SBU-20

71 16 0
                                    

Kita hidup berdampingan
Namun tanpa hubungan
Semua tentangmu hanya bayangan
Hingga akhirnya menjadi angan angan
-Something Between Us

Ajskdlspqidnxmalqp!!!








Starlla berjalan malas menghadapi seribu racauan yang dikeluarkan dari mulut Reina. Sejak kemarin, Reina benar benar kacau. Starlla yang memang bukan tipikal orang yang peduli, hanya acuh tak acuh menanggapinya. Untung saja orang disebelahnya ini adalah sahabatnya. Jadi, ia masih bisa menerimanya. Walaupun jelas jelas ia menunjukan wajah tidak ikhlasnya.

"Star, katanya yah kalo orang ldran pasti gak bakal langgeng. Kalo itu bener gimana? Kalo gue sama Ferro gak langgeng gimana?" Reina masih meracau.

"Percaya aja sama omongan orang sih lo! Kalo lo sama dia sama sama nggak macem macem ya pasti bakal langgeng lah!" Starlla menanggapinya.

"Tapiiii Starlaaaa! Cewek cewek di Jakarta pasti pada cantik. Gue pasti kalah cantik sama mereka! Apalagi Ferro kan ganteng, jago basket, tinggi, pinter lagi! Kalo ntar ada cewek yang lebih cantik dari gue gimana? Terus dia suka sama Ferro gimana? Terus Ferronya juga terpikat gimana?........."

"Bomat ah, neting mulu lo!" Seru Starlla kesal sambil berjalan mendahului Reina.

"Lah kan ditinggal kan! Udah ditinggal pacar, sekarang ditinggal sahabat! Besok gue ditinggal apa lagi? Masa iya gue ditinggal sama nyawa gue? Mati dong. Anjir kan jadi pusing gue!" Reina menggaruk kepalanya sambil berlari menyusul Starlla.

***

Almira melirik benci ke arah orang di sebelahnya. Setelah kesiangan kali ini, ia bahkan masih beraninya kabur dari hukuman dan memilih kantin sebagai tempat persembunyiannya.

Orang itu bahkan menunjukan wajah tanpa bersalahnya. Ia sama sekali tidak peduli dengan tatapan orang yang tengah berdiri menatapnya penuh kebencian dan, nampak tersengal sengal napasnya.

"Lo mau sampe kapan ngeliatin gue?" Celetuknya sambil menaikan kaki kananya ke meja. Benar benar tidak sopan!

"Sampe lo nyadar kalo lo tuh salah!" Jawab Almira kesal.

Ia nampak tersenyum miring. "Lo mau nunggu gue nyadar apa kesalahan gue. Nggak guna banget. Sampe lo nangis 5 abad juga gak akan kelar." Ucapnya remeh. Kali ini ia mengeluarkan batang rokoknya.

"Lo belum nyelesaiin hukuman lo dan sekarang lo mau ngelanggar lagi?" Kali ini Almira menaikan suaranya karena kesal. Sementara orang di depannya hanya tertawa kecil.

"Urusannya sama lo apa?"

"Ya kar-"

"Karna lo peduli sama gue?" Potongnya. Almira menahan napasnya.

"Lo buang tu rokok. Terus lo lanjutin hukuman lo ke lapangan. Beres kan?" Almira menekan kata katanya. Sakti tersenyum miring sambil berjalan mendahului Almira.

"Lo mau kemana?" Almira berteriak.

"Aneh. Tadi katanya di suruh ke lapangan lanjutin hukuman. Gimana sih." Jawab Sakti tanpa menoleh.

"Buang dulu rokoknya!" Lagi lagi Almira berteriak.

"Ini permen. Bukan rokok." Jawab Sakti memasukan batang permen mirip rokok itu ke dalam mulutnya. Membuat mata Almira membulat sempurna dan bungkam di tempat.

Something Between Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang