Sebelum membaca, tolong beri masukkan kalian dong dengan cerita ini, karena sedang butuh banget masukkannya untuk cerita ini, karena jika tidak menarik akan saya tarik dari wattpad
Tami pun segera berkemas, karena Sanusi sudah menunggu dirinya sedari tadi. Seluruh penghuni kos mengadakan pesta perpisahan di salah satu villa di dekat pantai milik keluarga Randu. Seperti teman-teman di kafe. Seluruh orang yang berada di kos sudah Tami anggap seperti keluarga. Mereka yang beberapa tahun ini selalu hadir dalam susah dan senangnya. Menjadi penyemangat di kala ia ingin menyerah dari mimpinya.
Mereka dengan sifat uniknya sudah menjadi warna warni tersendiri di hari-hari Tami. Tami menyapu seluruh sudut kamarnya. Kamar yang beberapa tahun ini ia tempati. Segala memori seperti adegan di sebuah film seakan muncul di kepalanya. Tami menghela napas panjang. Terima kasih, Bu. Akhirnya aku bisa merasakan bagaimana hidup sesuai mauku, gumamnya.
Hari ini adalah hari terakhir Tami tinggal di kos. Ia harus kembali melanjutkan hidupnya. Selain itu, ia juga harus mempertanggung jawabkan pilihannya di hadapan keluarga besar Bagaskara. Ya, Tami sudah merencanakan ini semua. Setelah lulus dari universitas, ia berniat akan menceritakan semua kebohongan yang ia lakukan pada Sekar dan Syarif. Tami pun sudah memperkirakan apa konsekuensi yang harus ia tanggung nantinya.
Sebuah notifikasi pesan muncul di ponselnya. Ternyata itu dari Didam. Pria itu meminta Tami mengirimkan foto Lulu. Yah, Didam si pria paling sempurna itu audah berpacaran dengan Lulu si manusia polos. Permintaan Didam kali ini bukanlah yang pertama. Semenjak Didam merasakan jika ia menyukai Lulu, semenjak itu pula pria itu sering menanyakan kabar Lulu padanya.
Awalnya Tami sudah memperingatkan Didam, jika ia hanya bermain-main saja dengan Lulu, sebaiknya pria itu mundur saja. Karena Tami yang merupakan teman dekat Lulu tidak akan membiarkan temannya itu tersakiti oleh pria mana pun termasuk Didam. Terlebih, Didam si sempurna dan Lulu si polos, bagaikan langit dan bumi. Tami takut salah satunya akan tersakiti nantinya dari hubungan ini. Tetapi dengan penuh keyakinan, Didam berjanji pada Tami tidak akan menyakiti Lulu dan akhirnya Tami pun mendukung hubungan mereka, walaupun sejujurnya ia maaih ragu.
Sanusi kembali mengingatkan Tami, jika waktu mereka untuk berangkat sudah hampir tiba. Karena terburu-buru, Tami justru salah mengirimkan pesan pada Didam. Wanita itu malah mengirimkan video Tama yang ia rekam seminggu lalu tanpa ia sadari. Setelah mengirimkan pesan, sebuah panggilan masuk muncul di ponsel Tami. Nama Rendra muncul di sana.
"Halo, Mi. Lo dimana sekarang?" Terdengar suara Rendra di seberang sana. Memgapa sepupunya itu menanyakan keberadaannya? Rendra tidak biasanya seperti ini.
"Di kos. Ada apa?" tanya Tami dengan raut penasaran.
"Lo shareloc alamat kos lo. Sekalian lo kemasin barang-barang lo. Kita ke Sinagpur sekarang." Setelah mengucapkan instruksi yang tidak bisa dibantah itu, Rendra pun memutuskan panggilannya. Tami yang awalnya ingin bertanya menjadi urung ia lakukan. Ada perasaan tidak enak yang Tami rasakan saat ini. Rendra yang ia kenal tidak pernah memberikan instruksi sedatar itu padanya. Nada datar itu biasanya Rendra gunakan jika ia sedang menyembunyikan sesuatu. Tapi apa?
Dari pada termenung memikirkan sikap Rendra, Tami memilih untuk menyelesaikan beres-beresnya. Tidak berapa lama, mobil Rendra sudah muncul di depan kos. Tami yang sedari tadi sudah tidak sabar ingin tahu apa yang terjadi, segera membombardir Rendra dengan pertanyaan. "Ada apa sih? Lo kok ada di sini? Lo gak lagi nyembunyiin sesuatu kan?"
Penasaran sama kelanjutan ceritanya, cuss ke aplikasi Fizzo, di sana lebih lengkap dengan ekstra part. Search aja "When We Meet"
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet (Complete) Move To Fizzo
ChickLitMenjadi seorang pria tampan, berpendidikan tinggi dan memiliki konsultan hukum miliknya sendiri, memiliki itu semua tidak serta merta membuat seorang Pratama Aprilio mudah mendapatkan pasangan. Walaupun banyak wanita yang rela melakukan apapun demi...