalamnya. Bahkan bingung, karena bukan hanya a...